Suara deringan alarm terdengar memenuhi ruangan yang pencahayaannya sangat temaram itu. Seorang gadis masih bergelung dibawah selimut meksipun biasanya ia terlebih dahulu bangun bahkan jauh sebelum alarmnya berbunyi namun berbeda dengan pagi ini, gadis itu baru terlelap sekitar satu jam yang lalu dan sekarang kepalanya terasa sangat sakit ketika ia paksakan diri untuk bangun.Kedua matanya bahkan masih menempel dan begitu sulit dipaksa terbuka. Setelah Ali pergi tadi malam, Prilly benar-benar tidak bisa memejamkan matanya bahkan sampai subuh menjelang. Segala macam pikiran buruk menghantui dirinya membuat Prilly terjaga sepanjang malam.
Sambil menguap gadis itu terlihat mengucek matanya supaya terbuka lebar namun tetap saja rasa kantuk nyaris membuatnya kembali terlelap. Jika tidak ada ulangan dikelasnya hari ini mungkin Prilly akan memilih izin dan menenggelamkan dirinya dibawah selimut sepanjang hari.
"Ngantuk banget!" Keluh Prilly saat merenggangkan kedua tangannya untuk menormalkan otot-ototnya yang terasa kaku.
Menyibakkan selimut gadis itu beranjak dari ranjang dan langsung bergerak menuju meja makan minimalisnya. Prilly menuangkan air putih ke dalam gelas lalu meneguknya sampai tandas. Hari masih terlihat gelap diluar sana padahal sudah jam 6 lewat, sepertinya hari ini akan turun hujan.
Setelah menyibak gorden dan membuka jendela kamarnya, Prilly melangkah keluar berdiri di balkon kamarnya untuk menghirup udara segar. Memang hanya ada taman kecil dibelakang namun pemandangan seperti ini cukup menenangkan bagi Prilly. Setelah puas mengirup udara segar, gadis itu beranjak menuju kamar mandi tak butuh waktu lama untuk dirinya bersiap-siap.
Hingga pukul 7 kurang, ia sudah siap dengan tas dan juga sepatunya. Setelah memastikan kosnya terkunci, guru cantik itu mulai beranjak menuju pagar kos, ia harus berjalan beberapa meter untuk sampai di jalan raya, biasanya ia lebih sering menggunakan taksi jika di pagi hari dan tadi ia lupa memesannya secara online, jadi terpaksa ia harus berjalan kaki tapi tidak apa-apa anggap saja sebagai olahraga pagi.
"Selamat pagi Pak." Sapa Prilly pada satpam yang menjaga pagar kosnya.
"Selamat pagi Neng. Hari ini ada yang jemput ya Neng?" Tanya Pak satpam dengan begitu ramah. Kening Prilly sontak berkerut tak mengerti maksud Pak satpam sampai akhirnya suara berat seorang laki-laki terdengar didekatnya.
"Kamu mau berangkat sekarang?"
Prilly menoleh dan betapa terkejutnya ia saat mendapati Ali yang mengenakan stelan mahalnya berdiri di samping Prilly yang hari ini mengenakan batik warna coklat dengan rok span sebatas lutut. Perbedaan mereka cukup mencolok namun perkataan Pak satpam entah kenapa tiba-tiba membuat Prilly salah tingkah.
"Wah kalian terlihat sangat serasi."
"Terimakasih Pak." Ali terlebih dahulu merespon pria itu merogoh saku celananya mengeluarkan dompet lalu menyerahkan beberapa lembar uang seratus ribu untuk Pak satpam. "Ambil aja Pak untuk sarapan." Katanya dengan ekspresi yang lebih ramah.
Pak satpam itu ingin menolak namun melihat uang hampir satu juta dihadapannya membuat imannya seketika goyah. Mau sarapan apa dia pagi dengan uang sebanyak itu?
"Terimakasih Pak. Semoga kalian berjodoh!" Ucap Pak satpam yang kembali membuat Ali ingin mengeluarkan lembaran uang dari dompetnya lagi namun buru-buru Prilly menahannya dan menyeret pria itu menjauh dari pos satpam.
Ali terlihat kebingungan namun hembusan nafas panjang Prilly menyadarkan dirinya jika pagi-pagi ia sudah membuat gadis ini kesal. "Mau berangkat sekarang?" Tanya Ali sambil mengantongi kembali dompetnya. Ali sedang mengalihkan pembicaraan namun tatapan tajam Prilly padanya membuat pria itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Cuma sedekah tadi saya enggak sempat sedekah pas subuh." Kilahnya yang sontak membuat Prilly mendengus lalu membuka pintu mobilnya dengan kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duka Cinta
ChickLitStory terbaru setelah Jodoh Pak Kades tamat. Jangan lupa baca yaa sayang-sayangku, dijamin ceritanya bikin penasaran.