"engga, aku juga sudah punya istri. Loe tenang aja"
"buktinya mana?" Satria menunjukkan fotonya dengan istri yang ada di dalam dompetnya.
"oke deh"
"emang Raka seposesif itu ya?"
"engga, tapi gue mau menjaga perasaanya aja"
"eh makanan loe dateng, makan dulu gih" saat Sarena sedang menuangkan saus di mangkoknya tak sengaja kuah itu mengenai matanya. Satria yang melihat itu membantu Sarena untuk meniup matanya. Sebelum Sarena menolak Raka tiba-tiba datang dengan mengambilkan tissue dan di berikan ke Satria.
"dilapin sekalian, gue mau liat ke romantisan kalian di belakang gue"
"Rak, ini gak seperti yang loe liat, gue sama Sarena gak sengaja ketemu di sini"
"gue percaya, karena kantor loe yang gak searah sama butik dan warung mie ayam ini , cukup ngebuktiin semuannya" senyum smirk Raka seolah menghina pembelaan Satria.
"kamu salah paham" Sarena yang sudah membersihkan matanya mencoba meluruskan yang terjadi.
"dia itu suka kamu Sa, pasti cari kesempatan untuk dekat sama kamu"
"enggak Satria nggak gitu"
"kamu belain dia?"
"bukan gitu.." kata-kata Sarena di putus oleh Raka
"kamu juga suka ya di samperin dia, makan bareng sampai mau tiupin mata kamu"
Raka meninggalkan Sarena dan Satria begitu saja tanpa mau mendengar penjelasannya dulu. Hati Raka saat ini di penuhi rasa cemburu yang teramat hebat.
"aku duluan Sat" Satria hanya mengangguk dan mengucapkan maaf.
Sarena tidak bisa mengejar Raka. Raka lebih dulu pergi. Sarena pikir akan menyelesaikannya nanti setelah dirinya pulang kerja. Pikirnya juga ini hanya salah paham kecil.
"assalamualaikum" Sarena masuk dan melihat Raka dan Thania sedang mengobrol di teras rumah.
"hallo Sa, baru pulang ya?" Thania
"iya, kalian udah lama di sini?"
"iya tadi aku habis dari kantor papi mampir kesini karena kangen sama Shienna"
"terus Shie nya mana?"
"Shie masih belum mau sama Thania, dia di dalam sama bi Ayum" bukan Thania tapi Raka yang menjawab
"Sa, gue mau loe bersedia bantu gue untuk akrab sama Shie ya. Loe kan tahu gue ibu kandungnya" ucap Thania
"iya"
"loe habis dari mana? Kog kelihatan bahagia gitu?" Sarena bingung dengan pertannyaan Thania, pasalnya dia seperti biasannya tidak sedang bahagia malah dia sedang bingung cara apa untuk menjelaskan kesalah pahaman tadi ke Raka.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE YOU ALL THE WAY
RomansaRaka Rahadian " aku janjikan ilusiku takkan keliru dalam membahagiakanmu " Sarena Kamari " nafasku sudah berganti namamu, maka ku terima bahagia itu "