15

2.4K 220 4
                                    

Maaf atas keterlambatan update soalnya wp nya aku hapus beberapa hari yang lalu, gomenasai (⁠٥⁠↼⁠_⁠↼⁠)

.
.
.



Tasya duduk di samping Dara dengan ekspresi datar. Istirahat pertama baru saja di mulai, Dara yang sempat pingsan karena terkejut sekarang ini sedang asyik menikmati makanan nya mengabaikan situasi sekitar yang penuh hawa tidak enak.

"Gelang kamu bagus ya Snefi .. beruntung banget deh jadi kamu bisa beli segala nya,"

Dara mengangkat wajahnya menatap ke arah Jessica, gadis itu berekspresi sendu. "Beda sama aku yang beli makan aja harus kerja dulu." Jessica menambahkan ucapan nya.

Tasya berdecih kemudian berdecak, "terus, urusannya sama Snefi apaan?! Mau lo kerja jual diri demi makan sehari-hari gak ada hubungannya sama Snefi!"

Dara menarik lengan Tasya menahan gadis itu agar tidak mengeluarkan kata-kata pedas lainnya yang memicu pertengkaran seperti pagi tadi.

"Maksud lo apa ngomong begitu?!"

See, Max marah atas tindakan Tasya yang membuat Dara sedikit takut.

"Gak usah ribut bisa gak!" tegur Marius di sertai tatapan dingin nya.

Haslan diam saja, diam-diam mengendalikan emosi yang ada di dalam dirinya. Mengingat kalau Max berkhianat pada mereka. Di tambah target nya adalah Snefi.

"Nasehatin tuh cewek lo!" cecar Max kepada Marius yang kembali membuat Tasya meradang.

"Harusnya lo yang nasehatin cewek kampung ini!" ujar Tasya sambil menunjuk tepat di depan wajah Jessica.

"U-udah kalian jangan be-berantem.."

Jessica memeluk lengan Max yang tiba-tiba berdiri. Melihat kondisi agak panas itu murid lain memilih untuk tidak ikut campur, mereka masih sayang nyawa.

Marius mengkode Haslan untuk membawa Dara pergi melalui tatapannya yang langsung di tanggapi oleh Haslan.

"Ayo,"

Snefi menatap Haslan kemudian Marius. Melihat kakak nya mengangguk Dara mengikuti Haslan keluar dari kantin.

"Mau bolos?"

Dara dengan ragu mengangguk, mengiyakan ajakan Haslan. Di sekolah suasananya terasa mencekam bagi Dara, tidak ada salahnya bukan dia refreshing sebentar saja.

Haslan menghidupkan motornya kemudian membantu Dara naik. Setelah berbicara dengan satpam sekolah mereka di izinkan untuk keluar.

Dara menikmati angin yang menerpa wajahnya sesekali Dara tersenyum saat melihat sesuatu yang menarik di pinggir jalan. Dan itu tidak luput dari perhatian Haslan, pemuda itu dengan sengaja mengarahkan kaca spion ke arah Dara agar wajah gadis itu senantiasa terlihat.

"Woah!"

"Suka gak?"

Dara mengangguk antusias, pantai adalah tempat kesukaan Dara. Setelah helm nya di buka Dara langsung berlari ke bibir pantai.

Antagonis Di Novel BL [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang