21. Perkenalan Investor Baru

30 5 0
                                    

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

Jian pergi pagi-pagi sekali. Dia mengemas baju-bajunya ke dalam koper pink miliknya. Sementara Seward terlelap di atas tempat tidur, Jian merangkak naik dan meninggalkan kecupan di seluruh wajah pria itu. Dia bergeming di posisinya dan tidak mendapati tanda-tanda kalau pria itu akan bangun. Jian lantas duduk lalu mengusap kening Seward seraya berucap. "Maaf Seward, aku mencintaimu."

Sebelum benar-benar pergi, Jian menatap sekeliling apartemen. Dia mengulum bibir saat melihat beberapa spot pergulatan panas mereka dalam apartemen itu. Meski kini hanya tinggal kenangan dan bisa saja terlupakan oleh Seward, Jian berharap pria itu akan selalu mengingatnya.

Usai meninggalkan secarik pesan pada pintu kulkas, Jian benar-benar meninggalkan apartemen. Dia turun ke lobby dan langsung menemukan mobil sedan putih terparkir di depan gedung apartemen. Jian lantas masuk dan duduk di sebelah kursi kemudi. kali ini yang mengemudi adalah Jerry.

"Apa kau sudah menyelesaikan urusanmu sayang?"

"Sudah," jawab Jian singkat.

"Bagus, kau memang gadisku."

"Kita mau kemana hari ini?"

"Yang pertama, kita akan menaruh barang-barangmu di apartemen. Yang kedua, kita akan pergi ke kantor agensi dan mulai bekerja."

"Harus hari ini?"

"Tentu sayang, karena hari ini kita akan diperkenalkan sebagai investor baru."

"Kita? Bukan Jeremy?"

"Tidak. Kita, kau, aku dan Jeremy."

Perut Jian langsung mulas. Dia ingin muntah sekarang juga, tapi bahkan untuk mengeluarkan isi perut saja dia tak sanggup sebab Jerry sudah memberikan teks pidato yang harus Jian ucap di acara perkenalan investor itu.

Jian sudah biasa berdiri di hadapan banyak orang, bukan hal sulit untuk menggerakkan mulut dan membuat orang terkesan pada ucapannya. Tapi, dalam kasus kali ini amat berbeda. Beruntung, Jian punya teks pidato yang sudah disiapkan Jerry. Jadi, dia hanya perlu menghapalnya di luar kepala. Sejenak, jian bisa melemaskan bahunya yang menegang.

Na Hyeri meminta Jian mengenakan gaun pendek biru muda yang menonjolkan sisi feminim Jian. Ditambah kacamata dengan gagang warna senada yang mempertegas penampilan Jian sebagai sosok wanita pebisnis handal. Meski awalnya Jian tak mengerti kenapa bibinya bersusah payah mengatur penampilannya bak seorang penata gaya artis, tapi saat melihat muka masam di wajah Jeremy, Jian akhirnya mengerti kenapa bibinya berubah jadi penata gaya.

"Bagaimana bisa kau memakai gaun biru norak ini di hari resmi seperti ini?" sapa Jeremy saat mereka bertemu.

Jian tak langsung menjawab, dia memindai ruang pertemuan. Ada panggung kecil di bagian depan. Beberapa meja bulat dengan enam kursi mengisi sisi depan panggung. Lalu ada dua pintu di sisi dinding bagian kiri. Jian bisa membayangkan Seward bersama kelompok grupnya masuk lewat salah satu pintu tersebut.

Jeremy berdecak, merasa dirinya diabaikan, dia mencekik Jian. Tidak terlalu ketat hanya membuat gadis itu menatapnya tajam. Jeremy tersenyum. "Beri perhatian padaku sayang, sudah lama kita tidak bertemu kenapa kau malah bersikap seperti jalang?"

Jerry datang, langsung menepis tangan Jeremy dari leher adiknya. "Jangan bertingkah konyol, apa kau mau dicap sebagai investor cabul di hari penting ini?"

"Oh, kau sekarang sudah memiliki bodyguard ya. Aku terkesan dengan persaudaraan kalian. Aku jadi penasaran apa kalian sudah melakukannya di atas ranjang?"

Jian melayangkan tendangan pada tulang kering Jeremy untuk membungkam mulut cabulnya. Tindakannya itu sukses membuat Jeremy meringis kesakitan dan berjalan agak pincang menuju belakang panggung yang tertutup tirai merah. 

Acara tersebut dibuka dengan singkat oleh ketua manajer senior, nama Jeremy dipanggil dahulu, lalu Jerry dan terakhir Jian dengan nama aslinya Jessie.

Tak banyak kamera yang menyambutnya, hanya ada dua kamera yang terpasang di sisi kiri dan kanan. Kursi-kursi yang mengelilingi meja bulat di area depan panggung nyaris penuh. Hanya tersisas dua kursi kosong di meja yang paling tengah.

Jeremy mengambil alih perhatian semua orang dan mulai berbicara omong kosong bersamaan dengan munculnya Woozi dan manajer Kim. Keduanya duduk di dua kursi kosong tersebut. Awalnya mereka tak menyadari kehadiran Jian sampai ketika Jeremy memperkenalkan Jerry dan Jian a.k.a Jessie sebagai bagian dari investor, kedua orang itu terperangah. Namun, orang-orang di sekitar mereka tak peduli karena semuanya kompak berdiri dan bertepuk tangan menyambut tiga investor baru di agensi.

**

Date : 21 Agustus 2024

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Date : 21 Agustus 2024

Your Bill, Sir (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang