-07- Memulai kisah di Sidoarjo

8 4 0
                                    

Pesawat Alessa akhirnya mendarat dengan selamat di Bandara internasional Juanda Surabaya. Sebelum pindah, Alessa sudah menyiapkan banyak hal sampai akhirnya menginjak tanah jawa timur. Terutama dalam bahasa, tentunya di Sidoarjo nanti dirinya akan bertemu dengan banyak orang jawa. Karena kebetulan juga Alessa lahir dari keturunan Jawa - Sunda dan lebih dominan darah Jawa, Alessa mudah untuk memahami bahasa jawa ketimbang bahasa Sunda.

"Bunda!!!" Alessa berteriak antusias melihat sang ibu sudah menunggunya di bandara, sekarang Alessa tidak perlu lagi menunggu waktu agar bertemu ibunya. Karena sebentar lagi mereka akan banyak menghabiskan waktu bersama, mengingat jarak Sidoarjo - Surabaya sangat dekat.

"Pripun kabar e cah ayu?" Tanya sekar, ibu Alessa yang begitu bahagia bisa bertemu anak kesayangannya lagi.

"Alhamdulillah adek baik," Jawab Alessa yang tidak kalah bahagianya karena bisa bertemu wanita yang paling dia cintai.

"Yowes ndang pulang saiki, keburu sore" Ucap Randika setelah merapikan barang-barang mereka di mobil dan bersiap untuk pulang.

"Di jakarta piye nduk? Betah nopo mboten?" Sekar merapikan rambut Alessa yang sedikit berantakan karena terkena angin, sepanjang perjalanan Alessa terlihat sangat ceria bersama kedua orang tuanya.

"Biasa bun, ga ada seng menarik. Dibilang betah banget juga engga,"

"Alessa iki ngebet banget minta cepet-cepet pindah, keliatan banget ga betah iku" Saut Randika yang sedang fokus menyetir, sedangkan Sekar hanya tertawa mendengar ucapan suaminya.

"Dih ngga gitu, tapi emang aku wes bosen di Jakarta. Enak di Sidoarjo bisa sering-sering ketemu sama Bunda"

"Enggeh cah ayu, Bunda yo seneng ketemu kamu tiap hari" Sekar mencubit pelan hidung Alessa, hari itu Alessa merasakan kebahagiaan yang belum pernah Alessa rasakan sebelumnya.

****

Alessa merapikan barang-barangnya di kamar yang akan ia tempati nantinya, disusul oleh Sekar dan Randika yang terlihat sibuk membersihkan setiap sudut rumah.

"Nduk, kamu besok jadi ke SMA Antartika toh?"

"Enggeh bun. Besok Alessa nyerahin formulir, terus tanggal 13 Alessa MPLS, masa pengenalan lingkungan sekolah."

"Yowes, semangat nduk... Sekolah seng pinter, ojo mikirno lanangan disek yo?" Ujar Sekar yang akhirnya selesai merapikan isi rumah mereka.

Alessa diam sejenak sebelum menjawab, lalu kembali merapikan kasur dan juga bantal untuk dirinya tidur. "Nggeh, leres bun"

Cuaca di Sidoarjo hari ini lumayan sejuk karena memasuki musim hujan. Alessa terlihat sedang duduk di teras rumah bersama camilan yang sudah sekar siapkan untuknya. Entah kenapa, Alessa lebih menyukai suasana seperti ini daripada tinggal di sebuah kota yang luas. Sidoarjo memiliki keindahan tersendiri di mata gadis itu, walaupun tidak seluas kota Jakarta, tapi Alessa suka.

"Nanti pas MPLS jangan tinggalin aku loh, awas kamu" Sedari tadi, Alessa terlihat sangat bahagia saat melakukan video call dengan temannya yang akan membantunya selama MPLS di sekolah barunya nanti. Bahkan teh yang telah disiapkan oleh sekar mulai dingin karena tak dihiraukan oleh pemiliknya.

"Haduh iyo tenang ae toh. Tapi aku kan osis, jadi kemungkinan gaiso selalu sama kamu. Paling pas pembukaan tok iso ndampingin, selebih e aku harus gabung sama anggota lain" Jawab Siska dari sebrang sana. Saat di Jakarta, Siska dan Alessa memang sudah kenal baik meskipun hanya melalui sosmed, bahkan tak jarang juga mereka sering melakukan video call, telfon, jadi itu memudahkan Alessa saat di Sidoarjo karena sudah memiliki teman baik disana.

"Aman, tapi kakak kelas ndek kunu galak ga? sinis ga? aku takut poll, Sis" Tanya Alessa dengan nada takutnya, hal yang paling ia khawatirkan adalah bertemu dengan kakak kelas yang galak ataupun sinis di SMA nanti.

Siska hanya tertawa mendengar pertanyaan Alessa, wajar bocil baru login SMA ya gini. "Aman ae lek kataku, semasa MPLS aku asik-asik ae sama kakel kakel disini, ya selagi kamu ga bikin ulah aja sih"

"Ga ada bully kan??"

"Insyaallah sekolah iki aman teko pembullyan, karena kepala sekolah selalu mantau keadaan siswa siswi e"

"Yo syukur lek gitu, tau sendiri kan pertemanan Sidoarjo kaya gimana"

Sore itu Alessa habiskan dengan penuh tawa, semoga ini menjadi awal yang baik untuk dirinya.

****

"Selamat datang di SMA kita, semoga betah ya tiga tahun disini" Siska menyambut kehadiran Alessa di depan gerbang. Disana, Alessa banyak menemukan hal-hal menajubkan di SMA Antartika, bangunan berdominan putih yang cukup luas, dan juga banyak siswa siswi yang tersenyum kepadanya. Ternyata bayangan kakak kelas tidak semenyeramkan itu di aslinya, semoga.

"Pasti kamu betah sekolah disini, elit banget soale" Ujar Alessa sambil mengitari koridor SMA Antartika.

"Lumayan lah, apalagi guru-guru disini baik poll. Terus yo, nek ada siswa laki-laki seng nakal, pasti langsung dihukum. Bahkan di skors" Siska begitu Antusias menceritakan indahnya lingkungan sekolahnya, mulai dari kebaikan guru-guru disana, kenakalan siswa laki-laki, dan lebih banyak lagi yang membuat Alessa tidak menyesal akan keputusannya bersekolah disini.

"Kak tyo?"

-To Be Continued-

Hayo hayoo tebak ada apa sebentar lagi?? Apakah Alessa akan satu sekolah bersama Tyo??

Stay tune yaa, mimin juga penasaran😁😁




BETWEEN TRAUMA AND LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang