40

138 16 2
                                    

Berita mengenai pertemuan Force Jiratchapong dengan keluarga dari pihak Kasibook segera menyebar ke orang tuanya yang menyebabkan mereka meminta agar Force membawa Book ke tempat mereka untuk makan malam.

Lagi pula, sudah seharusnya orang tua Force bertemu langsung dengan menantu mereka setelah sekian lama melihatnya melalui layar kaca dan bagaimana mungkin keduanya tidak meminta izin kepada orang tua untuk menggelar pesta pernikahan, apalagi baik Tuan Srisang maupun Paman Pong sudah menyampaikan keinginannya untuk mengatur waktu makan bersama?

Meski begitu, Force masih sangat khawatir. Dia bisa mengabaikan harga dirinya, energinya, kekayaannya, hanya untuk menggelar pesta pernikahan mewah bagi Book. Dan bahkan bisa menahan semua tekanan dan pukulan dari pihak keluarga Book selama pertemuan mereka.
Tetapi dia tidak dapat mengabaikan potensi gejolak emosi yang akan dialami Book jika dia mendapatkan kembali ingatannya setelah semua terjadi.

Pernikahan memang permintaan Book tetapi dia tidak pernah meminta bertemu orang tua Force.
Semakin jauh mereka melangkah, semakin sulit untuk membersihkan kekacauan itu. Akan lebih baik bagi mereka berdua untuk tetap memiliki kelonggaran untuk diri mereka sendiri.

Force: "Apa kamu ingin bertemu orang tuaku?"

Pertanyaan itu membuat Book tercengang. Dengan sedikit tergagap, dia berseru, "T-Tidak!"

Bayangan Ibu mantan pancar Lookjun yang sering mengatur kehidupan anaknya muncul di benak Book dan keringat dingin membasahi punggungnya. Dia percaya orang tua Force adalah orang yang pengertian dan ramah, tetapi masih ada rasa bersalah yang membebani hati nurani Book.
Dia yakin tidak ada orang tua yang akan baik-baik saja melihat putra mereka diperlakukan dengan tidak baik di acara bincang-bincang. Bahkan jika mereka tetap tenang selama ini, Book tetap tidak berani menghadapi mereka setelah apa yang telah Ia lakukan.
Book telah mengabaikan semua konsekuensi ketika memilih jalan sebagai 'pembuat onar', Book akan menceraikan Force dalam waktu dekat, dan tidak ada jalan kembali baginya. Yang bisa dia lakukan hanyalah bertahan dan terus berjalan maju.

Jawaban Book sesuai dengan dugaan Force. "Tidak apa-apa. Aku akan memberi tahu mereka bahwa aku tidak punya waktu luang."

Dengan sedikit ragu-ragu dan menggigiti jarinya, Book menambahkan dengan malu, "kenapa kita tidak membatalkan pernikahan saja?'

Force: "kenapa ingin dibatalkan? Ayo lanjutkan saja."
Sekalipun bertujuan untuk membersihkan nama baik, Force tetap ingin melanjutkan upacara pernikahan mereka, terlepas apakah Book sudah mendapatkan kembali ingatannya atau tidak.

Terlebih lagi, Booklah yang memulai 'pernikahan' mereka, sudah sepantasnya dia yang bertanggung jawab dan mengurusnya sampai tuntas.

Book mengerutkan kening. "Kalau begitu, tidak bisakah kita tidak melibatkan orang tua sebelum akad pernikahan?"

Force bertanya, "Apa yang membuatmu ragu bertemu orang tuaku?"

Pertanyaan itu mengejutkan Book. Bagaimana dia bisa memberi tahu Force bahwa dia takut pada orang tua Force setelah membuat hidup putra mereka sulit? Namun, sebagai pembuat onar, Book akan terus berusaha melewati situasi apa pun dan tidak menunjukkan kelemahannya di depan si brengsek itu!

Force menyeringai dalam hati.
Kamu menyesal sekarang? Sudah terlambat.

Sebelum Book mengarang jawaban, dia menyarankan, "Begini saja, jika kau setuju untuk memperpanjang waktu persiapan pernikahan kita dari dua bulan menjadi empat bulan, aku akan mengundur rencana dinner bersama orang tuaku sampai Tahun Baru. Bagaimana menurutmu?"

Book mengangguk cepat: Aku setuju!
Jika itu berarti bisa lolos dari nasib bertemu orang tua Force, dia bersedia mengorbankan sebagian uang dari para undangan pernikahan mereka!

✅[BL] HUBBY after AMNESIA (ForceBook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang