Chapter 10 : rencana

322 24 1
                                    

📞 Thania

T : kamu dimana?

R : dirumah Vio

T : ih kamu mah kan udah janji mau pulang bareng, kenapa aku di tinggalin sih

R : berisik

Raka mematikan handphone nya sepihak

"noh di telphon kan? Sono pulang loe" Vio mengejek Raka

"kamu mending pulang dari pada nggak jadi rujuk" ucap Sarena

"siapa yang rujuk? Ada hal yang masih aku butuhkan dari Thania dan kamu gak perlu tahu"

"iya hal itu soal hubungan kalian kan?"

"Sa, kamu salah paham"

"aku lihat semuanya Raka, kamu sering keluar sama dia, bahkan saat di mall waktu itu kamu biarin aku dan Jo pulang sendiri"

"lalu kamu? Kamu juga sering sama dia" tunjuk Raka pada Satria

"weh bro sabar dulu, loe salah paham" Satria 

"apa yang salah, loe suka Sarena kan? Loe mau Sarena kan dari dulu"

"iya gue pernah suka Sarena tapi itu dulu, sebelum gue sama Nita" Raka berdiri dan mencengkram kerah baju Satria

"JANGAN MAININ SARENA"

"Raka, cukup" Sarena menengahi pertengkaran itu

"Nita istri gue"

"maksud loe apa?" Raka semakin di buat bingung

"Kamari dan Satria itu sedang ada projek bareng. Perusahaan Nita yang sedang menggarap klinik Sarena. Nita yang meminta tolong ke Satria untuk menghandle itu" bukan Sarena tapi Vio yang menjawabnya. Raka hanya menganggukkan kepalanya.

"bangsat loe Vi, gak bilang dari awal" Raka sambil duduk dan merebut makanan dari tangan Vio. Memang saat keributan itu terjadi Vio lebih memilih duduk dan mengambil makanan di depan meja. Menyaksikan pertengkaran yang sama-sama salah paham.

"ayah bangsat itu apa?" Jonna

"mampus gua" Raka menepok dahinya dan merasa gugup oleh tatapan Sarena yang serasa akan menerkamnya.

"jawab Rak" ucap Satria membuat Vio tertawa

"itu kata-kata tidak bagus, kata itu bisa menyakiti hati orang lain, jadi Jonna tidak bolah ya bilang seperti itu" Sarena menjawab dan melemparkan tatapan tajam ke Raka

"tapi ayah tadi bilang bangsat ke mama Vio"

"maaf ya Jo, tadi ayah kesal sama mama Vio" Raka

"kenapa ayah bilang seperti itu ke mama, kan itu tidak baik"

"karena mama Vio menyebalkan"

"dih loe aja yang nyebelin, pake bilang gue lagi" Vio membela diri

"udah, mending kamu dan loe Sat pulang deh" Sarena

Esok harinya Raka datang lagi. Raka membawa makanan. Kebetulan yang membukakan pintu adalah Vio jadi Raka di perbolehkan masuk, ya walaupun Raka harus menyogok Vio.

Raka menuju meja makan dan menyiapkan makanan yang di bawanya. Menyusun dengan rapi. Saat Raka menyusun makanan Sarena turun bersama dengan Shienna yang ada di gendongannya. Shienna yang belum menyadari kedatangan ayahnya, masih menyembunyikan kepala di ceruk leher Sarena. Raka tersenyum manis menyambut Sarena. Mendorong kursi untuk mempersilahkan Sarena duduk.

Sarena tidak duduk di kursi yang Raka dorong, dirinya malah duduk di kursi lain. Raka tidak tinggal diam. Dia masih berusaha untuk mengambil hati Sarena yang masih di bungkus kemarahan. Raka mendekati Shienna dan menciumi lengan tangannya yang mengalung di leher Sarena. Mencari pipi kenyak Shienna dan terus menciuminya. Sarena yang merasa terganggu dengan yang di lakukan Raka mencubit pinggangnya.

LOVE YOU ALL THE WAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang