chapter 15

156 9 1
                                    

Day 12 - writing challenge.

Tinggal beberapa hari lagi bakal end... Yeayyy

 Yeayyy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°
°
°

"Ky gue mau ngomong sesuatu?"

Rexy mendongak menatap teman sekolahnya dengan tatapan heran.

"Kenapa? Ada hal penting yang mau lo omongin sama gue?" Tanya Rexy merasa aneh dengan tingkah Rico.

"Ini soal Vely."

Rexy sontak langsung menaikkan sebelah alisnya dan menatap Rico. "Kenapa sama Vely?" Nada bicaranya terdengar dingin sekarang.

"Gue boleh kan ajak dia ke prom night?"

Rexy terdiam. Ternyata sebentar lagi Evelyn dan teman-teman seangkatannya akan lulus dari bangku SMA, sedangkan dirinya sudah tertinggal jauh dari mereka.

"Ky, boleh kan?" Rico mengulang sekali lagi pertanyaannya.

Rexy tersadar dari lamunannya, ia pun tersenyum ke arah Rico.

"Dengan syarat lo harus jagain dia dan anter dia pulang dengan selamat sampe rumah."

Rico mengangguk setuju. "Pasti, Ky. Tenang aja, gue janji."

>>><<<

Evelyn berjalan perlahan di koridor sekolah seorang diri, tapi lagi-lagi kesendiriannya itu membuat ia terlihat mencolok. Apalagi dengan penampilannya yang terlihat berbeda kali ini, membuat siapa saja akan merasa heran dan bertanya-tanya hal seperti apa yang terjadi lagi sehingga membuat ia terlihat berbeda.

"Kenapa lagi dia?"

"Kayak ada yang beda, tapi apa ya?"

"Dia rubah penampilan kah?"

Beberapa orang terdengar berbisik-bisik, entah untuk yang ke berapa ribu kalinya. Selalu seperti ini, padahal Evelyn tak ingin terlihat mencolok. Tapi penampilannya selalu saja jadi bahan perbincangan orang-orang dan lagi-lagi banyak yang mencibirnya kembali.

"Si paling caper, abis percobaannya bundirnya gagal dan bikin sparing harus di undur, sekarang dia potong rambut? Biar apa coba, biar kelihatan banget banyak masalahnya kah?"

Tapi Evelyn tak mau ambil pusing dengan mereka, toh mereka tak tahu apa yang terjadi pada dirinya. Mereka hanya bisa mengomentari tanpa tahu apa yang dia alami selama ini.

Ingin sekali Evelyn membela diri dan berkata bahwa dirinya memang memiliki banyak masalah, tapi ia tak mau memperpanjangnya. Biarkanlah mereka menilai dan mencibir Evelyn sepuasnya.

Saat pikiran juga batinnya berperang, tiba-tiba dari arah belakang terdengar suara seseorang memanggil namanya. Dengan mudah dan tanpa harus menoleh terlebih dahulu, ia sudah tahu siapa pemilik bias suara itu.

Go Home [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang