Hari-hari berlalu, Sarena mengajak Vio dan Kio tinggal bersamanya atas persetujuan Raka. Raka mengijinkan bukan karena permintaan semata dari Sarena, melainkan dirinya tidak mau melihat Vio dan Kio kesusahan bolak-balik Jakarta-Bandung. Apalagi dengan Kio yang masih kecil. Walaupun Viona akan tetap pulang ke Bandung untuk mengecek konsidi orang tuanya. At least Vio dan Kio tidak bolak-balik setiap hari. Jadi Sarena dan Vio bisa saling bergantian menjaga Shienna, Jonna dan Kio di saat salh satunya sedang bekerja. Pekerjaan Sarena yang mobile, jadi memudahkan dirinya untuk bekerja dari rumah.
Pagi ini Mama Tari mengajak Sarena dan Vio untuk memasak. Sarena dan Vio mengiyakan ajakan itu. Acara memasak ini di adakan di rumah Mama Tari, jadi Sarena dan Vio membawa anak-anak ke sana. Raka yang mengetahui itu dari kakak iparnya langsung menghubungi Sarena.
Karena banyak yang request menu, Mama Tari menyuruh Sarena dan Aya untuk ke pasar membeli bahan-bahan masakan. Vio tidak ikut karena dirinya tidak bisa meninggalkan Kio, takut nanti Kio haus. Dikarenakan Vio lupa membawa pompa asinya dan stoke asinya juga tidak Vio bawa, Kio belum lepas dari asi Vio jadi Mama Tari melarang Vio ikut.
Aya yang jarang sekali ke pasar awalnya merasa risih, namun karena melihat Sarena yang enjoy membeli dan bercengkrama dengan penjual lainnya jadi membuat Aya lebih nyaman. Aya terus saja membuntuti Sarena. Melihat semua yang di perlukan sudah terbeli semua Sarena dan Aya memutuskan untuk segera pulang, supaya masakannya matang tepat waktu. Sarena tahu bahwa Raka pasti akan menggunakan banyak cara supaya bisa pulang lebih cepat.
Saat sampai Sarena di kejutkan dengan Kio yang merangkak menghampirinya. Sarena menggendong Kio dan menciuminya sambil masuk ke dalam rumah.
"Vi ini kenapa Kio bisa ngerangkak sampai depan sih?" Aya menanyakan pada Vio, yang ternyata Vio sedang asik mengobrol dengan mama mertuanya.
Sarena yang tidak mau melihat perdebatan antara Aya dan Vio, menaruh Kio di karpet dekat dengan Shienna dan Jonna bermain. Sarena mencuci tangan dan kaki nya terlebih dahulu.
"ayo mah, kita mulai masak. Takut Raka dan yang lainnya datang tapi masakannya belum jadi" ucap Sarena kepada mama Tari yang sedang pusing mendengar cerocosan Aya yang bercerita ke Vio. By the way, mereka bukan berdebat hebat tapi mereka memang sudah akrab dan sering banyak topik saja. Apalagi suara mereka saat bercerita terkategori suara yang keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE YOU ALL THE WAY
RomanceRaka Rahadian " aku janjikan ilusiku takkan keliru dalam membahagiakanmu " Sarena Kamari " nafasku sudah berganti namamu, maka ku terima bahagia itu "