Prolog I

5.2K 375 4
                                    

Happy reading, muah.




Hujan mengguyur kota dengan derasnya. Setiap tetes membawa berkah bagi makhluk hidup yang sudah beberapa bulan menanti kedatangan nya. Tapi tidak sedikit orang yang menganggap hujan sebagai musibah contoh nya Dara sendiri.

"Udah satu jam tapi belum reda juga," dengus nya.

Di halte bus sendirian hanya di temani seekor kucing berwarna oranye dengan wajah tidak ramah siapa yang tidak kesal?

Kilat mulai menampakkan cahaya sekilas nya yang cantik namun berhasil membuat beberapa orang takut tidak terkecuali kucing oranye yang meringkuk di bawah kursi tunggu halte.

Dara tidak takut dengan kilat, kalau petir atau guntur maka lain cerita.

Tidak ada yang terjadi sampai tiba-tiba kucing yang mendapatkannya gelar bar-bar sedunia itu meloncat ke arah jalan raya membuat Dara panik. Apalagi saat melihat sebuah truk besar yang siap melindas rata tubuh boncel si oranye.

Entah mendapatkan dorongan dari mana, Dara berlari begitu saja berusaha menjumput tubuh kucing oren tapi sang kucing dengan tidak tau dirinya malah berontak sambil menggigit hidung Dara.

Dara yang kewalahan terpaksa melepaskan si kucing dan berusaha lari kembali ke halte tapi sayang truk sudah berhasil menabrak tubuh nya sendiri. Dara terlempar begitu jauh, kepalanya terbentur aspal dengan keras. Tidak ada yang bisa Dara lakukan selain merasakan titik-titik air yang turun dari langit yang membuat lukanya semakin sakit.

Di sisa kesadarannya Dara berusaha agar tidak mengutuk makhluk berbulu lebat itu.

***

Jangan lupa vote, sayang.

Antagonis Di Novel BL [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang