Chapter 24 : Resepsi

335 30 2
                                    

Sebelum ayam jago berkokok Sarena sudah terbangun karena bunyi alarm. Sarena berusaha membangun Raka yang masih tidur nyenyak di atas badannya. Raka tidak membuka matanya malah semakin mengeratkan pelukannya. Menelusupkan salah satu tangannya pada ceruk leher Sarena dan satunya menelusup di bawah perut Sarena. Sarena hanya membiarkan hal itu terjadi mungkin suaminya ini terlalu lelah. 

Sudah lebih dari 30 menit Sarena membangunkan Raka. Nada lembutnya malah semakin membuat Raka tertidur nyenyak. Dari tangan Sarena yang mengusap rambut Raka, membenarkan setiap surai rambutnya, mengusap belakang punggungnya sampai cubitan pada pipi Raka. 

"AWH, sakit ih" Raka duduk bersandar di headboard 

tangan Sarena mengusap lembut pipi suaminya, "maaf, abis kamu susah di bangunin nya" 

"harusnya kamu itu kalau bangunin suami yang romantis dong"

"dari tadi perasaan udah lembut aku bangunin kamunya" Sarena mengikuti Raka duduk

"kurang sayang"

"harusnya gimana?" Raka menghadap ke arah Sarena mengecup puncak kepala dan ke dua pipi istrinya. Terakhir kecupan itu mendarat di bibir istrinya. Bertahan cukup lama sampai Raka melumat bibir ranum itu.  Melumat bagian luar karena sang pemilik bibir belum juga membuka mulutnya. 

Tak kunjung mendapat perijinan Raka menggigit bibir bawah Sarena

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak kunjung mendapat perijinan Raka menggigit bibir bawah Sarena. Akhirnya sang istri pun membuka mulutnya mempersilahkan lumatan itu semakin dalam. Raka menikmati itu meski Sarena belum dapat membalas lumatannya. Ciuman itu cukup lama karena terlihat dari Sarena yang kehabisan nafas. Walau begitu Raka masih terus menuntut. Sarena memukul dada bidang suaminya karena tidak bisa bernafas. 

Nafasnya terengah-engah, terdengar berat dan tersengal-sengal. "Hah... hah... hah..." Dadanya naik-turun dengan ritme yang cepat juga tidak beraturan, seperti sedang berlari berkilo-kilo meter. Raka melihatnya merasa gemas. 

"cara bangunin suami itu kayak gini, di jamin langsung bangun" ucap Raka sambil mengelap bibir istrinya yang basah. 

"haaa.... huuu..." tarikan dan hembusan nafas yang sangat dalam dari Sarena mengenai wajah Raka

"enak banget sayang, setiap hari aku mau di bangunin pake cara ini"

"aku nggak tahu caranya" Sarena menyingkirkan tangan Raka dari wajahnya

"aku ajarin" Sarena tersenyum dan menempelkan bibirnya ke bibir suaminya itu. Hanya kecupan singkat setelah itu berdiri dan merapikan selimut dan tempat tidur. 

"sayang, aku ajarin ya" Raka terus saja membujuk 

"nanti ah, kita harus mandi setelah itu ke tempat acara! Kamu nggak lupa kan?"

"berarti sekalian mandi mau gak?"

"sayang jangan bercanda, kita udah telat loh ini. Lihat jamnya, masih harus mandi juga kan?" 

LOVE YOU ALL THE WAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang