8. Secuil Alasan Kesinisan Jeonghan

45 7 0
                                    

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

Syuting berjalan lancar, Jian membawa andil besar untuk itu. Para staff tampak senang sebab itu artinya mereka bisa pulang lebih cepat. Mereka tersenyum pada Jian ketika Jian lewat di dekat mereka. Jian pun ikut lega, perasaan tertekan berada di antara orang-orang asing langsung lenyap.

Namun, di antara atmosfir bahagia itu, Yoon Jeonghan akan-tetap-selalu bersikap sinis pada Jian. Pria itu mendekat saat Jian baru selesai berganti pakaian.

"Apa kau kira ini taman bermain?" tanyanya.

Jian mengulas senyum ketika salah satu penata rias memuji permainan skateboardnya sambil lalu di sisi Jian. Senyum itu tetap sama ketika Jian menjawab pertanyaan sinis Jeonghan. "Iya, bukankah ini seperti taman bermain?"

Jeonghan berdecak. "Seenaknya saja."

"Aku hanya melakukan apa yang diminta, toh aku tidak merugikan siapa pun."

"Ah benar, kau kan dibayar untuk melakukannya," kata Jeonghan dengan menekankan kata kerja 'dibayar' dalam kalimatnya. Sudut bibir pria itu naik usai berucap, sukses membuat membuat Jian merinding.

Di tengah-tengah kesibukan orang-orang, Jian penasaran apakah Jeonghan membencinya atau hanya merasa risih dengan kehadirannya.

Pertanyaan yang sejak dulu Jian pendam pun akhirnya terlontar. "Apa kau membenciku?"

"Tidak juga," balas Jeonghan dan menipiskan bibir.

Seward bergabung, pria itu baru saja mengganti pakaiannya. Dia masih harus mengambil beberapa adegan lagi. "Hei, apa yang sedang kalian bicarakan?"

"Aku hanya memuji permainan skateboardnya dan minta diajari, tapi dia bilang jika kau memberi izin." Jeonghan berbohong.

Seward tampak tak yakin, tapi dia hanya berkata. "Yah, jika jadwal kita tidak terlalu sibuk."

Lalu pria itu beralih menatap Jian. "Manajer Kim memanggilmu."

"Oke." Refleks Jian menghela napas lega bisa terbebas dari aura Jeonghan yang tidak nyaman.

Manajer Kim berada di dekat gerbang, dia sepertinya hendak pergi.

"Jian terima kasih sudah datang, berkat kau, syuting jadi lebih cepat. Ayo aku antar kau pulang sekalian aku akan mengantar Seungkwan ke lokasi jadwal selanjutnya. Ayo, bergegas."

Jian menoleh ke belakang, melihat Seward yang melambaikan tangan. Itu tandanya Jian sudah boleh pulang. Jian tersenyum lalu membungkuk pada wanita yang memintanya untuk ikut syuting. Setelah itu dia berbalik dan mengikuti langkah manajer Kim.

"Maaf ya kau jadi terlibat di lokasi syuting." Manajer Kim mulai bicara bersamaan dengan mobil yang masuk ke jalanan.

"Tak apa. Toh aku kan dibayar." Jian akan selalu ingat dengan perkataan Jeonghan yang memang begitulah kenyataannya. Dia berada di sini karena memang dibayar.

"Soal itu aku akan urus bayaranmu." Manajer Kim melirik Jian lewat kaca spion lalu dia berdeham, seperti hendak menyatakan sesuatu yang tidak nyaman. "Omong-omong, jangan terlalu diambil hati soal perkataan Jeonghan."

Jian melirik rerimbunan pohon yang terputus ketika mobil akan memasuki jalan yang lebih lebar.

"Ah, dia sepertinya membenciku." Jian berkata lirih, tak sadar bicara jujur tentang perasaannya. Dia hanya berharap jika ekspresinya sekarang tidak tampak menyedihkan. Jian tetap memandang keluar jendela supaya manajer Kim hanya bisa melihat separuh wajahnya.

"Bukan begitu, dia hanya ...." Manajer Kim sepertinya perlu memikirkan lebih lama padanan kata yang tepat ketika Seungkwan melanjutkan kalimatnya.

"Teringat dengan masa lalu Coups hyung." Pria itu membenarkan posisinya jadi lebih tegak. Dia tadi berbaring dan tampak tidur dengan topi menutup wajahnya. "Tak apa bukan?" tanyanya kepada manajer Kim. Dia lalu melirik Jian. "Dia sudah menjadi bagian dari kita sejak dipilih oleh Coups hyung."

"Masa lalu?" ulang Jian.

Seungkwan mengangguk. "Iya masa lalu, aku hanya akan menceritakannya secara singkat, Jadi dua tahun lalu, Coups hyung pernah menjalin hubungan dengan salah satu selebriti, tapi tidak berlangsung lama, Jeonghan hyung tidak setuju dan mereka sempat bertengkar karena itu. Dan untuk selanjutnya lebih baik kau mendengar langsung dari Choi Seward."

**

Date : 13 Juli 2024

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Date : 13 Juli 2024

Your Bill, Sir (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang