Bab 7 : Meeting in Cafe

1.5K 152 7
                                    

Bab 7: Pertemuan di Kafe Tertutup

Setelah mendiskusikan langkah-langkah awal, Shin memutuskan untuk menghubungi Jake, kekasihnya yang berada di Amerika. Ia menekan nomor Jake dan menunggu dengan cemas. Tak lama kemudian, suara Jake yang akrab terdengar di seberang sana.

"Halo, Shingun? Ada apa?" tanya Jake, suaranya terdengar riang meskipun terkejut.

"Jake, aku butuh bantuanmu. Aku di Seoul sekarang, dan ada sesuatu yang sangat penting," kata Shin tanpa basa-basi.

Jake terdiam sejenak sebelum menjawab, "Kau di Seoul? Aku akan segera ke sana. Berikan aku alamatnya."

Shin tersenyum kecil. Jake memang selalu bisa diandalkan. "Kita bisa bertemu di kafe terdekat apartemenku. Aku akan mengirimkan lokasinya."

Jake langsung menutup telepon dan mulai merencanakan perjalanannya. Meskipun masih berada di Amerika menjalankan misinya, dia tidak ragu-ragu untuk membuang segala sesuatunya demi menemui Shin.

Dalam hatinya, dia merasa senang karena Shin, yang biasanya cuek, kali ini benar-benar menghubunginya dan memintanya untuk datang.

----------------------------

Besok malamnya, di sebuah kafe tertutup di Seoul, Leewon dan Taekjoo duduk bersama Shin, menunggu kedatangan Jake.

Kafe itu sepi, hanya terdiri dari beberapa pengunjung yang sekedar duduk untuk minum dan makan disana. Bagi Leewon itu hal yang bagus karena memberi mereka ruang untuk berbicara dengan bebas tanpa khawatir didengar orang lain.

Pintu kafe berbunyi ketika Jake masuk, mengenakan jaket kulit hitam dan kacamata hitam. Dia segera melihat Shin dan berjalan cepat ke arahnya, senyuman hangat menghiasi wajahnya.

"Shin," katanya dengan suara penuh kegembiraan.

Shin berdiri dan mereka berdua berpelukan erat. Jake tampak sangat senang, dan jelas terlihat betapa dia merindukan Shin.

"Kau benar-benar datang," kata Shin, tersenyum. "Terima kasih, Jake."

"Apa pun untukmu, Shin. Kau tahu itu," balas Jake, menatap Shin dengan lembut. Namun, begitu matanya beralih ke Leewon dan Taekjoo, ekspresinya berubah menjadi cemburu.

Dia memperhatikan dua pria tampan yang duduk di samping Shin, dan rasa tidak nyaman mulai merayap di hatinya.

"Jake, ini Leewon dan Taekjoo," kata Shin, memperkenalkan mereka. "Mereka adalah teman-teman lamaku dari SMA. Kita sedang dalam masalah besar dan butuh bantuanmu."

Jake mengangguk, meskipun masih tampak cemburu. "Senang bertemu kalian. Apa yang bisa aku bantu?"

Mereka duduk kembali dan Shin mulai menceritakan semua yang telah terjadi, dari masalah Leewon dengan Caesar hingga ancaman dari Zhenya. Jake mendengarkan dengan seksama, ekspresinya berubah menjadi serius.

Setelah mendengarkan dengan seksama, Jake menghela napas dalam-dalam. "Sungguh aku ingin membantu kalian, tapi waktunya tidak tepat."

Leewon, yang sudah mulai merasa lega, mendadak tegang kembali. "Kenapa?" tanyanya dengan cemas.

"Karena orang yang mencari kalian sudah tiba lebih dulu di sini," kata Jake dengan nada serius.

Tiba-tiba terdengar suara keributan dari arah parkiran.

Mereka semua berbalik melihat ke arah pintu, dan melalui jendela kafe, terlihat banyak sekali orang berpakaian gelap layaknya mafia keluar berduyun-duyun dari sederet sedan hitam, membawa senjata api. Mereka tampak seperti parade gelap yang menakutkan.

Jantung Leewon berdegup kencang saat melihat pemandangan itu. Dari limo paling mewah, keluarlah seorang pria bertubuh tinggi besar, berambut pirang, dan tampan, dengan aura mengintimidasi yang memancar dari setiap langkahnya.

Run ! Run ! Run ! [ BL Crossover Rose And Champagne, CA, Shutline, Passion]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang