typo.
____________
Jake terkejut ketika Jay melewati jalan ke rumah mereka! Dia menatap Jay yang masih setiap tersenyum dengan tangan yang masih menggenggamnya dan satu lagi memegang stir dengan telaten."Kita akan kemana?" Tanya Jake
Jay menatapnya sekilas! Mata elang itu terlihat memudar karena senyumannya "Kita akan makan malam di luar! Kau tidak apa kan? Namun sebelum itu aku mau mengajakmu ke suatu tempat"
Hujan yang baru reda membuat jalanan menjadi basah! Jay terus menggenggam erat tangan Jake agar sang empu tidak terpeleset saat berjalan. Jake terdiam ketika Jay berhenti di salah satu taman di dekat sebuah Tk.
"Kenapa kau membawaku kemari?" tanya Jake
Jay tidak menjawab pertanyaannya dia hanya mendudukan Jake di salah satu bangku taman yang sudah di lapnya.
Jay berjongkok di hadapan Jake "Mungkin tinggimu dulu segini!" Ucap Jay yang membuat Jake mengerutkan keningnya.
"Mungkin kau lupa! Tapi aku tak pernah lupa bagaimana kau menangis saat aku akan pergi ke Inggris untuk melanjutkan studyku" Ucap Jay yang membuat Jake terdiam.
Sebenarnya dulu Jay dan Jake seorang rival waktu TK dan Juga Sd karena kedunya sama - sama berambisi untuk menjadi yang pertama! Mereka saling merendahkan namun dibalik itu mereka juga saling mendorong untuk maju! Jake tidak suka kekalahan begitupun dengan Jay.
"sekarang aku ingat! Kau selalu kalah olehku! Aku menangis karena aku tak punya saingan yang layak aku kalahkan!!" Semangat Jake ketika mengingat bagaimana Jay yang selalu menjadi nomor dua.
Jay tersenyum "Benar! Aku selalu kalah olehmu! Sehingga Ayahku mengirimku ke Amerika untuk belajarku"
Jake terdiam lalu menatap mata Jay dalam "Untuk apa? kenapa kau mengalah untukku? padahal itu menyiksamu?"
Jay terdiam! Bagaimana bisa Jake mengetahuinya. Perasaan tidak ada yang tahu bahwa dirinya sengaja mengalah agar Jake menjadi yang pertama.
Jay pun menggenggam kedua tangan Jake "Jujur saja! Mungkin sedari kecil aku sudah menyukaimu namun aku tak sadar dengan perasaanku! Tapi perasaan ini tak pernah hilang saat aku di Amerika"
Jake melebarkan matanya! Tidak mungkin Jay menyukaimya! Jay selalu mengejeknya dan juga saat mereka masuk perguruan Jay selalu mengabaikannya seperti mereka tak pernah bertemu sebelumnya.
"Tapi sayangnya kau sudah bahagia dengan orang yang kau cintai! Jujur saja Jake, Aku berusaha melupakanmu dengan mengabaikanmu saat aku kembali! Aku sudah hampir melupakanmu tapi takdir mempersatukan kita kembali! Aku tidak tahu apakah takdir memainkan perasaan ku atau mendukung perasaan ku! Yang aku inginkan sekarang adalah aku menerima semua takdir yang diberikan tuhan padaku"
Jay mencium kedua punggung tangan Jake "Aku mencintaimu Park Jaeyun"
Jake terdiam dirinya benar - benar belum bisa menjawab pernyataan cinta Jay! Tapi dirinya langsung memeluk jay dengan sebuah pelukan hangat hingga masuk kedakam hati Jay.
"Terimakasih sudah mencintaiku" lirih Jake!
Jay membalas pelukan Jake dengan erat! Dia berjanji bahwa dirinya tidak akan pernah melepaskan Jake. Apapun yang terjadi, jika sampai dia melanggar janjinya maka dia siap mendapatkan hukuman.
Jay menatap Jake yang kini tengah bingung melihat menu makanan di depannya! Jake lalu tersenyum dengan melihat Jay yang sedang menatapnya.
"Ini benar - benar seperti kencan pertama kita" Ucap Jake dengan memperlihatkan deretan giginya.
Jay terpana melihatnya! Melihat senyum Jake rasanya seluruh beban di tubuhnya hilang begitu saja! Memang benar bahwa Cinta bisa menjadi obat sakitmu namun bisa juga menjadi penyebab sakitmu.
Tidak apa Jake belum menyatakan ataupun membalas cintanya! Yang terpenting disini dialah yang akan memberikan banyak cinta pada Jakenya.
_______________
KAMU SEDANG MEMBACA
unplanned wedding
FanfictionPernikahan yang tidak direncanakan! Jake yang baru kehilangan kekasihnya harus menikah dengan Jay yang merupakan sepupu dari kekasihnya. 💢bxb ⚠️mature