Skip 1 minggu berlalu
Pagi ini Sarena membuat sandwich untuk mereka sarapan. By the way, Viona sudah pulang ke rumah orang tuanya.
"kenapa loe yang masak?" Raka
"gue kangen bikin sarapan buat Shienna dan Jonna"
"buat gue?"
"apasih loe" pipi Sarena merah karena salah tingkah dengan perkataan Raka.
"blush on loe ketebelan ya" sambil mencolek hidung Sarena
"diem gak"
"em, Ka gue udah nemu apartment yang pas di da.."
"apasih loe, udah tinggal sini aja"
"gue gak mau ngerepotin loe terus-terusan"
"loe pergi dari sini tapi gak bawa anak-anak"
"kog gitu?"
"gue gak ijinin anak-anak pergi dari sini"
"yaudah deh"
"apa?" ada harapan untuk Raka bahwa Sarena masih akan tinggal dengan dia
"gue akan pergi sendiri, lagian dekat dari sini apartnya jadi gue bisa bolak-balik kan"
"loe gak nyaman ya tinggal sama gue?"
"iya, kenapa?"
"gapapa, bagus kalau gitu" Sarena menautkan alisnya merasa bingung.
"karena loe masih inget adab di indo" lanjut Raka
"loe gak enak ya mau ngusir gue?"
"gue yang akan tinggal di apart, loe tetap di sini sama anak-anak. Udah gak usah protes!" intonasi Raka sudah sulit Sarena debatkan.
Tak berselang lama Jonna dan Shienna datang dengan tas ranselnya.
"selamat pagi ibu, ayah" sapa Jonna dan Shienna bersamaan
"pagi sayang" Sarena sambil meletakkan sandwich di piring anak-anaknya
"ayah kenapa tidak membalas kita" Jonna
"ayah males sama kalian"
"kita salah apa ayah?" Shienna
"kenapa ibu yang di panggil duluan?"
"ayah kayak Shienna, manja sekali" Jonna merosting ayah dan Shienna
"bial saja Shi dan ayah manja, yang penting tidak lese sepelti Jonna" Shienna membela diri
"sudah makan dulu sayang" Sarena menengahi mereka
Selesai makan Raka mengantar Jonna dan Shienna ke Preschool. Sekolah ini hanya 2-3 kali pertemuan untuk anak berusia 2 tahun. Sekolah ini juga untuk melatih kesiapan mereka belajar di sekolah formal. Sarena dan Raka menyekolahkan anaknya karena memang Jonna dan Shienna yang meminta. Setelah Raka mengantar Shienna dan Jonna, Raka berangkat ke kantor.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE YOU ALL THE WAY
RomansaRaka Rahadian " aku janjikan ilusiku takkan keliru dalam membahagiakanmu " Sarena Kamari " nafasku sudah berganti namamu, maka ku terima bahagia itu "