Bab 2 : Return to Korea

1.7K 165 0
                                    

Bab 2: Kembali ke Korea

Leewon menghirup udara segar ketika dia keluar dari Bandara Incheon. Setelah berbulan-bulan terperangkap dalam bayang-bayang kekuasaan Caesar di Rusia, aroma laut Korea dan kebebasan mengisi paru-parunya. Hatinya sedikit tenang, meski bayangan pengejaran masih menghantui pikirannya.

Dia berjalan menuju pintu keluar, matanya mencari sosok yang dikenalnya. Di antara kerumunan orang yang menjemput keluarga dan teman mereka, Leewon akhirnya melihat wajah yang sangat dirindukannya.

Kwon Taekjoo, sahabat masa SMA-nya, berdiri di sana dengan senyum lebar dan lambaian tangan.

"Leewon!" seru Taekjoo, berlari mendekat dan menarik Leewon ke dalam pelukan erat. "Kau benar-benar di sini! Aku tidak percaya akhirnya kita bertemu lagi."

Leewon merasa lega dalam pelukan Taekjoo. "Aku juga, Taekjoo. Terima kasih sudah datang menjemputku."

Mereka saling berjabat tangan sebelum melangkah menuju mobil Taekjoo yang diparkir tak jauh dari pintu keluar. "Bagaimana perjalananmu?" tanya Taekjoo sambil membuka pintu mobil.

"Menegangkan, tapi aku berhasil sampai di sini," jawab Leewon dengan senyum lelah. "Bagaimana denganmu? Apa kabar?"

Taekjoo mengangguk. "Semuanya baik-baik saja. Aku sekarang bekerja sebagai pegawai sipil. Meskipun tidak mewah setidaknya aku bisa membeli apartemen baru."

"Wow, itu kabar bagus," kata Leewon, merasa sedikit cemburu dengan stabilitas hidup sahabatnya.

" Bagaimana denganmu kau masih tetap ingin berkarir sebagai pengacara?" Tanya Taekjoo penasaran. Leewon tersenyum.

"Ya, aku berharap bisa mulai lagi di sini."

Taekjoo mengangguk sambil menyalakan mesin mobil. "Kau akan baik-baik saja, Leewon. Kau selalu punya semangat yang kuat. Dimanapun kau pasti akan berhasil."

Saat mobil melaju keluar dari area bandara, Leewon tidak menyadari bahwa ada seseorang yang memotret mereka dari kejauhan.

Seorang pria dengan jaket hitam dan topi mencurigakan mengamati mereka dengan cermat. Setelah mengambil beberapa foto, pria itu melangkah menuju mobilnya sendiri, mengirim pesan dengan cepat sebelum mulai mengikuti mobil Taekjoo dari kejauhan.

Dalam perjalanan, Leewon dan Taekjoo terus berbincang tentang kehidupan sehari-hari mereka. Mereka tertawa mengenang masa-masa di SMA, tentang gurauan konyol dan petualangan yang mereka jalani bersama. Namun, Leewon tetap waspada, tak bisa menghilangkan rasa cemas yang terus menghantui pikirannya.

"Aku senang kau kembali, Leewon," kata Taekjoo sambil melirik ke sahabatnya. "Disini sepi setelah kau pergi."

Leewon tersenyum, merasakan kehangatan dari kata-kata sahabatnya. "Terima kasih, Taekjoo. Aku tidak tahu apa yang akan kulakukan tanpa dukunganmu. Terima kasih sudah mrmbiarkanku menginap."

"Tentu, itulah gunanya teman."

Mereka tiba di apartemen baru Taekjoo yang nyaman di pusat kota Seoul. Setelah membantu Leewon membawa koper ke dalam, mereka duduk di ruang tamu yang cerah, menikmati secangkir kopi hangat.

Namun, di luar apartemen, pria berjaket hitam tetap mengawasi. Dia mengambil ponselnya dan mengirim pesan singkat kepada seseorang. Tak lama kemudian, balasan datang, dan pria itu memasukkan ponselnya kembali ke saku, matanya tidak lepas dari jendela apartemen tempat Leewon dan Taekjoo bercakap-cakap.

Leewon tidak menyadari ancaman yang mengintainya. Dia merasa lega dan aman di dekat sahabatnya, tapi bahaya yang mengikutinya dari Rusia belum benar-benar pergi. Dan justru baru dimulai
------------

Vote and comment ~

Run ! Run ! Run ! [ BL Crossover Rose And Champagne, CA, Shutline, Passion]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang