SH - 31

272 60 13
                                    

Jangan lupa Vote & Comment, ya!
Selamat Membaca 🐰

.

.

.

.

"Sudah seharusnya kita ke rumah sakit hari ini---"

"UHUK UHUK!!"
"Mmm. Aku baik-baik saja. Ha-Hanya demam" Lirih Mew. Bibirnya sudah kering dan pucat seperti orang sakit pada umumnya.

Gulf merotasikan mata melihat tingkah pria di depannya, begitu keras kepala. Tubuh nya sudah menggigil sejak pagi hari karena ia terkena demam tinggi tapi kekeuh untuk tidak pergi ke rumah sakit.

"Apa yang membuatmu takut untuk pergi? Bukan nya aku sudah tahu identitasmu? Aku hanya ingin melihat kondisi Anakku di perutmu"

"Anak siapa?"

DEG

Mos datang dengan beberapa macam antibiotik di tangan untuk Mew.

Mew menggelengkan kepala saat bertemu dengan tatapan Gulf, berharap Gulf tidak akan memberi tahu yang sebenarnya.

Tapi siapa sangka, Gulf mengangkat sudut bibirnya dan berkata, "Anakku"

"Anakmu?" Ulang Mos, masih belum mencerna situasi.
"Maksudmu Anak yang di kandung Olive? Ada apa dengan nya?"

Gulf tidak suka mendengar kalimat itu, nampak alisnya berkedut beberapa kali.

"Anak ku disini"

"Hah? Maksudnya----"

"UHUKK UHUKK HUK--UHUKK" Mew harus menghentikan ucapan berbahaya itu. Ia bergerak untuk duduk karena kepalanya pusing akibat terlalu lama berbaring sambil mendengar ceramah dari Gulf.

Mos segera sadar tujuannya datang untuk memberikan Mew obat setelah makan, ia segera menghampiri Mew dengan obat dan segelas air.

"Minum pelan-pelan"

"Khab" meneguk 2 butir obat bersama Gulf yang berdiri di samping nya seperti seorang penonton.
"Terima kasih, Phi"

"Sama-sama" Dengan tangan kanan yang kosong, Mos mengusap surai rambut Mew dengan penuh sayang.
"Bagaimana kamu bisa sakit?"

"Eh?"

"Maksud Phi, kamu orang yang kuat dan jarang sakit"

"Oh, itu----"

"Semalam dia main hujan"

"Main hujan?!" Mos shock. Mew kalang kabut.

"Itu tidak benar"

"Itu benar"

Mew melayangkan tatapan tajam pada Gulf, begitupun sebaliknya.

"Kenapa main hujan?"

"Aku tidak----"

"Karena dia kurang kerjaan---mppp" Mulut Gulf di tutup erat oleh tangan Mew secara tiba-tiba. Jarak mereka tidak jauh, maka dari itu Mew dapat melakukannya.

"Jangan dengarkan dia, Phi"

"Mew, hati-hati, kamu masih sakit"
"Kembali istirahat"

"Khab" Memaksakan senyum.
Sebelum ia kembali ke ranjang, ia berbisik di telinga Gulf, "tolong jangan katakan apapun pada Phi Mos. Dia--tidak tahu siapa aku yang sebenarnya"

"Apa bayaran nya untukku?"

"KAU---!!!" Mew melihat Mos dari sudut mata yang tampak kebingungan dengan tingkahnya.
"Tubuhku selama ini tidak cukup?" Gulf menjilat telapak tangan Mew, membuat Mew secara spontan menjauhkan tangannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SILVER HAIR 🔞⚠️ || GULFMEWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang