Bab 4 : The Emerging Threat

1.5K 170 2
                                    

Bab 4: Ancaman yang Menyeruak

Taekjoo tiba di apartemen dengan napas tersengal-sengal, wajahnya menunjukkan kekhawatiran yang mendalam. Leewon menunggunya di ruang tamu, duduk di sofa dengan tangan gemetar.

"Leewon, ada apa? Apa yang terjadi?" tanya Taekjoo sambil meletakkan tas kerjanya dan duduk di sebelah Leewon.

Leewon menarik napas dalam-dalam sebelum menjawab, berusaha mengendalikan ketakutannya. "Taekjoo, aku harus memberitahumu sesuatu yang sangat penting. Sebenarnya, alasan aku kabur dari Rusia adalah karena Caesar."

Taekjoo terkejut. "Caesar? Kekasihmu yang dulu? Kenapa? Apa yang sebenarnya terjadi?"

Leewon mengangguk, matanya berkaca-kaca. "Dia bukan hanya kekasihku, Taekjoo. Dia seorang mafia yang sangat berbahaya. Semakin lama hubungan kami, semakin obsesif dan posesif. Aku merasa seperti dipenjara. Aku tidak punya kebebasan, tidak punya kehidupan."

Taekjoo mendengarkan dengan serius, tanpa menyela.

"Satu-satunya cara bagiku untuk bebas adalah melarikan diri. Tapi itu tidak mudah. Terakhir kali aku mencoba kabur, dia menemukan dan menembak kakiku." Leewon meraba kakinya, ingatan menyakitkan itu kembali menggerayangi pikirannya.

"Aku berpikir jika aku pergi jauh-jauh ke Korea, dia tidak akan menemukanku. Tapi ternyata dia menyusul."

Taekjoo terkejut dan menutup mulutnya. "Tidak mungkin, Leewon. Kau juga..."

Saat itu, bel pintu apartemen Taekjoo berbunyi. Mereka saling pandang dengan ketegangan. Taekjoo berdiri perlahan dan menengok dari sudut kecil kaca di pintu.

Melihat sosok aneh bermasker, Taekjoo merasakan ada yang tidak beres. Leewon melihat ekspresi khawatir di wajah Taekjoo. "Temanmu?" bisik Leewon, penuh kecemasan.

Taekjoo menatap cermat dari balik pintu, tidak langsung membuka. "Tidak," katanya perlahan. "Dia bukan temanku."

"Bukan?" tanya Leewon penasaran, meski dalam hatinya ada rasa takut yang besar.

Taekjoo mendesah. "Tidak, kemungkinan besar orang itu adalah suruhan mantan pacarku, Zhenya."

"Zhenya?" tanya Leewon penuh ingin tahu.

"Seperti kau dan Caesar, aku juga pernah memiliki kekasih yang tak kalah gila," jelas Taekjoo, matanya berkabut dengan kenangan pahit.

"Namanya Yevgeny tapi aku memanggilnya Zhenya. Dia berselingkuh dariku dan aku memutuskannya, tapi sepertinya dia tidak terima. Karena itu aku kembali ke Korea untuk menjalani kehidupan baru. Tak kusangka dia akan mengirimkan orang untuk memata-matai aku."

Leewon terkejut mendengar cerita Taekjoo. "Jadi, Yevgeny mengirim orang untuk mengikutimu?"

Taekjoo mengangguk, masih memandangi pintu dengan cermat. "Dia memang tidak pernah menyerah. Aku kira dengan kembali ke Korea, aku bisa memulai kembali. Tapi ternyata tidak semudah itu."

Mereka berdua terdiam, mendengarkan suara bel yang terus berbunyi. Taekjoo menahan napas, berharap orang tersebut akan pergi. Namun, sosok di luar pintu tampaknya tidak berniat meninggalkan tempat itu.

Leewon merasa jantungnya berdetak semakin kencang. "Apa yang kita lakukan sekarang?" bisiknya, mencoba menenangkan diri.

Taekjoo menghela napas. "Kita harus tetap tenang. Jangan buat suara apa pun. Biarkan dia berpikir bahwa tidak ada orang di rumah."

Leewon mengangguk, meski hatinya dipenuhi rasa takut. Mereka duduk di sofa, menahan napas, menunggu sosok aneh itu pergi. Bel terus berbunyi beberapa kali sebelum akhirnya berhenti.

Setelah beberapa menit berlalu dalam keheningan, Taekjoo mengintip lagi melalui kaca kecil di pintu. "Dia sudah pergi," katanya dengan suara pelan namun lega.

Leewon merasakan sedikit ketenangan. Taekjoo menegaskan, "Tampaknya kita harus lebih waspada mulai sekarang. Aku akan mencari tempat yang lebih aman untuk kita secepat mungkin."

Leewon mengangguk, merasakan ketakutan yang tak bisa diabaikan. Tapi mereka akan tetap berjuang agar bisa kabur dari mereka.

---------------

Vote and comment ~

Run ! Run ! Run ! [ BL Crossover Rose And Champagne, CA, Shutline, Passion]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang