Vian melamun kala Nina mempresentasikan datanya. Pikirannya entah kemana, disana Angkasa tak menyimak apa yang didepan justru melihat ke arah Vian.
"Mohon maaf karena pak Dylan sedang berhalangan hadir maka bisa tanyakan-" Ucapan Nina terputus.
"Tak perlu nona, saya menyetujuinya karena sepertinya dia sedang tidak baik baik saja" Ucap Angkasa seraya menatap Vian.
Mamanya Dylan yang katanya akan hadir membatalkan jadwalnya mendengar Dylan sakit. Saat ini beliau ada dirumah.
"Baiklah kalau begitu saya tutup, terimakasih" Ucap Nina kemudian duduk disebelah Vian.
Beberapa orang disana keluar kecuali Vian Nina dan Angkasa.
"Nina, kau bisa keluar, saya ada keperluan dengan Vian" Ucapnya.
Dengan berat hati Nina menuruti perintah Angkasa meskipun ada rasa khawatir terhadap Vian.
"Vian.... " Panggilnya. Dirasa tak menyahuti, Angkasa pindah posisi disamping Vian. Ia menyentuh pipi gemoy milik mantan pacarnya.
".... " Vian melihat sekelilingnya sepi, "kemana semua orang?"
"Udah selesai vi, kamu ngalamun awas kerasukan" Ucap Angkasa tak lupa ia menggunakan jurus senyuman manisnya.
Vian hanya menghela nafas.
"Kamu kenapa? Kayanya murung dari tadi, udah sarapan belum?" Angkasa mencoba perhatian dengannya.
"Belum, gak sempet" Jawabnya. Ia melirik tajam pada Angkasa yang disebelahnya. "Harus aku apain mantanku ini, beraninya mencium suamiku" Batinnya
"Mau makan? Ayo ke kantin" Ajaknya.
"Hmmm" Vian mengangguk.
. ....
Dikantin Angkasa modus nempel nempel dengan Vian. Padahal tidak mengantri tapi pria itu mencari kesempatan agar lebih dekat.
Sepi, masih jam kerja hanya ada mereka berdua disana.
"Kamu suka makan apa?" Tanya Angkasa.
"Apa aja" Jawabnya. "Dia lupa makanan kesukaanku?! Jelas dia menyukai suamiku, ini menyakitkan, awas kamu" Batinnya
"Aku pesen samain kamu aja ya, sama minum nya" Ucap Angkasa, ia senyum senyum tanpa beban kemudian mengambil duduk didekat sana.
Vian menarik nafasnya kemudian membuangnya. "Buk, batagor dua kasih somay. Pedes banget ya buk, yang PEDES banget, kalau bisa 20 sendok" Ucap Vian.
"Oke"
Vian melihat ke arah Angkasa yang masih senyum senyum padanya. "Kamu nyakitin hatiku, ku sakitin perutmu" Batinnya.
Ia mengambil dua garpu dan dua sendok. Ibu kantin memberikan dua porsi batagor padanya. Sudah diberi 20 sendok sambal, Vian mengambil lagi untuk piring Angkasa kemudian mengaduknya.
"Waah keliatannya enak" Kata Angkasa kala Vian membawanya kemejanya.
"Hmm, ini makanan kesukaan ku, level kesukaanku, makanlah" Ujar Vian. Ia menyantap batagor tanpa melihat Angkasa.
"Duh sampai belepotan" Angkasa membersihkan noda di bawah bibir Vian.
"Cih pura pura baik, biar aku gak curiga gitu sama kelakuanmu deket deket suamiku" Batin Vian
Pria itu terlihat percaya diri, masih bisa senyum senyum melihat Vian. Saat satu sendok masuk kedalam mulutnya, ia langsung terbatuk batuk.
UHUK
KAMU SEDANG MEMBACA
Samudera (Remake AU)
Fanfiction[DILARANG PLAGIAT CERITA INI!!] Cerita ini mengadung Male Pregnancy, yang merupakan remake dari AU Sahabat Samudera ditahun2023 yang ramai dibaca!! Ini adalah book nya. DALAM PERBAIKAN