Chapter 8 : vagaries

396 24 3
                                    

Tengah malam Sarena masih belum bisa memejamkan matanya. Sarena mengintip kamar anak-anaknya yang sudah gelap. Terdengar petikan gitar dari arah balkon, Sarena menghampiri asal suara. Melihat bahwa yang sedang bersantai dan memainkan gitar itu Raka, Sarena melangkah semakin dekat dan berdiri di sebelah Raka. Memainkan rambut Raka dan ikut merbanyi.

"suara kamu bagus" Raka mendongak untuk melihat wajah cantik Sarena

"kenapa di sini?" Sarena

"duduk sini" bukannya menjawab Raka malah menyuruh Sarena duduk di sebelahnya. Sarena duduk dan bergelayut di tangan Raka, menyandarkan kepalanya di pundak Raka. Raka menaruh gitarnya lalu membalas pelukan Sarena.

"gak bisa tidur Sa?"

"iya, aku kepikiran sama Letta"

"tadi aku udah di kasih tau Vio, Letta udah baik-baik aja"

"iya, aku juga udah tahu"

"gak usah banyak pikiran ya, sekarang semuannya udah aman"

"aku aman kalau lihat kamu sehat gini, bisa peluk aku, bisa.."

"bisa apa? Tadi aja diajakin pacaran nolak"

"aku gak nolak, kan emang bener. Aku terima kamu karena kamu ayah kandungnya Shie"

"kalau aku bukan ayah kandungnya, kamu gak terima aku gitu?"

"berarti aku terima kamu jadi ayah dari anakku"

"YAUDAH AYO KITA NIKAH SEKARANG" Sarena menutup mulut Raka dengan tanganya.

"pelan dong, nanti yang lain kebangun"

"excited Sa"

"terserah deh aku mau tidur"

"ih aku di tinggalin, sini dulu"

"apa?" Raka mencium kening Sarena

"kamu ambil kesempatan terus ya" Raka hanya tertawa.

"kamu experience pertama aku" Sarena

"ha?"

"aku belum pernah tau sedekat ini sama cowo, ini kali pertama aku di cium sama cowo selain papi. Bahkan Kareem aja enggak. Peluk aku aja cuman saat sedih kalau enggak udah aku pukul dia"

"kenapa gitu? Masa kamu gak pernah suka sama cowo?"

"buat aku itu hal yang merugikan perempuan, kalau suka cowo sih ada"

"siapa? Orang mana dia, ketemu aku putus palanya"

"ih apasih kamu. Mau di putus segala palanya. Aku suka kamu, terus mau kamu putus juga kepala nih" Sarena menunjuk kepala Raka

"orang selain aku yang aku putusin palanya, kalau aku yang kamu suka gapapa"

"ih apasih, tapi kalau sebelum aku kenal kamu ada sih yang aku suka"

"siapa?"

"Bisma namanya, tetangga aku dulu. Sebenernya aku kagum aja sih gak sampai yang cinta kaya gini"

"kagum kenapa?"

"dia laki-laki yang bisa diandalkan dan baik banget sama orang sekitar dia, dia juga pintar"

"aku bisa kalau cuman itu"

"kamu menyombongkan diri sendiri ih"

"biar aja, aku ini"

"kamu jauh lebih hebat dari Bisma yang aku kagumi dulu, kamu sempurna buat aku. Raka adalah hidup Sarena"

"ulang dong, mau dengar sekali lagi"

LOVE YOU ALL THE WAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang