"kembaliin gak" terdengar nada bicara Sarena yang masih meninggi membuat Raka tersenyum kaku. Raka menyenderkan badanya pada meja kerja dan menghadap ke Sarena. Menyentuh tanggannya dan meminta maaf. Sarena masih diam hingga Raka menarik tangannya untuk memeluk Sarena.
"sebenernya mau ngasih surprise tapi kamu malah kesini, tahu dari Nada ya" Sarena mengangguk.
Pintu di ketuk dan menampakkan laki-laki jakun. Terlihat kaki Sarena mundur perlahan dan ketakutan.
"permisi pak Raka, ini ada berkas yang harus bapak tanda tangan" lelaki itu menatap Sarena. Jantungnya bedetak tak beraturan. Sarena memutuskan keluar ruangan. Sarena berhenti di lorong yang lumayan sepi, dia menetralkan nafasnya. Gemetar yang dirasa masih singgah dengan keringat yang bercucuran. Tanpa Sarena sadari laki-laki tersebut menghampirinya.
"Sarena apa kabar? Tambah cantik ya" tangan laki-laki itu ingin menyentuh Sarena. Sarena berusaha menghindarinya.
"jangan lari dari aku, disini sepi dan aku pastikan kamu akan jadi milikku" langkahnya terus saja mendekati Sarena sampai Sarena terpojokkan di sudut ruangan. Bibir nya bergetar hebat.
"mundur dari hadapan Sarena" ucapan santai itu menghampiri.
"Raka tolong, aku takut" Raka mendekat dan memegang kerah baju laki-laki itu.
"saya peringatkan, jauhi Sarena" dengan tatapan tajam Raka memperingati laki-laki itu.
"Sarena milik saya" jawab laki-laki itu tanpa takut, dia juga mencengkram jas Raka.
"Oka aku mohon jangan sakiti Raka, kamu mau aku kan. Bawa aku, lepaskan Raka" Sarena sangat ketakutan, dia bingung harus berbuat apa. Yang pasti dia tidak akan membiarkan Raka dalam bahaya.
Oka melepaskan Raka dan menatap Sarena. Berusaha mengenggam tangannya, namun...
BRAK.... Raka menghajarnya. Raka dan Oka berkelahi membuat Sarena sangat ketakutan.
(imajinasikan kalau ini berhujab ya gais, maaf banget gak sesuai)
Raka menghajar Oka habis-habisan sampai Bian datang dan melerainya.
"loe sentuh dia gua buat loe dan keluarga loe menderita. Gue rasa loe tahu gue" penekannan itu ada di setiap katanya. Oka yang tak mampu meresponnya karena luka yang di berikan Raka sangat membabi buta hanya pasrah di bawa Bian.
Raka melihat Sarena ketakutan dan berusha di tenangkan Nada, menghampirinya dan memeluknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE YOU ALL THE WAY
RomanceRaka Rahadian " aku janjikan ilusiku takkan keliru dalam membahagiakanmu " Sarena Kamari " nafasku sudah berganti namamu, maka ku terima bahagia itu "