1 minggu setelah hubungannya dengan Tyo, Alessa merasa kehilangan separuh semangat untuk menjalani kehidupannya. Rasanya begitu hampa, bahkan sekarang Alessa tidak tahu kabar laki-laki itu diluar sana seperti apa. Yang ada di pikiran Alessa apakah Tyo baik-baik saja tanpa kehadirannya, apakah Tyo sudah makan apa belum. Hanya itu yang Alessa pikirkan setiap harinya.
"Seminggu lo murung, jangan bego karena satu orang ga tau diri deh, Sa" Sahara menatap teman sebangkunya itu, bukannya memperhatikan pelajaran, Alessa justru hanya menunduk memainkan ponselnya seperti tidak memiliki semangat hidup.
"Gue kangen dia, Ra"
"Kangen apa? Kangen disakitin? Kangen dicuekin selama berjam-jam? Kangen dikatain cewe sampah?"
"Ra-"
"Alessa stop. Gue tuh muak liat lo begini, sekarang lo mikirin dia, tapi emang dia mikirin lo juga? Engga sa"
"Gue juga pernah ngerasain jadi lo, tapi gue nggak sebego itu Sa"
"Lo ngatain gue bego?"
"Iya lo bego, lo bego udah jatuh cinta ke orang yang salah"
"Alessa, dunia nggak sesempit itu. Ibaratnya masih ada 90,5% cowo yang lebih baik dari 0,5% yang lo pilih sekarang"
"Maaf,"
"Gue ga mau denger lo ngomong apapun lagi tentang dia, sekarang lo fokus bentar lagi kita harus nyiapin buat SMA"
~~~~
Alessa merebahkan tubuhnya di kasur, setelah menjalani hari yang cukup melelahkan karena Alessa dalam minggu ini sedang menjalani ujian praktek sebagai penutup kegiatannya di kelas akhir sebelum ujian kelulusan.
"Biasanya jam segini lagi ngobrol random sama Kak Tyo" Gumam Alessa, gadis itu selalu teringat bayang bayang Tyo jika sendirian, itulah mengapa semenjak hubungannya dengan Tyo berakhir Alessa lebih sering menghabiskan waktu bersama teman-temannya daripada menyendiri dirumah.
"Apa sih? Kok gue kepikiran dia mulu, padahal dia belum tentu mikirin gue" Alessa berusaha menepisa bayangan Tyo dari pikirannya. Benar apa kata Sahara, tidak seharusnya Alessa memikirkan seseorang yang bahkan tidak peduli dengan keadaan Alessa.
Di tengah lamunannya, Alessa teringat sesuatu hingga membuat gadis itu melonjak dari tempat tidur.
"BESOK GUE ULANG TAHUN WOI"
Alessa dengan cepat mengambil ponselnya, lalu membuka room chatnya dengan Sahara untuk mengajak gadis itu membeli kue tart bersama. Sudah menjadi kebiasaan Alessa ketika ulang tahun selalu merayakan sendiri atau bersama teman-temannya.
14:32
Me:
Woi temenin gue nyari kue tart, cepet gue jemputKurang dari satu menit, Sahara langsung mengirim balasan untuk Alessa.
14:32
Haraaa:
YTanpa menunggu lama lagi, Alessa buru-buru memakai jaketnya dan mengambil kunci motor scoopy miliknya yang terletak diatas meja belajarnya. Alessa berusaha melupakan kegalaunnya sementara untuk hari bahagianya besok.
"Ulang tahun tanpa sosok spesial, hahaha katanya janji mau dirayain bareng-bareng" Batin Alessa sebelum menancap gas motornya.
~~~~
"Gue hampir lupa hari ini lo ulang tahun" Ucap Sahara sambil memakan ice cream di tangannya.
"Ga pren lo lupa sama ulang tahun temen sendiri"
"Emang lo inget ulang tahun gue?"
"Inget"
"Tanggal berapa coba"
"13 November"
"Oktober dongo!"
"Eh iya Oktober, lidah gue kepleset jadi typo"
Daripada meladeni kelakuan Alessa yang membuat emosi, Sahara memilih fokus menikmati ice cream coklat penuh kenikmatan yang ada di tangannya, apalagi hasil traktir.
"Ra," Panggil Alessa.
"Hmm"
"Ulang tahun kali ini sepi"
"Lo anggep gue demit?"
"Ga gitu Ra, Tyo udah janji mau ngerayain, tapi kok dia ngilang ya"
"Lo jelek, makanya dia ngilang"
"Anjing ya lo!"
"Ga usah ngomong kalo ujung-ujungnya yang dibahas opet"
"Dia lagi apa ya sekarang"
"Cludding sama cewe barunya kali"
"Astaghfirullah"
"Udah deh, mending lo tiup aja ni lilin daripada ngegalau mulu" Sahara mengambil kue tart yang terletak di meja ruang tamu milik Alessa, daripada mendengarkan ocehan tidak bermanfaat dari mulut Alessa lebih baik jika gadis itu meniup lilin saja untuk hari bahagianya.
"Berdoa dulu, jangan berdoa semoga dia balik. Tapi berdoa supaya lo dipermudah keterima di sekolah yang lo mau nanti"
"Gue juga tau nyonya Sahara, ga butuh ajaran dari lo"
Alessa menengadahkan kedua tangannya, cukup lama hingga gadis itu meneteskan air mata dari pucuk matanya. Entah apa yang Alessa semogakan malam ini semoga bisa ia wujudkan.
Hft!
Lilin pun mati. Hari ini, 4 Januari Usia Alessa menginjak 16 Tahun. Waktu berjalan cukup cepat padahal baru kemarin gadis itu merasakan bermain boneka barbie.
"Perayaan bertambah usia sekaligus kehilangan"
-To Be Continued-
Jadi Alessa banyak sakitnya ya??!
Curiga jadi ubi AHAHAHAHA
Bercanda ya teman-teman, nanti pertengahan ada malaikat yang bikin Alessa ga jadi ubi, makanya stay tune terus yaa🙏🏻VOTE VOTE VOTE JANGAN LUPAA😍😍
![](https://img.wattpad.com/cover/366337524-288-k627498.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BETWEEN TRAUMA AND LOVE
Novela JuvenilCinta mengubah pandanganku terhadap dunia. -------------- Aku butuh dicintai, tapi aku takut terluka lagi.