Jangan lupa Vote & Comment, ya!
Selamat Membaca 🐣.
.
.
.
Setelah kejadian itu, Mew tidak mau keluar dari kamar barang sedetikpun.
Biasanya saat jam kerja habis, Mew akan menyempatkan diri untuk menikmati pemandangan sekitar Golf.
Golf Mediterania memiliki taman yang luas dan di tumbuhi oleh aneka macam bunga dan buah. Mew merasakan kedamaian hati setiap melewatinya. Ia berusaha menyempatkan diri sesibuk apapun untuk mengelilingi taman itu tapi kali ini, diatas ranjang yang empuk, ia sedang bergumul.
Sambil mengusap lembut letak dimana bekas cekikan Gulf pada leher, Mew diam dengan mata sembab hasil menangis selama 2 jam.
Andaikan saja ia mengetahui sifat pemilik Golf lebih awal dan jika waktu bisa di putar ulang sebelum kontrak dimainkan, ia pasti sudah melarikan diri bahkan tidak menyentuh gerbang utama.
Tapi apa daya. Nasi sudah jadi bubur.
Mau tidak mau Mew harus tetap berada di tempat ini dalam 1 tahun ke depan. Menghadapi Gulf. Sungguh, pikirannya kembali menjadi kacau setiap memikirkan kejadian tadi siang.
Siapa sangka Gulf yang dipikirnya memiliki sifat seperti Elena tapi lebih jahat dari pada iblis.
Hanya memasuki kamarnya tanpa izin, ia sudah hampir mati dibuatnya.
Keterlaluan.
"Sialan sialan sialan Gulf sialan!!!!!! Sampai kapan pun aku tidak akan memaafkanmu. Biar secara realita kau adalah atasanku di tempat ini, aku tidak sudi menganggapmu sebagai atasanku!!!! Keparat!!! Kau membuatku takut sampai mati. Aku akan membunuhmu jika ada kesempatan!!! Brengsek!!" Memukul-mukul selimut.
.
TOK TOK TOK
.
"Mew, ayo makan malam" Itu suara Bank dari luar pintu kamar Mew.
"Aku tidak lapar. Kau duluan saja"
"Alaiwa? Kau tidak makan dari pagi dan kau bilang tidak lapar? Kau kira aku bisa di bodohi?"
"Aku tidak memiliki nafsu makan untuk saat ini, Bank. Beneran, deh. Tolong tinggalin aku sendiri"
Terdengar helaan nafas lemah dan selanjutnya Bank mengatakan, "baiklah. Jika butuh sesuatu, hubungi aku melalui pesawat telefon kamarmu"
"Hm"
Mew mendengar suara langkah sepatu pantofel yang semakin menjauh.
Hening
Mew menyeka air mata lalu duduk di tepi ranjang. Wajahnya mulai pucat karena ia belum makan dari pagi dan perutnya terus berbunyi sebelum kejadian tadi siang tetapi karena pikiran nya, membuat ia terus kenyang oleh amarah.
.
TOK TOK TOK
.
Kepala Mew berdenyut.
.
TOK TOK TOK
.
"Aku sudah bilang tidak mau makan, Bank. Kau duluan saja"
.
TOK TOK TOK
.
"AISHHHH---BANK!!! AKU AKAN MEMBUNUHMU KALI INI" Memijit kening. Ia mengumpulkan tenaga sebelum bangkit berdiri dengan di iringi berbagai sumpah serapah di bibir manisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SILVER HAIR 🔞⚠️ || GULFMEW
Fanfiction🔞 AREA ♦ BXB ♦ MPREG ♦ 21+ Mature Content ¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢ Bagi sebagian orang, hidup damai dan bahagia itu adalah sebuah tujuan. Bagaimana jika---di dalam tujuan 11:1.000.000.000 orang di bumi tidak memiliki semangat...