10. Titik Lokasi Koper Pink Jian

42 7 0
                                    

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

Boneka porselen itu dibongkar manajer Kim yang langsung datang setelah ditelpon Mingyu. Biangnya ada dibalik baju boneka porselen yang lucu itu, bekas pembalut. Mata manajer Kim tampak lelah, bahunya merosot dan Jian yakin pria itu juga terguncang melihat teror tersebut. Tapi, dia tetap menenangkan artis-artisnya dan meyakinkan mereka kalau semuanya akan baik-baik saja.

Setelah itu Mingyu dan Wonwoo meninggalkan tempat kejadian perkara dan menginap di apartemen Jeonghan diantar oleh manajer Kim. Sebelum pergi, manajer Kim menatap Jian seolah hendak mengatakan sesuatu tapi dia tetap bungkam hingga Seward sudah membawa Jian masuk ke dalam mobilnya. Acara makan malam bersama itu gagal total.

"Kenapa kau bisa tau?" Seward akhirnya buka suara saat dia dan Jian sudah berada di dalam apartemennya.

"Aku punya penciuman yang sensitif. Saat masuk ke ruang makan aku sudah mencium aroma besi berkarat. Tidak terlalu pekat sebab kata Mingyu boneka itu berada di depan kantor agensi yang bisa membuat bau darahnya berbaur dengan bebauan lain dan sinar matahari juga bisa membuat pembalut kering dan mengurangi baunya. Namun tetap saja, itu darah kotor haid yang baunya lebih amis."

"Itu mengerikan," kata Seward.

"Sangat mengerikan." Jian membenarkan.

"Aku tak menyesal membawamu ke sana, kalau tidak, boneka itu pasti akan ada di sana lebih lama."

Jian mengangguk. "Tapi aku menyesal melihat mereka ketakutan."

"Tak apa sayang, mereka akan terbiasa karena ini bukan hal yang pertama, tapi tetap jadi yang pertama karena menyangkut dengan darah."

Jian mengangguk pelan. Dia yang selalu mengalami siklus menstruasi tiap bulan saja merasa merinding bukan main dan mual saat mengetahui dibalik baju boneka porselen yang cantik itu terdapat bekas pembalut. Apalagi para pria yang tidak pernah mengalami siklus tersebut.

Mereka bilang itu ulah sasaeng. Penggemar yang terobsesi dengan mereka. Setelah kejadian mengerikan itu, Seward selalu minta dipeluk saat tidur. Dia akan mengomel jika Jian melepaskan pelukan atau ke toilet di tengah malam.

Satu minggu kemudian, Seward kembali mengajak Jian makan malam bersama. Kali ini bukan di apartemen Mingyu dan Wonwoo, tapi di tempat Jeonghan. Masih formasi yang sama tapi ditambah Dino dan Seungkwan.

Jian ragu apakah dia bisa menelan makanannya dengan benar tanpa merasa mual. Tapi kekhawatiran Jian tak terbukti sebab Jeonghan menerima kedatangannya dengan baik. Jeonghan bahkan membelikan es krim untuk Jian nikmati sebagai hidangan penutup.

Begitu cara dia berterimakasih pada Jian tanpa mengucapkan terimakasih. Jian bersyukur dan berharap Jeonghan tetap seperti itu.

Sejak kejadian boneka porselen itu, semua hadiah yang berbentuk serupa dibuang tanpa perlu memeriksanya lebih detail. Jian sudah dianggap sebagai keluarga oleh semua member grup dan sesekali mengunjungi studio rekaman untuk menjemput Seward.

Usai makan-makan, mereka semua duduk di depan ruang tamu yang luas. Wonwoo mengeluarkan laptop dari tasnya. Itu laptop gaming. Pria itu duduk di sebelah Jian dan meletakkan laptopnya di atas meja berkaki rendah. Pria itu mengajak Jian bermain game. Namun, Jian lebih tertarik dengan aplikasi bawaan laptop Wonwoo.

"Apa aku boleh meminjamnya sebentar?"

"Tentu."

Wonwoo memberikan laptopnya dan Jian tanpa sadar terhanyut dengan beragam kode rumit. Dia meretas aplikasi itu agar serupa dengan aplikasi di laptopnya. Aplikasi yang akan berguna untuk melacak chip yang menempel di badan koper pink Jian. Wonwoo berdecak kagum di sebelah Jian dan bertanya-tanya dari mana Jian bisa melakukan hal itu di laptopnya.

Saat layar laptop dalam mode pencarian. Jian akhirnya sadar kalau dia belum meminta izin pada Wonwoo atas apa yang sedang dia lakukan dengan barang pria itu.

"Maaf, aku lancang melakukannya. Tanpa sadar ... tidak, aku harus menemukan koperku secepatnya ...," Jian berkata lirih.

Wonwoo menggeleng. "Tak apa, kau tampak hebat. Apa kau mengambil kursus atau sekolah di bidang IT?"

"Ya bisa dibilang begitu."

"Pantas saja, kau begitu lihai. Ah hasilnya keluar!" pekik Wonwoo

"Apa yang terjadi? Ada apa?" tanya Dino penasaran. Semua kepala kompak menoleh pada Jian dan Wonwoo.

Selagi Wonwoo menjelaskan kepada yang lain, Jian menatap lamat layar laptop dan terhenyak.

"Sudah keluar titik lokasinya?" tanya Wonwoo yang terdengar lebih penasaran daripada Jian.

Jian mengangguk, menatap Wonwoo dan Seward bergantian. Matanya berkaca-kacar, dia hampir menangis.

"Koperku ada di sekitar sini."

**

Date : 19 Juli 2024

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Date : 19 Juli 2024

Your Bill, Sir (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang