-11- Ada apa?

13 4 0
                                    

Dengan mengumpulkan seluruh keberaniannya, Alessa mendekati sosok Tyo yang terlihat sedang duduk di bangku taman. Ada dua kemungkinan saat Alessa menghampiri Tyo, antara laki-laki itu akan menghindarinya, atau justru membiarkan kehadirannya. Semoga saja opsi kedua.

"Kak," Alessa menepuk bahu Tyo dari belakang, cowok itu yang melihat kehadiran Alessa langsung menghapus jejak air matanya agar tidak menimbulkan kecurigaan gadis itu.

"Ada apa? Tadi, aku liat kamu nangis" Tanya Alessa dengan penuh ke hati-hatian, gadis itu takut kehadirannya mengganggu kenyamanan Tyo.

"Salah liat," Jawab Tyo begitu singkat sebelum akhirnya memilih bangkit dari posisi duduknya dan meninggalkan Alessa sendiri tanpa mendengarkan gadis itu lagi.

Alessa menunduk lesu, sudah ia duga Tyo akan menghindarinya.

"Alessa!" Sedangkan di ujung taman, Siska sudah menunggu disusul oleh Alessa yang berlari ke arahnya.

Menyadari ekspresi temannya yang berubah lesu, membuat Siska paham apa yang dirasakan Alessa.

"Cowok kaya dia emang ga pantes dikasih perhatian, udah brengsek munafik pula," Ujar Siska menggebu-gebu, gadis itu sudah terlalu muak melihat sikap Tyo yang semakin seenaknya. Bahkan tidak hanya kepada Alessa, Tyo juga kerap dicap tidak ramah oleh kakak kelas maupun adik kelas.

"Mungkin dia lagi ada masalah, jangan suudzon dulu" Alessa masih berusaha berpositif thingking, padahal dia juga bertanya-tanya kenapa Tyo seperti itu.

"Hadeh, sek sempet ae positif thingking. Nih ya, aku nek jadi kamu ga akan diem aja Sa. Aku sih bakalan ngasih dia pelajaran karena udah seenaknya sendiri,"

Alessa hanya tertawa mendengarnya, "Emang berani?"

"Dih? Yo berani lah, modelan boti gitu ae ngapain takut"

"Heh jangan gitu, ga baik"

Saking asiknya percakapan mereka, disana ada Yoga yang memperhatikan mereka dari jauh.

"Cantik," Gumam cowok itu, pandangannya tidak lepas dari Alessa.

****

"Yah hujan" Alessa menggerutu saat hujan tiba-tiba turun begitu deras, dengan cepat gadis itu berlari ke halte di dekat SMA Antartika untuk menyelamatkan diri.

Alessa mengambil ponselnya untuk menghubungi salah satu orang rumah agar bisa menjemputnya, namun nasib baik tidak berpihak kepadanya saat ponselnya itu lowbat.

"Sial, kemarin malem lupa ngecas sampe penuh" Umpat Alessa di tengah derasnya hujan, sekarang yang bisa Alessa lakukan hanya menunggu hujan sampai reda.

"Alessa!" Di tengah guyuran hujan, terlihat seorang cowok ingin menghampiri Alessa di halte dengan tubuhnya yang tertutup jaket pelindung anti air.

"Kak Yoga?"

"Ngapain disini? Kok belum pulang?" Tanya Yoga sambil melihat sekitar, halaman SMA Antartika sudah sangat sepi karena siswa lainnya sudah pulang terlebih dahulu. Hanya menyisakan mereka berdua dan beberapa satpam penjaga.

"Aku nunggu hujan reda Kak, hpku lowbat jadi ga bisa ngehubungin orang rumah" Jawab Alessa yang dibalas anggukan oleh Yoga.

"Kenapa nggak naik taksi? Tadi banyak taksi yang seliweran padahal"

"Hehe, kebetulan uangku juga udah menipis kak. Kurang jumlahnya buat naik taksi"

Mendengar jawaban Alessa, Yoga melepas jaketnya dan memberikannya kepada gadis itu. Alessa yang bingung hanya menerima jaket itu lalu diam sejenak.

"Ini apa kak?" Tanya Alessa menatap jaket itu dengan tanda tanya.

"Jaketnya kamu dulu yang pake, sekarang kamu harus pulang"

Mendengar jawaban Yoga, Alessa langsung menolak dengan cepat. "Aduh jangan kak, gapapa aku disini aja sampe hujannya reda"

"Jangan nolak, ini udah mau malem. Buruan naik" Cowok itu sudah menaiki motornya terlebih dahulu. Sedangkan Alessa tidak bisa melakukan apapun selain menurut, lagipula ia juga takut Sekar akan mencarinya karena tidak kunjung pulang.

"Kamu dirumah tinggal sama siapa?"

"Apa? Duh nggak kedengeran kak"

"KAMU DIRUMAH TINGGAL SAMA SIAPA??" Yoga sedikit meninggikan nada bicaranya, berharap Alesaa dapat mendengar ucapannya.

"Sama Bunda kak, Ayah udah jarang pulang karena kerja di Surabaya"

Yoga hanya mengangguk paham, tidak terasa begitu asik percakapan mereka hingga akhirnya sampai di depan halaman rumah Alessa.

"Makasih banyak ya kak, Aku bener-bener nyusahin dari kemaren" Alessa memasang wajah lesu saat melepas helm milik Yoga, terlebih lagi cowok itu sampai kehujanan karena jaketnya dipakai oleh gadis itu.

"Kamu nggak pernah ngerepotin, ga usah terus terusan minta maaf" Jawab Yoga merapikan rambutnya yang sedikit berantakan karena guyuran hujan. Tanpa cowok itu sadari, pesonanya membuat Alessa tiba-tiba salah tingkah sendiri.

"Ini Jaketnya-"

"Simpen aja" Belum sempat melanjutkan kalimatnya, Yoga sudah memotong perkataan Alessa. Gadis itu awalnya menolak, namun cowok itu tetap kekeh tidak ingin mengambil jaketnya kembali.

"Tapi kak-"

"Udah aku pamit pulang, keburu hujan lagi" Tanpa mendengarkan perkataan Alessa, Yoga pergi begitu saja meninggalkan Alessa yang masih berdiri di depan pagar rumah dengan perasaan yang tidak karuan.

-To Be Continued-

Siapa yang mau punya cowok kaya mas Yoga??? Akuu akuu...

Jangan lupa vote sayangkuu, biar yang nulis makin kenceng begadangnya😘





BETWEEN TRAUMA AND LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang