Day 10 - event writing maraton galaxy 2
°
°
°Sambil terus saling memukul satu sama lain, Brian yang berhadapan dengan Alby masih saja melemparkan pertanyaan disela pukulannya.
"Sebenarnya tujuan lo apa?"
Alby tersenyum miring sebelum salah satu pukulan Brian mengenai wajahnya.
Buagh
Si lelaki dengan handband bertuliskan 'Dark Ephypany' tepat di lengan kanannya itu mengusap darah di sudut bibirnya.
"Gue gak ada urusan sama lo."
Brian menggertakkan gigi, lalu tanpa aba-aba ia kembali memukul Alby membabi buta.
"Terus apa motivasi lo nyerang sekolah ini."
Bugh
Bugh
Bugh
Alby yang mendapati serangan Brian yang membabi buta, ia mengangkat salah satu tangannya tepat dihadapan wajahnya.
"Bentar" cicit Alby sambil terengah-engah, lalu ia merogoh sesuatu dari saku jaketnya. "Gue angkat telpon dulu."
Brian menggeleng tak percaya, bahkan dalam situasi seperti ini Alby sempat-sempatnya mengangkat telpon.
"Sementara gue dan yang lain basmi lalet yang ada disini, lo sama Nolan urusin dia. Bawa dia kesini tanpa lecet sedikitpun." Ucap Alby pada seseorang.
Brian mendengarkan percakapan Alby dengan seseorang itu dengan seksama. Siapa tahu ia mendapatkan informasi, tapi setelahnya wajah Brian berubah, wajah itu seketika pucat pasi saat mendengar kalimat selanjutnya yang terucap dari mulut Alby.
"Gue serahin Vely sama lo berdua."
Deg
Jantung Brian seketika berhenti berdetak, dan darahnya seperti berhenti mengalir, napasnya pun kini tercekat.
Kenapa si br*ngsek Alby menyebutkan nama itu? Sebenarnya apa yang terjadi antara Alby dengan Evelyn?
Alby yang baru saja menyudahi telponnya dengan seseorang, mendapati Brian yang terlihat shock. Dengan memanfaatkan keterkejutan Brian, Alby langsung melayangkan pukulan tepat di wajah Brian.
Bugh
Bugh
"Ternyata lo sama ya kayak adek gue, kalian lemah kalo soal Vely."
Bugh
Pukulan ketiga yang dibarengi tendangan tepat di wajah serta perut Brian membuat lelaki itu tersungkur.
Alby tertawa puas sambil menyaksikan Brian yang mengaduh dengan meremat perutnya yang kesakitan, tapi kali ini ia tak lantas melayangkan kembali pukulannya. Ia hanya menatap lekat wajah Brian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Go Home [END] ✓
Ficção AdolescenteSepenggal kisah tentang dua insan yang bertemu tanpa sengaja, kala itu keduanya masih tak tahu apa-apa, yang masih menyimpulkannya bahwa rumah adalah satu-satunya tempat untuk tidur dan berteduh dari hujan serta terik matahari. Tapi pada kenyataann...