19

1.5K 140 4
                                        

typo.

__________


Jay memilih pulang untuk menenangkan pikirannya bagaimanapun tempat bersandar paling nyaman adalah ibunya. walaupun Jay kecewa pada Ibunya namun dia tahu bahwa Sang ibu melakukan itu karena dirinya menyayangi putranya.

"Kenapa kau kemari tidak bersama istrimu?" Suara baringtone Tuan Park membuat Jay terdiam

Ibunya pun sama menatap Jay dan menunggu jawaban darinya "Apa kau masih bertengkar dengan Jake?" Tanya Ibunya dia juga sudah mendengar kabar dari Jay bahwa mantunya sedang tidak hamil namun dirinya tidak tahu bahwa mereka masih bertengkar.

Jay menghela nafasnya "Aku menggugat cerai dirinya"

Kedua orang tuanya terkejut hingga berdiri bahkan Tuan Park sudah memukul pipi sang anak "Siapa yang menyuruhmu menceraikannya?" Teriaknya

Jay terdiam "Pah! aku sudah berusaha untuk membuatnya mencintaiku! Tapi memaksa sebuah cinta bukan hanya Jake yang sakit tapi aku juga"

"Bukan tentang cinta tapi ini tentang tanggung jawab Jay! Jika menjaga pernikahan saja tidak becus bagaimana kau akan menjaga sebuah perusahaan? Kau sungguh membuah papah malu pada Keluarga Sim!" Kecewa Tuan Park

"Papah hanya mempertahankan martabat papah! Dan juga penceraian adalah aib bagi kelurga Park bukan?!"

sekali lagi Tuan Park memukul rahang jay dengan keras "Ternyata kau tidak mengerti  Park Jong seong! Bukan hanya tentang martabat tapi ini tentang sebuah janji saat kau mengikrarkannya di altar dan di deoan semua orang! Keluarga Park tidak mengajarkan untuk kita mengikari janji bukan karena penceraian adalah aib!"

Jay terdiam lalu dirinya mengingat pernikahannya bersama Jake! Juga janji yang mereka ucapkan. Jay terkejut ketika Nyonya Park tiba - tiba tak sadarkan diri hingga Tuan Park dan dirinya langsung bergegas membawanya kerumah sakit.

Tuan Park benar - benar kecewa pada anaknya. Sungguh dirinya bersikap keras pada Jay karena Jay adalah aeorang Dominan yang dimana memiliki tanggung jawab besar dalam hidupnya.

Jay merasa kepalanya sangat pening bahkan pipinya lebam dan juga di sudut bibirnya masih terdapat darah segar. Tuan Park benar - benar sangat marah padanya.

Tuan park duduk di dekat Jay "Maaf"

Jay terdiam sungguh dirinya bisa mendengar bahwa papahnya berkata maaf padanya. Ini adalah kali pertama dirinya mendengar sang Papah mengatakannya.

"Maaf atas semuanya! Ini salah papah yang mengirimmu ke inggris hingga kau sakit lalu menikahkan mu dengan Jake karena permintaan Sunghoon. Seharusnya hidupmu dikendalikan olehmu" Ucap Tuan Park dengan menangis

Jay terkejut lalu menatap Tuan Park pernikahan ini atas permintaan Sunghoon?

"Kau tahu Jay! Sunghoon selalu mengatakan bahwa dirimu sangat mencintai Jake sama seperti dirinya lalu dirinya mengatakan jika terjadi sesuatu padanya Dia ingin kau yang menjaga Jake untuknya" Ucap Tuan Park yang langsung mendapat pelukan dari Jay.

Ternyata dibalik sikap keras dan gila kerja Tuan Park dirinya sangat menyayangi Jay dan sunghoon! Jay tidak tahu bahwa Papahnya begitu sangat menepati janjinya.

"Seharusnya Papah mengatakannya dari awal agar aku tak salah memahami semuanya!" Ucap Jay

Tuan Park mengangguk benar seharusnya dirinya Dan tuan Sim menjelaskannya secara rinci pada kedua anaknya agar mereka tak salah memahami pernikahan keduanya yang tak di rencanakan.

"Tuan Park" panggil seseorang membuat keduanya menoleh

"Anda suami dari Park Jaeyun?" Tanya Dokter kandungan yang pernah Jay temui hingga akhirnya Jay mengangguk.

Dokter tersebut menghela nafasnya "Kenapa anda pergi begitu saja tanpa mendengarkan penjepasan saya? Bisakah saya bericara tentang kondisi Istri anda"

Jay pun mengangguk lalu mengikuti sang dokter ke ruangannya.

Dokter tersebut kembali memperlihatkan dua surat yang Jay tidak ingin melihatnya sungguh hatinya sangat sesak jika melihatnya.

"Dia mengugurkan kandungannya?" Tanya Jay

Dokter itu menghela nafsnya "Saya menyarankan agar dirinya mengugurkan kandungannya tapi Tuan Park Jaeyun menolaknya"

Jay terkejut lalu dirinya kembali membacanya tapi disana jelas - jelas surat Aborsi dan juga ada tanda tangan Jake di dalamnya.

"Lihatlah surat ini Tuan" Dokter itu menyodorkan surat positif kehamilan Jake.

"Tuan Park Jaeyun memiliki rahim yang sangat lemah dan juga darah yang dimilikinya sangat rendah apalagi Tuan Park Jaeyun memiliki penyakit Hemofilia jadi itu sangat membahayakan bagi dirinya"

Dokter itu menyerahkan sebuah gambar usg "Awalnya Tuan Park Jaeyun menyetujui untuk melakukan Aborsi namun setelah melihat hasi USG dirinya menolak dan mengatakan bahwa dirinya akan melahirkan anaknya"

Jay terkejut ketika Dokter tersebut menepuk pundaknya "Dirinya mengatakan bahwa ingin melihat malaikat kecil yang mirip suaminya!"

Dokter Min menatap Jake yang sedang tersenyum di depannya "Tapi itu akan membahayakan buatmu! Mungkin tingkat keselamatan untukmu hanya 30%"

Jake tersenyum "Bukankah 30% itu sangat besar jika kita yakin?!"

Dokter Min tertegun dirinya bisa melihat Jake yang terus mengelus perut ratanya.

"Kau tahu Dok! Saya berharap bahwa anak saya mirip ayahnya yang memiliki kepribadian yang sangat baik dan juga Ketampanan yang sangat rupawan"

Dokter Min tersenyum lalu menopang dagunya "Sepertinya anda sangat mengaggumi suami anda Tuan Park Jaeyun"

Jake tersenyum lalu memandang ke arah USG dengan pandangan kosong seperti sedang mengkhayalkan sosok suaminya "Mmm Dia layak untuk dikagumi"

____________

unplanned weddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang