Bab 14 : Love and Obsession

1.5K 125 16
                                    

Bab 14 : Cinta dan Obsesi

Taeui terbangun dari pingsannya, pandangannya masih buram dan kepalanya berdenyut sakit. Namun perlahan-lahan, dunia di sekelilingnya mulai menjadi lebih jelas. Suara gemuruh api dan benturan keras terdengar di sekitar mereka. Leewon, yang mengetahui Taeui telah sadar segera berjongkok di sampingnya.

"Kau sudah sadar, Taeui? Kau baik-baik saja?" Leewon bertanya dengan nada cemas.

Taeui mengangguk pelan, mencoba mengingat apa yang terjadi padanya sebelumnya. "Aku... aku ingat bertarung dengan Ilay. Dan kemudian orang gila itu mengambil kayu dan kepalaku-" Taeui langsung terlonjak tiba-tiba, mengingat Ilay yang sudah memukul kepalanya dengan kayu. Bagaimana kalau ia sampai gegar otak dan kemudian mati? Sungguh, keterlaluan. Dasar tidak punya hati!

"Ilay si bajingan itu, dimana dia sekarang?" Taeui bertanya dengan nada geram. Berniat untuk membalas.

Leewon menunjuk ke arah belakang dengan dagunya, wajahnya penuh keprihatinan. "Lihat sendiri." Taeui memutar kepalanya dan melihat pemandangan yang membuatnya ternganga.

Tidak jauh didepannya tampak dua orang pria yang tengah berduel.

Ilay dan Zhenya saling menghantam dengan brutal, tidak peduli dengan api yang mulai menyebar di sekeliling mereka. Kedua pria itu tampak seperti dua binatang buas yang terperangkap dalam pertempuran mematikan, setiap pukulan mereka disertai dengan dentuman keras dan percikan darah. Tusukan pisau dan tembakan peluru tidak luput dari senjata keduanya.

Benar-benar ganas dan juga mengerikan!

Taeui bergidik ngeri melihat pertarungan kedua orang bak monster itu. Ia yang tadinya ingin membalas dendam atas perbuatan Ilay padanya barusan, mendadak mengurungkan niatnya.

Jujur saja ia takut.

"Bagaimana dua orang gila itu bisa
sampai bertarung?" Taeui gemetar. Wajahnya dipenuhi dengan ketakutan melihat pertarungan brutal tidak jauh didepannya. "Apa yang terjadi selama aku pingsan?"

Taekjoo, yang sedang membalut lukanya sendiri setelah selesai mengobati Leewon, mendengarnya dan menjawab dengan nada tenang namun tegas, "Apa yang terjadi tidak penting sekarang. Selagi mereka sibuk, kita harus mengambil kesempatan ini untuk melarikan diri."

Leewon, meskipun terluka, memberikan senyum tipis pada Taeui. "Ya, kita harus pergi sekarang sebelum mereka sadar kita sudah bangkit."

Taeui mengangguk, berusaha untuk bangkit meski kepalanya masih terasa pusing, "Baiklah, mari kita pergi sebelum mereka ingat kita ada di sini."

Dengan hati-hati, ketiganya mulai merangkak di bawah semak lebat, mencoba menghindari perhatian Ilay dan Zhenya. Setiap langkah mereka diiringi oleh suara pertarungan yang mengerikan di belakang mereka. Taekjoo memimpin di depan, memastikan jalan yang akan dilalui aman.

Selama perjalanan itu mereka merasakan ketegangan yang mendalam, setiap helaan napas terasa berat dan panas. Taekjoo menoleh ke arah Leewon dan Taeui di belakang, "Cepatlah, sebelum mereka berdua menyadari kita telah kabur."

Taekjoo, Leewon dan Taeui terus merangkak, berusaha tidak membuat suara yang bisa menarik perhatian. Keringat mengalir deras di dahi mereka, dan jantung mereka berdebar kencang. Setelah merasa sudah cukup jauh dari tempat pertarungan, mereka mulai berlari, langkah mereka cepat dan penuh kehati-hatian.

"Apa kita sudah aman?" tanya Taeui, masih merasa tegang.

Leewon, dengan napas terengah-engah, hanya bisa mengangguk. Mereka terus menjauhi area pertarungan Zhenya dan Ilay, serta daerah yang terbakar, menuju wilayah yang lebih aman di tepi hutan.

Run ! Run ! Run ! [ BL Crossover Rose And Champagne, CA, Shutline, Passion]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang