"Lo gila Mbak ya?!" Akhirnya meledak sudah emosi Ali saat Aurelia membawanya menuju toko yang dipenuhi dengan berbagai macam alat tempur wanita dimulai dari bentuk sederhana sampai berbentuk benang segaris dengan berbagai motif termasuk motif macan yang cukup menganggu pandangan Ali.Aurelia justru tertawa tanpa merasa bersalah. Ia memang sedang ingin mengerjai Adiknya ini dengan membawa Ali ke salah satu toko pakaian dalam wanita. "Mbak ingin hadiah pakaian dalam dari kamu." Katanya enteng yang nyaris membuat Ali mencekik lehernya.
"Perempuan sinting!" Maki Ali yang bersiap untuk keluar dari toko itu namun baru saja ia berbalik tiba-tiba sebuah tas hitam melayang dan menghantam wajahnya.
"Akh! Sialan!" Maki Ali yang memegang hidung. Darah segar mulai mengucur dari lubang hidung Ali yang berusaha pria itu seka namun semakin ia seka semakin banyak pula darah yang merembes dari hidungnya.
Aurelia juga ikut memekik bahkan sampai menutup matanya saat mendengar suara hantaman yang cukup mengerikan. "Astaga Al! Hidung kamu berdarah." Pekik Aurelia yang berusaha menolong Adiknya.
"Bajingan tengik! Berani lo selingkuh disini!" Umpat Prilly lumayan keras hingga menarik perhatian pengunjung yang lain. Kenzio yang berlari menyusul Prilly sontak terkejut saat melihat Ibu dan Pamannya yang berdiri dihadapan Ibu gurunya.
"Mami sama Om Ai ngapain disini?" Pekik Kenzio yang sontak membuat Ali dan Aurelia serta Prilly terkejut bukan main. Ali menoleh menatap Prilly dengan tangan masih membekap hidungnya yang berdarah.
"Ibu Prilly kenal sama Mami dan Om Ai gue?" Tanya Kenzio yang masih belum memahami situasi.
"Mami? Om Ai?" Beo Prilly yang mulai berkeringat. Jangan bilang kalau---
"Iya ini Mami gue Bu yang akan berulang tahun dan ini yang paling ganteng tapi pelit Om Ai gue. Adik sepupu Mami gue tepatnya." Kenzio memperjelas kesalahpahaman Prilly yang sontak membuat kedua lutut Prilly bergetar sementara Aurelia masih memegang bahu Adiknya.
"Ini guru kamu Zio?" Tanya Aurelia pada putranya. "Iya Mi. Ini Ibu Prilly wali kelas Zio." Sahut Kenzio dengan polosnya. "Sebenarnya ada apa sih? Om Ai juga kenapa nutup hidung gitu? Astaga hidung Om Ai berdarah!" Pekik Kenzio setelah menjauhkan tangan Ali dari hidung pria itu.
Ali melepaskan tangan Aurelia dari bahunya lalu beranjak mendekati Prilly yang masih terdiam mematung dan menyesali perbuatannya. "Ikut saya!" Ali meraih tangan Prilly dengan sebelah tangannya lalu menyeret gadis itu keluar dari kota meninggalkan Aurelia dan Kenzio yang saling menatap.
"Kok Om Ai bisa kenal wali kelas kamu Zio?" Tanya Aurelia yang masih menatap kepergian Adik sepupunya dengan penuh rasa penasaran.
Kenzio juga masih menatap guru kesayangannya diseret oleh pamannya dengan kening berkerut. "Jangan-jangan Ibu Prilly pacaran lagi sama Om Ai." Celetuk Kenzio yang sontak membuat Aurelia menoleh dan menatap putranya.
"Masa iya sih? Tapi pacar Om Ai itu model loh." Aurelia masih mengingat dengan jelas wajah kekasih Adiknya yang berprofesi sebagai model bukan seorang guru.
Kenzio ikut menoleh menatap Ibunya. "Tapi Ibu Prilly itu guru bukan model Mi."
"Nah itu makanya Mami penasaran sebenarnya ada hubungan apa Om kamu sama wali kelas kamu itu." Aurelia mengetuk-ngetuk dagunya pertanda ia sedang berpikir keras. "Tapi tadi wali kelas kamu nuduh Om Ai selingkuh lo sama Mami." Lanjut Aurelia yang membuat Kenzio semakin penasaran.
Kenzio juga sedang memaksa otak bebalnya untuk mencari kemungkinan-kemungkinan kecil tentang hubungan Pamannya dengan wali kelasnya.
Dan sialannya itu justru berpikir jika yang sebenarnya berselingkuh adalah Om Ali dengan wali kelasnya. Argh! Kenzio bisa gila jika itu hal itu benar-benar terjadi! Ibu Prilly-nya terlalu cantik dan sempurna untuk dijadikan seorang selingkuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duka Cinta
ChickLitStory terbaru setelah Jodoh Pak Kades tamat. Jangan lupa baca yaa sayang-sayangku, dijamin ceritanya bikin penasaran.