Bab 18 : Taeui and Ilay

1.7K 113 26
                                    

Bab 18 : Taeui dan Ilay

Taeui berbaring di tanah, merasakan hawa panas dari api yang membakar di sekitar mereka. Tercekik di bawah cengkeraman Ilay, ia tidak bisa bernafas dengan baik. Setiap usaha untuk melawan terasa semakin melemah, tubuhnya semakin lelah. Namun, keberanian dan tekadnya untuk melindungi Leewon masih membara di dalam hatinya.

Untuk itulah ia merelakan dirinya meringkuk sendirian dibawah kekuatan Ilay dan membiarkan Leewon pergi menyelamatkan diri.

Ilay membungkuk lebih dekat, membiarkan nafas panasnya menyentuh telinga Taeui. "Kau sungguh baik hati, Taeui. Kau mengorbankan dirimu sendiri demi keselamatan temanmu. Sungguh persahabatan yang indah..."

Ilay menyeringai puas saat melihat Leewon menghilang di balik kabut asap yang tebal. Kegembiraan sadis memenuhi matanya saat ia menyaksikan Taeui, yang berusaha kabur darinya itu kini terkapar sendirian di bawah cengkeramannya.

Akhirnya, setelah lebih dari satu bulan mencari, kini ia bisa menangkap pria yang diobsesikannya itu, Jeong Taeui.

Disisi lain, Taeui merasakan ketakutan, tubuhnya tidak berhenti bergetar. Rasa sakit bercampur kepanikan menguasai dirinya, setiap detik terasa seperti neraka yang tak berkesudahan. Otaknya terus terbayang akan skenario terburuk yang akan ia alami. Mulai dari ancaman, penyiksaan, pemaksaan, hingga kematian.

"Kumohon, lepaskan aku, Ilay!"

Taeui terlihat gemetar. Dia meronta dalam cengkeraman pria dari Jerman itu, berusaha melepaskan diri, meskipun cengkeraman itu hampir tidak bisa ditanggalkan.

Ilay menarik Taeui dengan kekuatan brutal, wajahnya semakin dekat dengan Taeui, memancarkan obsesi yang tak tertahan. "Katakan Taeui, kenapa kau berusaha untuk kabur dariku? Padahal sebelumnya aku tidak berniat untuk membunuhmu," Tanya Ilay dengan nada yang dingin, tangannya masih kokoh mencengkram leher Taeui.

Taeui tercekik, berusaha berbicara meski dalam kondisi terdesak. "Tidak berniat membunuhku? Apa kau bercanda? Lalu kejadian sebelumnya dan sekarang itu apa? Semua perlakuanmu padaku dimasa lalu. Kau yang membakar hutan hanya untuk menangkapku, membahayakan teman-temanku yang sekarang. Dan juga kau yang mencekikku saat ini, itu kau anggap apa?"

Ilay terdiam sejenak, sorot matanya melunak untuk sesaat. Ia bisa melihat wajah Taeui yang memucat, berjuang hanya untuk sekedar bertahan hidup, matanya penuh kemarahan dan juga ketakutan.

Heh, menarik...

Tanpa berkata apapun, Ilay menarik kerah hoodie Taeui, menyeret tubuh laki-laki muda itu menjauhi area terbakar. Taeui berusaha berontak, tapi kekuatan Ilay terlalu besar. Dengan satu gerakan cepat, Ilay kembali melemparkan Taeui ke tanah yang keras, membuat tubuh Taeui terhempas dan kesakitan.

Ilay berdiri di atasnya, menatap Taeui dengan mata yang penuh dengan gairah dan obsesi yang terpendam.

Ilay menekan kedua tangan Taeui ke atas kepalanya dengan satu tangan, matanya menatap tajam ke arah Taeui yang terbaring di tanah, kesakitan dan lelah. Tatapan Ilay yang penuh obsesi dan kemarahan seolah menyembur keluar dari kedalaman hatinya yang paling gelap.

"Apa kau tahu, Taeui?" tanya Ilay dengan suara dingin dan penuh emosi yang tidak bisa disembunyikan.

"Semenjak kau menghilang dari UNHRDO dan meninggalkanku seorang diri, aku tidak pernah berhenti memikirkanmu. Aku marah benar-benar marah. Tanpa kusadari, aku sudah membunuh beberapa orang dari UNHRDO yang tidak seharusnya kubunuh. Semua itu karenamu, Taeui. Aku bahkan bermimpi tentangmu." Ia membelai wajah Taeui dengan lembut, jari-jarinya menyentuh kulit Taeui dengan cara yang hampir menyeramkan.

"Sekarang aku bertanya-tanya hukuman apa yang harus kuberikan padamu jika aku berhasil menemukanmu. Haruskah aku membunuhmu langsung di tempat? Atau haruskah aku menyakitimu perlahan-lahan? Mulai dari matamu -haruskah aku mencongkel matamu? Atau tubuhmu, haruskah aku memotongnya? Katakan Taeui, apa yang harus kulakukan?"

Run ! Run ! Run ! [ BL Crossover Rose And Champagne, CA, Shutline, Passion]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang