22. Atasan Baru

33 5 0
                                    

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

Dua minggu setelahnya, Jian disibukkan dengan urusan kantor. Jerry bohong jika Jian tidak perlu bekerja, nyatanya Jian mendapat beban kerja lumayan yang langsung menyangkut dengan para artis yang berada di bawah naungan agensi. Untungnya, Jian hanya perlu bertemu dengan para manajer artis untuk mendiskusikan berbagai jadwal artis mereka. Sistem perusahaan tetap sama, hanya saja mereka tidak bisa langsung bertemu dengan CEO tanpa melewati Jian dan Jerry.

Siang ini, Jian akan bertemu dengan manajer Kim membahas jadwal baru para artis yang  untuk bulan depan. Pintu diketuk ketika Jian baru menekan tombol print berkas.

Manajer Kim mendekat dan tampak canggung. Dia membungkuk menyapa Jian dengan sapaan formal.

"Jangan begitu manajer Kim. Kita sudah saling mengenal secara pribadi, ku harap kau bisa bersikap seperti biasa."

"Tidak bisa begitu. Kau kini atasanku Nona Jian."

"Hah, aku membenci panggilan itu sungguh. Omong-omong, apa Seward baik-baik saja?"

"Yah, dia baik. Tapi ...."

"Apa? Kau bisa membicarakannya. Kita hanya berdua di sini."

Manajer Kim mendekat. "Seward mengeluh dia kembali susah tidur. Insomnianya kambuh."

"Astaga. Padahal saat bersamaku dia tidur seperti bayi. Tak ada yang lain?"

"Yang lain?"

"Yah, aku rasa semua artis di agensi sudah tahu soal diriku dan Jerry serta paman Jeremy. Kau dan Woozi juga menghadiri pertemuan itu bukan? Bagaimana tanggapan para member yang lain?"

Manajer Kim mengerjapkan mata. Dia diam cukup lama sebelum kembali bicara, menjawab tanya Jian.

Selepas ruangannya kembali lengang, Jian memutar kursi berodanya menghadap pada dinding kaca di belakang meja kerja. Dia membuka tirai yang memperlihatkan pemandangan jalanan kota Seoul serta gedung-gedung tinggi pada sisi jalan. Dia lalu mendorong kakinya dan membiarkan kursi itu menggelinding sampai ujung. Ruangannya terlalu luas. Jabatan sebagai Ketua Manajemen SDM terlalu berlebihan dengan luas ruangan yang bahkan dua kali lebih luas dari kamar apartemennya. Jian kembali mendorong kakinya hingga kursi itu bergulir sampai ke tengah ruangan. Dia asik bermain-main hingga pintu ruangannya dibuka dari luar. Jerry melangkah masuk.

"Astaga, apa yang Nona Jian lakukan seorang diri di sini? Bermain-main dengan kursi kerjamu?" Pria itu terkekeh.

"Aku bosan Jerry. Tidak ada pekerjaan lain. Semuanya sudah aku selesaikan."

"Ayo ke sini, aku ingin menunjukkan sesuatu padamu."

Jerry membawa Jian ke sudut ruangan gadis itu. Dia lalu membuka karpet tebal pelapis lantai dan mengetukkan ujung sepatunya pada lantai keramik. Terdengar suara yang berbeda dari keramik-keramik itu. Jian duga tiga keramik itu tidak dipasang dengan benar.

"Apa konstruksinya buruk?"

"Bukan. Lantainya sengaja dikosongkan karena mereka perlu mengecek pipa air jika ada sumbatan lewat sini." Jian mengangguk.

"Dulunya ini hanya ruang arsip yang langsung disulap menjadi ruanganmu ketika mereka tahu tiga investor baru datang."

"Apa mereka tidak menaruh curiga pada kita?"

"Tidak sayang, karena mereka membutuhkan kita untuk menutupi kelakuan jelek CEO nya. Nanti jika semua ini sudah berakhir, Daddy akan mengambil alih kantor ini."

Meski sudah dibeberkan sebegitu rupa tentang rencana mereka, tapi Jian masih kaget mendengar fakta tersebut.

"Lalu bagaimana artisnya?"

"Maksudmu kekasihmu itu?" Jerry menyeringai jahil.

Jian membuang muka. "Dia sudah bukan kekasihku lagi."

"Para artis akan tetap sama posisinya. Sebagian dari mereka masih terikat kontak beberapa tahun dengan agensi, tapi masa kontrak sebagian lain tinggal beberapa bulan lagi. Jadi tergantung mereka akan melanjutkan kontrak atau tidak." Jerry berjongkok lalu mengetuk-ngetuk permukaan lantai dengan buku jarinya. Setelah itu Jian dibuat makin terperangah ketika lantai keramik itu dengan mudah dibuka oleh Jerry.

Mata pria itu berkilat nakal. Persis seperti Jerry di umur sepuluh tahun ketika mengajak Jian melakukan suatu hal baru. "Mari kita bermain adikku."

**

Date : 24 Agustus 2024

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Date : 24 Agustus 2024

Your Bill, Sir (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang