🔞 AREA
♦ BXB
♦ MPREG
♦ 21+ Mature Content
¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢
Bagi sebagian orang, hidup damai dan bahagia itu adalah sebuah tujuan.
Bagaimana jika---di dalam tujuan 11:1.000.000.000 orang di bumi tidak memiliki semangat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seorang pria dengan paras tampan dan menawan, turun dari mobil mewahnya setelah melalui perjalanan panjang di kota padat Bangkok tanpa supir.
Ia mulai menapaki anak tangga satu per satu sampai mencapai pintu utama mansion.
.
CEKLEK
.
Hening
Tidak biasa---adalah kalimat pertama yang terlintas di benak pria tampan itu. Ia pun semakin masuk ke dalam mansion, menelusuri ruangan satu per satu untuk mencari kedua paruh baya yang telah mengganggunya setiap waktu untuk datang ke tempat tersebut.
"DADDY!!!" "MOMMY!! DIMANA KALIAN?" "MILD!!"
Seorang pria berparas putih dan pendek, keluar dari sebuah ruangan secara terburu-buru setelah mendengar namanya di panggil.
"Selamat datang, Tuan Gulf" Membungkuk 90°.
"Kemana perginya semua penjaga?"
"Itu---"
"Mommy yang liburkan mereka. Kenapa, hm?"
Gulf segera menoleh ke arah suara dalam ekspresi datar.
"Terjadi sesuatu?"
"Tidak. Mommy hanya ingin mereka tidak mengganggu acara penting kita malam ini"
"Apa maksud Mommy?"
"Sayang, ayo duduk dulu" Menarik pergelangan tangan Anak semata wayangnya ke arah sofa. "Malam ini kita akan makan bersama kolega penting"
"Maksud Mommy--kolega sekaligus perjodohan sialan itu? Mom, Gulf sudah dewasa. Bukan anak kecil yang bisa kau bodohi lagi"
Davikah menghela nafas lemah.
"Sayang, kamu sudah berumur 33 tahun. Mau sampai kapan kamu baru akan menikah? Mommy mau gendong cucu"
Gulf mengernyitkan kedua alisnya.
"Berhenti. Gulf capek" Segera beranjak berdiri lalu masuk ke kamar, menghiraukan panggilan sang Ibu.
Saat sampai di kamar, Gulf melempar blazer yang telah ia buka ke sembarang arah dengan kesal.
"BRENGSEK" "Itu lah mengapa aku tidak ingin datang ke tempat ini kalau bukan karena ancaman wanita tua itu yang ingin bunuh diri" Melonggarkan kerah kemeja lalu menerima sebuah panggilan masuk di ponsel.
