**
Jian kira dia akan dimarahi karena memakai properti syuting tanpa izin. Namun, di luar dugaan dia malah menjadi pemeran wanita utama untuk syuting video musik tersebut.
"Siapa gadis cantik ini?" tanya seorang wanita yang bersama manajer Kim.
Manajer Kim lalu menjelaskan siapa Jian dan kenapa dirinya bisa di sini secara implisit tapi si wanita mengangguk mengerti dan tersenyum pada Jian.
"Sayang, kau cantik dan yang terpenting kau bisa mengendalikan skuter dengan baik, apa kau terbiasa dengan benda beroda ini?"
Jian mengangguk. "Aku terbiasa memainkannya sejak kecil."
"Bagus, bagus. Kalau begitu apa kau mau ikut syuting? Pemeran utama wanitanya tidak begitu mahir memainkan skuter, dia sudah terjatuh beberapa kali saat latihan." Wanita itu menatap jengah seorang gadis yang duduk di kursi lipat di sebelah meja rias. Gadis itu menundukkan kepala, mungkin merasa bersalah karena tidak berguna di syuting video musik ini.
Lalu perhatian wanita itu kembali pada Jian dengan semangat. "Akan ada bayaran yang sepadan. Jadi mari kita rias dirimu."
Jian dirias dengan riasan tipis oleh salah seorang penata rias. Wanita tadi menghilang sebentar lalu kembali dengan gaun putih berenda dan melangkah cepat menuju Jian, tapi langkahnya dihadang Seward. Ekspresi Seward tampak kesal, agaknya pria itu tidak suka Jian menerima tawaran syuting ini. Manajer Kim juga ada di sana, mereka berdiskusi singkat dan Jian bisa melihat ekspresi Seward melunak.
Wanita tadi datang mendekat bersama Seward.
"Sayang ganti pakaianmu dengan gaun ini, oh iya omong-omong apa kau bisa main skateboard?"
"Bukannya kau bilang hanya main skuter saja?" Seward protes.
Tapi wanita itu tidak peduli. Matanya menatap Jian penuh harap, bergerak-gerak liar seolah terbayang adegan video musik sesuai ekspektasinya. Tanpa bisa dihindari, perdebatan pun dimulai.
"Bagaimana kalau dia memang bisa?"
"Landasan bergelombang skateboard itu berbahaya, Vernon saja perlu berlatih seminggu penuh supaya tidak terjatuh dari papan beroda itu!"
"Aku kan sudah bilang, bagaimana kalau, bagaimana kalau dia bisa memainkannya?"
"Jangan mengada-ada!"
"Mana tahu dia sudah terbiasa memainkannya melihat dari caranya bermain skuter."
"Tak usah berpikiran terlalu jauh. Pakai saja rencana awal, Vernon bermain skateboard seorang diri."
"Tapi lebih bagus jika ada pemeran wanitanya, seperti lagu kalian yang mengisahkan pertemanan antara lelaki dan perempuan di masa remaja."
Seward mendelik, ekspresinya mengeras.
Wanita itu kembali memusatkan perhatian pada Jian yang sudah selesai dirias. "Jadi bagaimana kalau kita lihat kemampuannya dulu, kalau dirasa dia tidak mampu kita bisa menggunakan rencana awal. Oke. Kau boleh mengawasinya dari garis paling depan."
Seward berdecih. Hendak protes lagi tapi Jian langsung menggenggam tangannya. "Tak apa, aku juga sering memainkan skateboard."
"Nah kan!" Wanita itu berseru senang.
Berbanding terbalik dengan Seward yang menggeram kesal. Jian bisa merasakan Seward meremas jarinya.
"Oke," putus pria itu dan syuting pun dimulai.
Pada scene pertama Jian akan bermain skuter dengan Seward. Sesuai arahan, mereka meliuk-liuk bersama pada lintasan. Adegan itu hanya butuh pengulangan dua kali, setelahnya Jian diminta bersiap untuk adegan bermain skateboard.
Sesudah mengganti bajunya dengan jumpsuit hijau muda yang memberi kesan remaja pada Jian, rambutnya juga dikepang oleh salah satu penata gaya. Saat itulah Seward datang mengulurkan minuman.
"Terima kasih," balas Jian lalu meminumnya.
"Apa kau yakin akan bermain skateboard?" Seward menatap khawatir.
Jian mengangguk. Dia seratus persen yakin. jian sudah melihat landasan bergelombang untuk adegan skateboard itu. Mirip dengan landasan bergelombang skateboard yang ada di taman dekat rumahnya. Nanti dia akan dipasangkan dengan Vernon atau mungkin Joshua. Keduanya sedang latihan. Jian akan ikut latihan juga usai rambutnya dikepang.
Demi keselamatan yang agak berlebihan bagi Jian, dia memakai pelindung siku, pelindung lutut dan helm.
"Hati-hati," pesan Seward melepas Jian yang sudah meluncur di atas papan skateboard sewarna dengan jumpsuitnya.
Dua kali putaran dengan freestyle yang Jian perlihatkan sukses membuat staff berdecak kagum. Seward juga tercengang, meski sorot khawatir tetap terlihat dari matanya.
Tanpa menunggu lagi, pengambilan adegan di landasan skateboard pun dimulai.
Jeonghan berdecak pelan menatap jengah pada Jian. "Apa dia memang suka bermain-main?"
**
Date : 10 Juli 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Bill, Sir (✔)
Fanfic[Completed] [Fanfic SCOUPS Seventeen] Pertengkaran malam itu, membawa Jian terbang ke Korea Selatan seorang diri. Hatinya hancur melihat ayahnya akan menikah dengan wanita lain padahal tanah makam ibunya masih basah. Seolah belum cukup menderita, Ji...