SP 12

67 9 0
                                    

"Tanda tangani surat cerai ini" Ucap Lintang

Angkasa yang sedang santai diruang kerjanya langsung berdiri, sebuah surat pengajuan perceraian tepat didepan matanya.

"Maksudnya?" Angkasa sangat syok.

"Aku ingin cerai, tanda tangani ini" Kata Lintang.

Sepasang suami istri saling berhadapan dengan reaksi wajah berbeda. Angkasa sangat terkejut dan tidak menyangka ini akan keluar dari mulut Lintang sedangkan Lintang, dia memperlihatkan kesedihan.

"Kenyataan nya kamu bakal kaya gini terus, aku mendengar semuanya" Ucap Lintang.

"Aku gak mau cerai Lin aku sayang sama kamu, apa yang kamu lakukan. Bagaimana hana??"

"Hana? Kamu bisa ngerti perasaan orang nggak, egois banget yaa" Ucap Lintang.

"Mengeluarkan surat cerai apa bukan keegoisan? Nasib hana gimana lin?!"

"Nasib hana? TERUUS KAMU MIKIRIN NASIB NATHAN SAMA DANIEL GAK?!"

"Hah?"

Lintang keluakan ponselnya, ada sebuah video rekaman disana. Ia berikan itu pada Angkasa.

"Kamu pulang dari Pattaya terus kamu pikir aku udah tidur ya? Gak ya bro! Kamu ngobrol sama anak buah kesayangan mu itu, kamu mau jebak Dylan demi balikan sama Vian, GILA!"

"...... " Angkasa diam tak menjawabnya, disana Lintang kembali meneteskan airmatanya.

"Hatiku sakit banget! Kamu gak cuma nyakitin aku, kamu bakal nyakitin Dylan, nyakitin Vian, nyakitin anak mereka dan juga nyakitin Alan, bisa mikir gak. EGOIS!"

"...... " Angkasa masih diam menatap layar ponsel.

"Balikin hapeku" Lintang merebutnya. "Tanda tangani surat ini atau aku kirim video ini ke Vian" Ucapnya.

"Oke" Angkasa menyetujui nya. Ia mengambil pulpen kemudian menandatangani surat cerai tersebut.

"Ka-kamu mau terusin?? " Tanya Lintang.

"Aku udah turutin apa yang kamu minta." Jawabnya. "Silahkan bereskan kopermu, pergi dari sini"

Lintang menengadahkan tangannya.

"Apa?" Tanya Angkasa.

"Uang tabunganku"

Angkasa menghela nafanya kemudian duduk. Sejenak ia memegang dahi dengan kedua tangannya, mengusap wajah kasar dan menekan matanya.

"Lin, aku pikir hidupku akan sempurna memiliki kamu, dari semua kebusukanku kamu akan menerimanya" Ucap Angkasa.

"Kalau gak mau kasih gapapa, aku bisa kerja sendiri cari uang buat biaya hidup Hana sama Erik" Ucap Lintang.

"Biarin hana tinggal disini, aku jamin masa depan nya, kamu boleh main kesini buat nengokin dia dan untuk kamu... " Angkasa mengeluarkan sebuah kartu dari dalam laci. Lagi lagi ia mengehla nafas berat.

"Ini" Ia memberikan sebuah kartu berwarna gold pada Lintang.

"Ini apa?"

"Hadiah aniversary pernikahan kita, masih beberapa hari lagi cuma kita udah pisah duluan, ini buat kamu. Semua tabunganmu aku masukin kesana termasuk seluruh omset Antariksa, perusahaan itu atas nama kamu karena kamu yang pengen punya usaha fashion" Ucapnya.

"..... " Lintang terdiam..

Angkasa mengeluarkan berkas dari lemari dibawah meja komputer disana. Bertuliskan Antariksa Company.

"Lihatlah, nama yang tertera di sini itu namamu, aku juga bantu perusahaan ini untuk lebih maju, jadi aku ajuin kerjasama dengan Alco dari Pradika Company. Kamu suka brand dari sana kan? Aku buat kerjasamanya." Ucap Angkasa.

Samudera (Remake AU) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang