-09- MPLS Day 1

9 6 0
                                    

Pagi yang cerah di kota Sidoarjo menambah semangat Alessa untuk menjalani H-1 MPLS di sekolah barunya. Setelah lika-liku yang cukup berat di SMP, akhirnya Alessa akan menghadapi dunia putih biru yang tentunya jauh lebih berat dari jenjang sebelumnya. Alessa sudah mempersiapkan banyak hal, terutama keberanian. Disana Alessa pasti akan bertemu dengan banyak teman baru dari berbagai penjuru Sidoarjo. Tapi tidak apa, karena Alessa sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi semua rintangan yang ada.

Alessa berlari untuk memasuki gerbang sekolah, gadis itu bangun kesiangan membuatnya harus terburu-buru sampai melupakan sarapan paginya. Walaupun jantungnya berdebar karena SMA Antartika sangat ramai dipenuhi oleh peserta didik baru yang datang, namun Alessa berusaha terlihat biasa saja sembari mencari keberadaan Siska disana.

"Eh eh, maaf!" Alessa tidak sengaja menabrak seorang siswi perempuan di depannya, membuat buku buku yang dipegang oleh siswa itu jatuh berserakan di lantai. Dengan sigap, Alessa langsung membantu membereskan semua buku itu dan mengembalikan ke pemiliknya.

"Iya santai aja, kenapa keliatan buru-buru banget?" Tanya siswi bernama Farah Anindita yang juga menjadi calon peserta didik baru di SMA Antartika. "Takut telat?"

"Hehehe, iya nih. Soalnya tadi aku kesiangan dikit bangunnya, jadi ya takut kena marah sama osis karena telat."

"Owalah, santai aja, acaranya jam 8 ini masih jam setengah 8"

"Btw kenalin, aku Farah Anindita"

"O-oh iya, kenalin aku Alessaputri Anindira, panggil aja Alessa." Jawab Alessa menerima jabatan tangan dari Farah. Jujur berinteraksi dengan orang baru sedikit sulit untuk Alessa, apalagi dia tidak melihat kehadiran Siska sama sekali di sekolah.

"Alessa!" Di ujung koridor kelas, terlihat Siska berlari ke arah Alessa untuk menghampiri gadis itu. "Duh maaf banget yo aku telat, tadi sek breefing sama anggota osis"

"Iyo aman. Eh kenalin iki Farah, calon siswa disini juga"

"Hai kak," Farah terlihat sedikit kikuk saat bertemu Siska, mungkin karena Siska adalah kakak kelas mereka dan juga salah satu anggota osis di SMA Antartika.

"Temenmu kah? Segen aku" Bisik Farah di telinga Alessa, sedangkan Alessa hanya tersenyum. "Aman Far, dia emang kakel, tapi baik kok asik juga" Jawab Alessa menjelaskan, sedangkan Farah hanya mengangguk paham.

"UNTUK SISWA SISWI KELAS 10 YANG SUDAH HADIR, HARAP BERKUMPUL KARENA PEMBUKAAN MASA PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH AKAN SEGERA DIBUKA" Terlihat seorang guru laki-laki berdiri di atas panggung sekolah dan juga mic yang ada di tangannya. Artinya, MPLS akan segera dimulai.

"Udah mulai, ayo" Alessa, Farah, dan juga siska menuju lapangan untuk mencari tempat duduk. Berbeda dengan Siska, gadis itu pergi ke belakang panggung untuk berkumpul dengan anggota organisasinya yang lain. Sedangkan Alessa dan Farah, mereka duduk bersebelahan di lapangan SMA Antartika disusul oleh para siswa lainnya.

"Perwakilan dari anak-anak peserta didik kelas 10, saya ingin salah satu dari kalian memperkenalkan diri diatas panggung"

Mendengar ucapan sang guru, bisik bisik mulai terdengar di telinga para siswa, banyak dari mereka yang berharap tidak dipilih untuk melakukan perkenalan diatas panggung melainkan malu karena ini adalah hari pertama.

"Kamu, silahkan maju kedepan untuk memperkenalkan diri" Benar saja, Alessa yang dari tadi hanya diam tiba-tiba dipilih untuk maju kedepan. Awalnya Alessa takut, namun karena dia sudah menjadi pusat perhatian karena tidak kunjung berdiri, membuatnya harus maju ke atas panggung dengan jantung yang berdegup kencang dan keringat dingin yang sudah menguasainya.

"Silahkan," Guru yang memberikan mic kepada Alessa adalah Pak Ibra, salah satu guru agama dan juga wakil kepala sekolah di SMA Antartika.

Dengan tangan yang gemetar, Alessa menerima mic itu dan mengambil nafas dalam-dalam sebelum membuka mulut untuk melakukan perkenalan.

"Selamat pagi semuanya, perkenalkan nama saya Alessaputri Anindira dari Kelas 10 IPS 1. Senang bertemu kalian, semoga kita bisa berteman baik disini" Riuh tepuk tangan memenuhi lapangan SMA Antartika, begitu pula dengan Siska yang turut bangga kepada Alessa. Gadis itu bisa melawan rasa malunya dengan baik.

Rangkaian acara berjalan dengan lancar, setelah pembukaan disusul oleh beberapa materi MPLS yang disampaikan oleh bapak kepala sekolah hingga tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 12 siang, yang artinya sudah waktunya MPLS berakhir dan para siswa diperbolehkan istirahat di kantin. Saat ini Alessa terlihat sedang tertawa ria bersama Siska dan Farah, sebelum ke kantin Alessa juga menyempatkan untuk berkenalan dengan anggota Osis yang lainnya. Ternyata mereka semua sangat baik, tidak menyeramkan seperti yang ada di bayangan Alessa.

"Gimana tadi? Seru kan?" Tanya Siska yang baru saja datang membawa es teh pesanan mereka dari ibu kantin.

"Seru banget seh, apalagi osis disini ternyata baik semua"

"Kan udah aku bilang, disini itu kakak kelasnya baik semua. Kamu seh nggak percaya"

Alessa hanya tertawa menanggapi ocehan Siska, memang benar ternyata dunia putih abu-abu tidak semenyeramkan itu. Walaupun sedikit melelahkan karena hampir 3 jam lebih mereka ada di tengah lapangan untuk melakukan kegiatan MPLS, terlebih lagi Alessa tidak sarapan sebelum berangkat tadi.

Senyum Alessa hanya berlangsung beberapa detik saat gadis itu merasakan kepalanya sedikit berat dan juga pandangannya yang mulai kabur, namun Alessa tidak terlalu menghiraukan. Batin Alessa mungkin karena terlalu lama ada di bawah terik matahari yang panas saat kegiatan tadi.

"Alessa!" Teriak salah satu siswa laki-laki saat melihat tubuh Alessa tumbang ke belakang bersamaan dengan teriakan dari siswa lainnya.

Samar-samar, Alessa masih bisa melihat sosok laki-laki itu yang berlari ke arahnya sebelum kedua matanya terpejam sempurna.

-To Be Continued-

Baru juga hari pertama udah tumbang aja, dasar Alessa..

Eh tapi kira-kira siapa yang nolongin Alessa ya😦 Tulis di kolom komentar👉🏻

Pantengin teruss yaa, masih panjang🤩🤩

BETWEEN TRAUMA AND LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang