Sudah hampir seminggu Sarena dan Raka honeymoon. Seperti buah simalakama, Sarena masih ingin di tempat ini namun ada rindu pada anak-anak. Sarena yang sedang menata baju-bajunya dan Raka terlihat muram. Sejujurnya Sarena masih ingin berlama-lama menghabiskan waktu berdua dengan Raka. Namun hatinya juga sedih meninggalkan ke dua anaknya terlalu lama. Raka melihat wajah istrinya di tekuk, mencoba meredakan mood Sarena dengan memeluknya dari belakang.
"apasih, aku lagi beres-beres mending kamu bantuin" omelan Sarena pada Raka
"kamu yang apasih, dari tadi mukanya cemberut. Emang aku ada salah?"
"aku nggak mau pulang tapi aku juga kangen anak-anak, serba salah deh" Raka duduk di hadapan Sarena. Melihat wajah Sarena yang mulai di banjiri air mata.
"heh dengerin aku, lihat aku dulu sayang" Raka mengarahkan wajah Sarena untuk menatapnya.
"aku janji ke kamu, kita akan liburan lagi bareng Jo dan Shie. Sekarang kita pulang dulu ya? Sekalian aku cari uangnya?"
"lagian kamu juga kenapa milih ke sini sih honeymoonnya, segala begaya ambil yang Luxury Retreat. Mubadzir uang tahu gak"
"dih ngomel, kamu aja menikmati sampai gak mau pulang" Raka gemas dengan istrinya yang sedang badmood dan terus saja mengomel. Raka mencubit pipi Sarena dan merebahkan tubuhnya di atas kasur, tepat di sebelah Sarena mengemasi koper Raka.
"apasih, suka ngerecokin aja. Suami yang baik itu bantuin istrinya packing bukannya malah tiduran sambil main handphone. Hubungin siapa sih? Istrinya aja ada di sini" Raka bangun dari tidurnya dan mengecup bibir Sarena.
Namun respon yang di lakukan Sarena sebalinya. Sarena melumat bibir Raka. Karena Raka tidak ingin ketinggalan momen mesranya Raka mengimbangi ciuman Sarena. Lagian itu adalah hal yang Raka sukai.
"udah! kamu tuh ya malah ambil kesempatan, lihatkan istrinya itu lagi ngapain, masih aja mesum" Sarena menyudahi ciuman itu dengan omelan. Raka hanya tersenyum melihat istrinya yang kesal dengan tingkahnya sendiri. sarena yang memulai Sarena juga yang marah.
"kamu yang mancing, aku juga yang salah" ucapan lirih Raka
"kamu ngomong apa?" nahkan Sarena memelototkan matanya.
"sensitive banget, aku tahu kamu orangnya suka marah tapi nggak apapun di jadiin tameng buat kamu marah dong"
"kamu bilang aku pemarah? Aku marah juga karena kamu Raka, kamu yang suka bikin aku kesel" Sarena berdiri dari duduknya.
"mau kemana?" tanya Raka. Sarena tidak menjawab Raka. Sarena malah melepas bajunya di hadapan Raka. Sarena melempar bra dan underwear nya ke arah Raka, lalu masuk ke kamar mandi.
"SAYANG JANGAN MANCING TERUS LAH, BUKA NGGAK" Sarena mengunci pintu kamar mandi dari dalan jadinya Raka tidak bisa membukanya. Sedangkan Raka di luar sedang mengontrol nafsunya. Libidonya selalu naik saat melihat tubuh Sarena.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE YOU ALL THE WAY
RomanceRaka Rahadian " aku janjikan ilusiku takkan keliru dalam membahagiakanmu " Sarena Kamari " nafasku sudah berganti namamu, maka ku terima bahagia itu "