Bab 12 : Danger Alert

1.2K 140 29
                                    

Chapter 12: Bahaya Terdeteksi

Taekjoo memacu mobil memasuki jalan tol, pedal gas ditekan habis-habisan. Di belakang, pasukan Caesar mengejar tanpa ampun. Polisi yang melihat kecepatan mobil mereka memasang sirine, menyalakan lampu-lampu peringatan, dan mulai mengejar mereka.

Namun, kengerian semakin bertambah saat polisi menyadari bahwa mobil tersebut juga dikejar oleh segerombolan mobil hitam.

"Demi Tuhan, apa yang terjadi di sini?" teriak salah satu polisi, mencoba memahami situasi yang kacau ini.

Caesar yang berada di mobil terdepan memerintahkan dengan suara tegas, "Tembak mobil polisi itu! Aku tidak ingin ada orang lain yang mengacaukan rencanaku."

Anak buah Caesar tanpa ragu mematuhi perintah tersebut. Suara tembakan bergema di jalan tol, ban mobil polisi pecah, membuatnya kehilangan kendali dan tergelincir ke pinggir jalan. Polisi yang terkejut segera menggunakan alat komunikasi mereka untuk meminta bantuan, suara mereka penuh dengan ketegangan dan ketidakpastian.

"Ini unit 5, kami butuh bantuan segera! Ada pengejaran di jalan tol dengan tembakan senjata api, kami butuh backup sekarang juga!"

Sementara itu, di dalam mobil, Taekjoo, Leewon, dan Taeui semakin merasa terpojok. Leewon menoleh ke belakang, melihat mobil-mobil hitam yang terus mendekat, wajahnya penuh dengan kecemasan.

"Taekjoo, kita harus melakukan sesuatu! Mereka semakin dekat!" seru Leewon dengan suara gemetar.

Taekjoo mengangguk, matanya tetap fokus pada jalan di depan. "Pegangan yang kuat!" katanya, membuka kaca mobil sedikit dan mengambil pistol curiannya.

Dengan satu tangan mengemudi, ia dengan cepat menembaki ban mobil pengejar. Tembakan demi tembakan dilepaskan dengan presisi, hingga akhirnya salah satu mobil pengejar terguling, menciptakan kekacauan di antara kendaraan lainnya.

Leewon yang duduk di sebelahnya memandang dengan kagum dan keheranan. "Taekjoo, apa kau sungguh-sungguh hanya seorang pegawai sipil?" tanyanya dengan nada tak percaya.

Taekjoo hanya menyeringai, menghindari pandangannya. "Kita selesaikan ini dulu, baru aku jawab pertanyaanmu," katanya, terus memacu mobil dengan kecepatan penuh.

Di belakang mereka, Caesar yang marah melihat mobil disebelahnya terguling, memerintahkan anak buahnya untuk tidak menyerah. "Kejar mereka! Jangan biarkan mereka lolos!" teriaknya dengan penuh kemarahan.

Ketegangan terus meningkat saat mobil-mobil terus berpacu di jalan tol. Suara tembakan, sirine polisi, dan raungan mesin mobil menciptakan simfoni kekacauan yang menegangkan.

Di tengah kepanikan dan adrenalin yang memuncak, Taekjoo terus mengemudi dengan keahlian luar biasa, berusaha menjaga jarak dari pengejar mereka.

"Setelah keluar dari jalan tol ini kita bisa mencari tempat untuk bersembunyi," kata Taekjoo, suaranya penuh dengan tekad.

-------------------

Berita pengejaran dan penembakan gila itu disiarkan oleh stasiun TV secara langsung. Helikopter berputar-putar di atas jalan tol, tetapi kecepatan kendaraan yang terlibat membuat gambar tidak terlihat dengan jelas.

Zhenya menonton berita tersebut sambil menghisap cerutu mahal miliknya.

Lagi-lagi, ia terpesona melihat kelincinya melakukan sesuatu yang memacu adrenalinnya. Zhenya benar-benar menginginkannya. Ia ingin Taekjoo menjadi miliknya.

Miliknya seorang.

Hanya dia satu-satunya yang bisa memancing adrenalin dan nafsunya sekaligus. Bahkan miliknya sekarang sudah keras hanya dengan melihatnya dari jauh.

Run ! Run ! Run ! [ BL Crossover Rose And Champagne, CA, Shutline, Passion]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang