20

128 11 0
                                    


Berhubung waktu itu Brian banyak masalah, ia memundurkan jadwal tandingnya dengan Angkasa. Hal itu berguna karena Angkasa pun mempunyai sesuatu yang harus dikerjakan.

Vian pun sudah membaik berkat setiap hari rutin meminum obat dari Jendra jadi Brian bisa meninggalkannya sendiri di apartemen.

Hanya ada satu ronde putaran, sekali jatuh maka kalah. Perjanjiannya adalah jika Angkasa kalah maka jauhi Vian namun jika Angkasa menang maka Brian tak boleh melarang dia mendekati Vian.

Dan saat ini...

"Heh! Bangun" Ucap Brian.

Angkasa bangun sepoyongan dan pandangannya berkunang, terang saja Brian memukul dibagian terlarang

Ini curang

"Saa! Lo denger gak!" Teriak Lintang

"Heh Angkasa!"

Brian memberinya satu pukulan telak membuat Angkasa terkapar.

"Heh brian lo curang!!" Lintang naik ke arena membangunkan Angkasa.

"Dia yang lemah lo katain gue curang, aneh banget. Kalau lo kuat lawan gue sini" Ucap Brian pada Lintang.

"Angkasa lo denger gue kan?" Lintang tak memperdulikan Brian. Ia membantu Angkasa untuk berdiri

"Lo curang banget" Ucap Angkasa.
"Sampai kapanpun gue gak akan pernah jauhi Vian"

"Inget aturannya" Ucap Brian

"Aturan?" Tanya Angkasa. "Aturan lo klarifikasi, karena ulah lo, nama gue tercoreng bangsat!"

"Gak bisa gue, yang ada Vian makin dihina nanti" Ucap Brian

"Vian itu korban dan lo pelakunya. Mau lo berubah sekalipun gue masih inget banget senyuman vian sebelum dia terjun, senyuman itu yang bikin gue sakit hati sampe sekarang sama lo"

"Lu berisik banget si, cabut sono. Lo udah kalah jauhi Vian" Brian mengusirnya sebelum ini Dylan sudah dijalan akan menyusul.

"Ga akan" Ucap Angkasa.

"Angkasa, lo denger baik baik ya, gue gak bakal kasih restu sedikitpun buat lo" Ucap Brian.

"Gue gak butuh restu dari lo, segala cara bisa gue lakuin buat Vian jadi milik gue" Angkasa Menyeringai.

"Lo masih mau berantem?" Tanya Brian

"Oke Round 2"

"STOP!" Dylan masuk kedalam ruangan dan langsung naik ke Ring.

"Udah stop bang, kalian juga udah kalah stop mending balik" Ucap Dylan.

"Lo temen Brian kan?" Tanya Angkasa.

"Kenapa emang? Lo penipu yang nidurin Vian terus pura-pura jadi pacarnya, vian itu anak polos kenapa harus ketemu sama lo!"

"Gausah nunjuk nunjuk" Lintang menyingkirkan tangan Dylan.

"Bener kan lo berdua mau manfaatin Vian"

"Kita bukan orang kaya tapi kita punya harga diri" Ucap Lintang, ia bertolak pinggang mendekati Dylan namun Angkasa menarik tangannya.

"Orang berbicara sesuai jumlah uang, semakin banyak semakin meninggi" Ucap Angkasa

"Gue balik dulu lah" Ucap Brian.
"Diem lo disitu!" Lintang langsung membentaknya.

"Gue lebih pantes buat Vian daripada cowok miskin kaya lo, udahlah bikin malu" Ucapan Dylan kali ini membuat Angkasa dan Lintang naik darah.

"Angkasa diem" Pinta Lintang. Ia berjalan mendekati Dylan

Samudera (Remake AU) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang