34

131 15 1
                                    


"Hoaaamm"

Vian terbangun, melihat jam sudah pukul 10, dan ia tak mendapati Dylan disana, kemana perginya lelaki itu. Ia melihat dirinya mengenakan piyama berwarna merah muda hadiah dari saudari perempuan nya, ah itu sangat manis.

Entah ini malam keberapa setelah pernikahan itu. semalaman saja Vian puas mengobrol dengan suaminya bertanya tentang keluarga besar suaminya itu.

Saat ini Vian ada di apartemen nya dengan semua koper sudah siap untuk keberangkatan nya ke Rusia. Ia melirik kearah nakas. "Ah tuan muda Dylan Azel memberikan pesan"

Selamat pagi sayangku.. Aku sedang mengurus beberapa kepentingan, sarapanmu diatas meja, makanlah sesuai urutan dan jangan lupa diminum vitaminnya. Aku akan segera pulang setelah selesai mengurus paspor mu.

Benar apa dugaannya, suaminya tak tahu caranya menjadi brengsek, sekarang coba pikir bagaimana Vian akan mengatasi suami romantis seperti nya. "Aku ini sebenarnya sedang diikat oleh pria yang gila akan cintanya, ini musibah atau keberuntungan coba"

Vian melihat ke arah meja, sungguh ini sarapan termewah yang pernah vian makan, dahulu dirumah ayahnya ia pernah memakan seperti ini hanya ketika ada ayahnya.

Mari kita lihat, Vian bangun kemudian duduk dimeja membuka penutupnya.

Satu nampan ada beberapa piring berisi Franch toast, daging sapi premium dan salad yang terdiri dari beberapa sayuran ditambah kuning telur.

"Wow!"

Ada dua gelas diantara nya air putih dan susu. Kemudian ada satu piring kecil berisi kapsul bening, vian yakin inilah vitaminnya.

"Aku yakin dia menggunakan pakar gizi, sudah kuduga. Bagaimana nanti nasibku di Rusia dengan asisten, Dylan juga bilang dirumahnya ada koki bersertifikat, dirumah papa dulu juga ada cuma gak segitunya"

Vian membawa makanannya keluar ingin sambil menonton tv. Saat ini dia berpikir suaminya itu tidak main main untuk membawanya ke Rusia, lihatlah koper milik Vian sudah berdiri diruang tamu.

"Oh Vian, kamu udah bangun" Elina menyapa nya, saat ini ia sedang di apartemen Brian.

"Iya kak, yang lain dimana?" Tanya Vian.

"Brian sama juan keluar gak tau kemana, kalau Dylan ngurus paspor kamu. Udah ada makan?" Tanya Elina.

"Ini udah ada, Dylan baru keluar atau dari tadi ya kak?" Tanya Vian.

"Tadi pagi aku dateng kesini dia udah siap mau otewe. Kenapa emangnya, udah kangen aja nih sama suami baru?"

"ih kak Elina apaan sih"

......

Sedangkan Brian dan Zuan kini sedang dirumah ayah mereka. Siapa yang tak kaget melihat mereka pulang, terlebih lagi kehadiran Zuan disana ah tidak, maksudku Juan Marius.

Hnnggg...

Saat keduanya sampai suasana sempat hening, tetapi tentu saja mereka heran dari mana asalnya anak bernama Zuan.

"Baca!"

Brian melemparkan berkas data diri Zuan ke meja kebesaran Ayahnya yang diambil alih oleh pamannya.

Sang paman menerima berkas tersebut kemudian membacanya dan memberi reaksi. "Ini tidak mungkin, Marine bodoh itu menyembunyikan anak lain Igniatus, benar benar brengsek!"

Mendengar itu mulut  Brian menyungging, ini adalah rencana untuk membuat mereka bingung. Sedangkan Zuan disana telah mengantongi pistolnya dengan mengenakan seragam sekolah.

Siapa yang akan menyangka jika anak yang mengenakan seragam ini adalah mesin penghancur yang sudah siap untuk melakukan tugasnya.

"Ellen! Dia bodoh!"

Samudera (Remake AU) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang