24

119 13 3
                                    

"Viaaan!!"

Yang dipanggil menoleh, ternyata Angkasa tengah berdiri disamping motornya. Vian mengabaikannya, ia melengos begitu saja ke minimarket dekat sana.

"Vian" Angkasa berlari mendekati nya. Ia meraih tangan Vian

"Ckk lepasin"

"Kamu kenapa dari kemarin cuekin aku, padahal aku mau ngomong sesuatu sama kamu soal Lintang" Ucap Angkasa.

"Oh? Lintang? Atau Ditya?" Tanya Vian

"Hah? Kamu tau dari mana nama itu?"

"Dia labrak aku kemarin, nih pipi aku sampe merah karena ditampar sama dia. Tega kamu ya jadiin aku yang kedua" Ucap Vian.

"Dia samperin kamu? Duh... "

"Kita putus" Ucap Vian.

"Gak, aku gak mau putus Vian, aku sayang sama kamu" Ucap Angkasa.

"Kita putus Angkasa, aku gak mau jadi pelakor."

"Kamu bukan pelakor kamu pacar aku"

"Batu banget si, dibilang udah kita putus, kita temenan lagi kaya dulu biar gak rumit kaya gini" Ucap Vian.

"Vian aku cinta sama kamu"

"Kalau kamu mau sama aku ya tinggalin dia, tapi kalau mau sama dia ya tinggalin aku."

"Aku gak mau kita pisah Vian"

"Gak pisah, status kita aja yang kembali kaya dulu kak Angkasa"

"Tapi aku cinta sama kamu"

"Gak boleh kaya gitu" Ucap Vian, ia menahan perasaannya, ingin marah ingin nangis tapi dia ingat kata kata Dylan semalam saat memasak mie. "Badai samudra akan berimbas ke biota laut dan sekitarnya" Ia paham maksud dari kata kata Dylan

"Kak Angkasa, hubungan itu harus didasari kejujuran, kamu ada nggak dasar itu? Nggak kan.. Mending kita balik lagi kaya dulu dari pada aku harus sakit jadi yang kedua" Ucap Vian

"Nggak mau Vian, dia memang itu tapi ada sesuatu yang gak bisa aku ceritain, intinya aku terpaksa sama dia" Ucap Angkasa

"Terpaksa atau nggak, kamu sama dia udah sampai 6tahun loh, mumpung kita masih baru belum terlalu dalem" Ucap Vian.

Namun jelas sekali mata bengkaknya karena menangis semalaman dengan Dylan sampai ketiduran.

Ia mencoba dewasa dengan apa yang Dylan sampaikan ketika dia dihadapi oleh masalah.

"Sumpah Vian, aku gak bisa cerita intinya aku terpaksa balikan sama dia"

"Kak, gak boleh gitu, kalau kamu sayang sama aku bisa kan jangan kaya gini, aku iklas kok kamu sama dia, kita tetep sahabat kaya dulu" Ucap Vian

"Akunya gak mau, aku cinta sama kamu"

"Pelan pelan yaa kak" Ucap Vian. "Udah aku mau belanja soalnya bawang putih abis aku mau masak"

"Vi... " Angkasa bingung bagaimana menjelaskan apa yang dikepalanya.

"Lintang hamil" Itulah kata yang mampu ia keluarkan.

"Hah? Jangan bercanda kamu"

"Beneran, semalem aku anter dia usg dan umurnya baru dua minggu" Ucap Angkasa.

"Hamil sama siapa?"

"Dokter Jendra"

"Hah? Yang bener kamu, gak mungkin kak Jendra kaya gitu"

"Sumpah Vian, buktinya emang gak ada tapi lintang sendiri saksinya." Ucap Angkasa.

Akhirnya dia menceritakan semuanya ke Vian bagaimana bisa Lintang hamil dan berakhir menjadi seperti ini.

Samudera (Remake AU) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang