Bab 8: Pertempuran di tengah kota
Ledakan granat mengguncang kafe, menciptakan kekacauan di sekelilingnya. Puing-puing beterbangan dan asap tebal mengaburkan pandangan, membuat suasana semakin kacau.
Caesar, yang marah besar, meluncurkan serangan balasan dengan menembaki Zhenya yang terdorong mundur oleh ledakan itu. Namun, Taekjoo dengan refleks cepat mendorong tubuh Zhenya ke lantai, menyelamatkannya dari serangan maut itu.
"Kau... kau menolongku, Taekjoo?" desis Zhenya dengan nafas tersengal, tidak percaya dengan perlakuan Taekjoo.
Taekjoo menghela napas berat, tatapannya keras. "Kau ini sudah gila, Zhenya. Apa kau mau mati?!"
Zhenya tersenyum, walaupun masih tersengal-sengal. "Meskipun akan mati, asal aku bersamamu, itu tetaplah romantis."
Tanpa membuang waktu, Taekjoo menggertakkan giginya dan menghantam Zhenya dengan pukulan di wajahnya. "Hentikan kegilaanmu! Kita harus segera pergi dari sini!"
Sebelum mereka bisa menghindar lebih jauh, suara langkah cepat dari belakang mengejutkan mereka.
Salah satu anak buah Caesar muncul dari bayangan, mencoba menyerang mereka. Namun, dengan kekuatan luar biasa, Zhenya menghadapi mereka dengan cepat mencekik salah satu anggota itu dan melemparkannya jauh ke samping hingga membentur tembok dan retak.
Kekuatan dan ketangkasannya membuat semua orang di sekitar tercengang, bahkan Caesar yang marah sekalipun. Zhenya, sambil mengusap mantelnya yang kotor terkena debu dan asap, berbicara dengan tegas.
"Berani sekali kalian menyela kata-kataku untuk kelinciku." Sorot mata Zhenya berubah mengerikan.
"Akan kubalas penghinaan itu."
Tiba-tiba, dari luar kafe, muncul para bodyguard Zhenya yang besar dan kuat, bersenjata lengkap dengan pedang katana, pistol, dan senjata lainnya. Mereka siap mengamankan area itu dengan penuh dedikasi kepada majikan mereka.
Zhenya tidak ragu sedikit pun. Dengan sikap tenang, dia mengeluarkan pistolnya dan melancarkan serangan balasan. Ledakan senjata meledak di udara, menciptakan pertempuran sengit antara kedua belah pihak.
Caesar dan para anggotanya yang terlatih bertempur dengan gesit, mencoba menahan serangan balik dari Zhenya dan pasukannya.
Ketegangan mencapai puncaknya saat itu. Dan Taekjoo diam-diam memimpin teman-temannya untuk berusaha kabur melalui celah-celah di bawah reruntuhan tanpa terlihat oleh Caesar maupun Zhenya.
"Pergilah sekarang, aku akan menyusul!" Bisik Jake pada Shin.
Shin yang mengerti maksud dari Jake memilih mundur beserta kedua temannya.
Mereka kemudian menaiki mobil Shin yang terparkir tidak jauh dari situ. Mereka melompat masuk, dan Shin langsung melaju dengan cepat meninggalkan kafe yang menjadi medan perang beberapa saat yang lalu.
Di dalam mobil, Shin mengetukkan jemarinya ke setir dengan frustrasi.
"Aku sudah sering melihat orang gila, tapi baru kali ini aku melihat orang gila sebenarnya. Ada apa dengan pacar kalian berdua itu? Mereka gila atau sudah tidak waras? Ini Korea! Bukan medan perang. Bisa-bisanya mereka menembakkan pistol dan meledakkan seisi kota tanpa pikir panjang!" Shin menggeram, penuh kemarahan.
"Kau tahu, Zhenya bukan pacarku," sanggah Taekjoo, mencoba menenangkan Shin.
"Katakan itu pada orang yang matanya berbunga-bunga setelah kau selamatkan itu," balas Shin dengan nada sarkastis. "Dan Leewon, apa yang sudah kau lakukan sampai si bajingan itu nekat mengejarmu sampai kemari?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Run ! Run ! Run ! [ BL Crossover Rose And Champagne, CA, Shutline, Passion]
FanfictionRose and champagne X Codename anastasia X Shutline X Passion (Cerita crossover mengenai Leewon, Taekjoo, berusaha kabur dari pacar Black Flag mereka, Caesar dan Zhenya. Dibantu oleh Shin dan Jake. Dan juga Taeui dan Ilay) BL Crossover. Cerita ini kh...