Bab 16

1.3K 165 16
                                    


Prilly membuka pintu kamarnya dan berjalan menghampiri Raina di dapur namun ia tidak menemukan siapapun disana lalu gadis itu beralih ke ruang tamu dan ia juga tidak mendapati Raina disana.

Astaga kepala Prilly bisa pecah jika terus-terusan dilibatkan dalam percintaan sahabatnya. Prilly berjalan cepat menuju pintu rumah, ia berharap jika foto yang dikirimkan oleh Ali hanyalah editan biasa ulah iseng pria itu yang ingin mempermainkan dirinya. Namun sayangnya begitu pintu rumah terbuka, Prilly melihat sendiri 'siaran langsung' sahabatnya.

Raina sedang berciuman dengan Rogan dengan begitu panas, bahkan kedua kaki Raina tampak membelit pinggang ramping Rogan sementara Rogan menangkup bokong Raina menggunakan kedua telapak tangannya.

Prilly hampir menjatuhkan ponsel ditangannya. Ia seperti kembali terlempar pada kejadian beberapa malam yang lalu dimana ia melihat Rafael mantan kekasihnya bercumbu dengan selingkuhannya. Dan malam ini, matanya kembali dinodai dengan perbuatan hina itu dan pelakunya adalah sahabatnya sendiri.

Prilly tidak akan ikut campur jika Raina tidak memiliki ikatan dengan pria lain terlebih pria itu kerap mengganggunya karena percintaan mereka, ingin sekali Prilly berteriak dan memaki mereka berdua namun lagi-lagi ia sadar jika bukan ranahnya untuk ikut campur.

Tetapi kenapa Ali justru menarik dirinya dalam lingkaran setan mereka? Kenapa harus dirinya?

Prilly menutup pintu rumahnya dengan lemas lalu berjalan menuju ruang tamu dan menghempaskan tubuhnya disana. Tidak cukupkah dirinya menderita karena Rafael? Haruskah Ali dan Raina turut serta dalam membuat hidupnya semakin rumit?

Kenapa mereka begitu gemar membuatnya sakit hati?

Prilly meletakkan ponselnya lalu menyandarkan kepalanya di lengan sofa. Ia sudah tidak sanggup untuk melanjutkan langkahnya ke kamar, kepalanya sungguh sakit sekali. Besok, ia harus mendatangi kantor Ali dan sungguh Prilly tidak ingin bertemu dengan laki-laki itu tapi jika ia tidak datang ia yakin Ali tidak akan tinggal diam dan satu-satunya yang akan Ali hancurkan adalah kehidupan sahabatnya.

Raina sudah terlalu baik padanya sehingga Prilly tidak mungkin membiarkan Raina hancur tetapi bagaimana jika niat baiknya justru menjadi bumerang untuk dirinya sendiri?

"Loh!" Raina segera mendekati Prilly saat mendapati keberadaan sahabatnya di sofa ruang tamu setelah memastikan pintu rumah terkunci tentunya. "Lo udah bangun? Lo lapar? Mau gue masakin?" Tanya Raina dengan penuh perhatian.

Perlahan Prilly membuka matanya dan bersitatap langsung dengan sahabatnya yang terlihat cemas sekaligus lega. "Na bisa lo jawab gue dengan jujur?" Tanya Prilly dengan suara lemah.

Raina mengangukkan kepalanya dengan penuh keyakinan. "Apa lo mau nanya apa sama gue?"

Prilly beranjak dari posisinya, duduk berhadapan dengan Raina yang masih menunggunya berbicara. "Siapa Rogan? Apa hubungan lo sama dia?" Raina tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya saat Prilly tiba-tiba bertanya tentang Rogan.

"Dia sahabat gue. Teman, kami akan bekerjasama ya kami berteman." Riana menjawab senatural mungkin supaya Prilly tidak curiga namun sayangnya Prilly sudah terlanjur tahu perbuatan sahabatnya jadi ia hanya bisa tersenyum miris.

Raina bahkan tega membohongi dirinya demi menutupi hubungan gelapnya dengan Rogan.

Prilly beranjak dari posisinya meraih ponselnya membuat Raina mendongak menatap sahabatnya dengan tatapan kebingungan. "Kalau lo mau berhubungan dengan pria lain setidaknya lo selesaikan dulu percintaan lo sebelumnya Na atau lo bakalan kehilangan keduanya." Ujar Prilly sebelum melangkah meninggalkan Raina yang terpaku menatap kepergian sahabatnya.

***

"Om lo dari mana?"

Ali baru saja melangkah memasuki kediamannya tiba-tiba suara setan penunggu rumah sudah terdengar memasuki gendang telinganya. Ali melihat Kenzio sedang menyantap pop mie sambil menonton kartun kesukaannya.

Duka CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang