SH - 15

657 54 12
                                    

Jangan lupa Vote & Comment, ya!
Selamat Membaca 🐰

.

.

.

.

Setengah jam telah berlalu, Mew masih berdiri di depan pintu kamar Gulf.

Ia sangat gugup dan ketakutan. Mengetuk pintu saja sangat berat baginya saat ini. Mungkin ia akan terus berdiri di sana sampai pagi jika Mild tidak datang dan menyindirnya.

"Kau patung atau apa? Cepat masuk. Jangan sampai buat dia kesal"

"Iya--ish! Cerewet"

"Apa kau bilang?"

Mew mengabaikan Mild kemudian mulai mengetuk pintu.

.

TOK TOK TOK

.

"LANGSUNG MASUK SAJA!" Kesal Mild.

.

CEKLEK

.

Begitu membuka pintu, ketakutannya semakin menjadi-jadi.

Haruskah ia kembali saja?

"Lama sekali"

Belum sempat melakukan apapun, Mew di dorong masuk oleh Mild secara kasar.

.

BLAM

CEKLEK CEKLEK CEKLEK

.

Mew berusaha membuka pintu tapi sia-sia, pintunya di kunci dari luar.

Keadaannya saat ini tampak seperti seekor domba yang di korbankan untuk umpan hewan buas.

"Hei---b-buka pintunya"
"Kumohon---ahhh" Seperti kecepatan angin muson, lengan tangan Mew di tarik hingga ia tiba-tiba sudah telentang di atas ranjang sementara Gulf, menghimpitnya di atas.

"Apa yang membuatmu begitu lama, hm?" Geram Gulf. Secara membabi buta, Gulf melepas pakaian Mew. Melepas pakaian Mew lagi dan lagi.

Tunggu.

Gulf mencengkram sisa pakaian Mew di tubuh dan itu masih terdapat beberapa lapisan lagi.

"Apa-apaan ini?"
"Kau memakai pakaian berlapis-lapis untuk mempermainkanku?"

"T--Tidak, Tuan. Sungguh"
"S-Saya hanya---"

"Lepaskan semuanya"
"Sekarang!"

Melihat ekspresi Gulf yang menyeramkan, Mew melepas semua pakaiannya, termasuk baju milik Win yang ia pinjam serta celana sampai menyisakan pakaian dalam.

"Apa kau tuli? Kubilang lepaskan semuanya---"

"Saya ingin tanya satu hal"

Gulf mengernyitkan kedua alis.

"Kau masih berani bicara setelah terlambat 30 menit?"

"S-Saya mohon, Tuan. Saya tidak akan bertanya lagi setelah ini"
"Saya janji"

"Cepat katakan!!"

"Bagaimana perihal kontrak saya dengan pihak Golf? Saya mau s-semuanya jelas lebih dulu"

Dengan langkah berat karena emosi, Gulf menuju ke arah nakas. Mengeluarkan selembar kertas lalu ia arahkan ke wajah Mew.

"Ini adalah surat kontrakmu dengan pihak Golf" Gulf merobek kertas itu hingga menjadi serpihan kecil lalu ia buang ke wajah Mew.
"Selesai sampai di sini. Semua denda kontrak di tanggung olehku. Puas?" Gulf menyesap leher Mew, membuat sekujur tubuh Mew merinding hebat.

SILVER HAIR 🔞⚠️ || GULFMEWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang