chapter 4

168 21 4
                                    

Day 4 - semoga konsisten sampe akhir😇

Jangan lupa pencet tombol bintangnya ya, gomawo.

Jangan lupa pencet tombol bintangnya ya, gomawo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°
°
°


Setelah memberikan proposal untuk pertandingan persahabatan antara SMA Harmoni dengan SMA Gemintang Cendikia, Brian tak langsung kembali ke sekolahnya, ia malah menyusuri kelas demi kelas untuk mencari gadis yang beberapa waktu lalu ia temui.

Brian tahu gadis itu sedang dalam keadaan kacau, jadi ia akan menemuinya dan ini waktu yang tepat untuknya menemui Evelyn berhubung sudah masuk jam istirahat.

Sesekali Brian bertanya pada siswi yang ia lalui. "Kelasnya Lily dimana ya?" Dua siswi itu terlihat kebingungan.

"Lily? Gak ada yang namanya Lily di sekolah ini."

"Eh sorry, Evelyn maksud gue. Kelasnya dimana ya kalo boleh tahu?" Brian membenarkan kalimatnya sambil tersenyum canggung.

Kedua siswi itu saling pandang sejenak, lalu menatap Brian ragu.

"Oh, Evelyn. Ada urusan apa sama si most wanted itu?"

Brian mengangkat sebelah alisnya, memangnya kenapa jika dia memiliki urusan dengan gadis itu?

"Kalian gak perlu tahu" balas Brian tak mau memberi tahu.

"Saran gue sih lo jangan mau berurusan sama dia, apalagi sampe naksir. Mending skip aja lah, cari yang lain atau hidup lo bakal kena sial." Cibir siswi yang satunya, lalu keduanya berlalu dari hadapan Brian tanpa memberi informasi yang lelaki itu tanyakan terlebih dahulu.

Brian mendengus. "Gue tanya apa, jawabnya apa."

Ia pun memilih untuk bertanya pada yang lain, tanpa ragu ia menepuk pundak siswa yang terlihat berpenampilan sangat rapi.

"Kenapa?" Tanya siswa itu, sepertinya dia tipe orang yang irit bicara.

"Gue mau nanya," siswa itu hanya mengangkat dagunya sekilas. "Kelasnya Evelyn dimana ya?" Lanjut Brian.

"Tuh" tunjuk siswa itu pada sebuah kelas yang berada tepat dibelakangnya dengan ujung matanya.

"Oke, thanks" ucap Brian lalu ia berjalan hendak memasuki kelas itu, tapi siswa tadi menginterupsinya.

"Ada perlu apa sama dia?" Akhirnya siswa itu berbicara lebih dari satu kata.

"Ada urusan."

Jawaban singkat dari Brian membuat siswa itu menelaah penampilannya, apalagi Brian berasal dari sekolah yang berbeda.

"Dia gak ada di kelas."

Brian mendecih pelan. "Kenapa gak bilang dari tadi."

Siswa itu hanya mengangkat bahunya sekilas, membuat Brian semakin geram apalagi ia sangat tak suka dengan orang yang berlaku demikian. Hal itu menurutnya sangat tak sopan.

Go Home [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang