2-"Gatau,capek"

513 53 1
                                    

"Bang Muray ama kikil" Lanjut Izuna mempersilahkan untuk kedua nya masuk ke rumah nya.

"Kenapa pula kalian ke sini? Perasaan yang lain masih di negara mereka masing-masing.." Ucap Izuna sambil meletakkan minuman berupa soda di ruang tengah.

"Haha~ aku ama Killua kan cuma beda kota sama Una-chan~ jadi kita bisa aja nyusul kesini! Kalau soal yang lain ya gatau kok tanya saya?" Jawab seseorang yang di panggil Bang Muray atau nama asli nya adalah Murayama Yoshiki.

"Kalau yang lain kayaknya mau nyusul minggu depan atau beberapa hari kedepan,kau tau kan seberapa ambis mereka Nee-san-" Lanjut seseorang yang di panggil kikil atau nama asli nya adalah Killua Zoldyck,dirinya sambil meminum soda yang di beri oleh Izuna.

"Astaga mereka ini.. oh ya,kamar kalian ada di lantai yang sama ya. Aku sama Ehwa yang di atas" jelas Izuna yang hanya di angguki keduanya.

"Hehe~ mumpung masih jam 10 an.." gantung Izuna,sedangkan Murayama dan Killua hanya tersenyum tertekan kala tau apa kata-kata yang akan di lanjukan oleh Izuna.

Jam 3 sore kemudian.

Terlihat Murayama juga Killua yang terbaring di sebuah lapang kosong sambil mengambil nafas sebanyak banyak nya.

"Hah.. hah.." Ucap keduanya,Izuna yang merasa kasian pun memberi mereka botol minum.

"Hah.. kemampuan kalian meningkat banget,nih minum." Ucao Izuna merasa bangga kepada dua teman nya itu.

Akhirnya Murayama juga Killua bangun dari baringan nya dan memposisikan menjadi duduk.

"Latihan ku berguna bukan? Bang Muray,nanti kamu latihan bareng Dia. Karena kalian berdua sama sama ngandelin yang nama nya fisik nomor satu,tanpa menggunakan alat. Killua,kau nanti latihan bareng Dia. Karena sama sama make senjata,cuma beda senjata aja. Kalau si bocah ilang itu bakal ku latih langsung,karena dia menggunakan benda sekitar nya sebagai senjata terbaik nya.." jelas Izuna dan di angguki keduanya.

Ber akhir nya latihan,mereka semua balik ke rumah Izuna.

"Sana mandi di kamar masing-masing,nanti malem akan ku buat kan nasi goreng" Ucap Izuna yang membuat keduanya langsung berlari menuju kamar nya masing-masing.

Izuna juga ke kamar nya yang berada di lantai dua.

Izuna juga ke kamar nya yang berada di lantai dua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

N:kamar Izuna kayak di atas.

Izuna mandi karena dia juga berkeringat banyak,soalnya melatih kedua teman nya itu. Setelah beberapa saat dia duduk ke kursi merah kesayangan nya dan mengambil sebuah kotak,Izuna membuka nya dan terlihat lah sepasang anting bekas mendiang kakak nya itu.

"Nii-san..." guman Izuna saat melihat sepasang anting tersebut.

Izuna menangis karena mengingat kenangan nya saat bersama kakak nya itu,dia terus merasa bersalah saat kakak nya mati melindungi diri nya juga teman kakak nya itu.

Izuna tau,dia akan lemah bila ada yang membawa nama kakak nya saat di pertarungan. Makanya teman teman nya mengerti akan hal itu,sebab itu biasanya teman teman nya saja yang turun ke pertarungan. Bila lawan mereka sudah membawa nama kakak nya..

Sedangkan Murayama langsung menuju ke lantai dua saat diri nya merasa akan hal tidak beres kepada ketua nya itu,Murayama merupakan orang terdekat Izuna daripada yang lain. Jadi dia lebih peka terhadap tatapan Izuna,mood Izuna juga dari suasana sekitar nya yang bisa saja membuat Izuna tidak mood. Bagi orang awam mungkin ini akan sulit,tapi bagi Murayama tidak. Karena dia sudah mengenal Izuna sejak Izuna masih sd kelas 2,Murayama membuka pintu kamar Izuna secara perlahan.

Benar dugaan nya,jika terjadi sesuatu pada Izuna. Dia masuk perlahan dan mendekatkan diri nya kepada Izuna,Murayama meletakkan kotak berisi anting khas kakak Izuna ke meja terdekat mereka. Murayama pun memeluk Izuna secara perlahan sambil mengelus punggung Izuna dengan pelan.

"Bang,bang.. aku yang salah bang.. harus nya bukan Nii-san yang mati bang! Harus nya aku bang! Aku... gegara aku bang,Nii-san mati bang.. Nii-san jadi mati gegara aku bang.. aku yang salah bang,aku.. aku engga berguna buat Nii-san bang! Harus nya aku yang mati bang,bukan Nii-san. Nii-san terlalu membawa beban yang berat bang,andai saat itu aku melindungi Nii-san. Nii-san pasti bareng aku bang,disini.." Ucap Izuna sambil menangis di pundak kanan nya Murayama,sedangkan Murayama hanya mengelus punggung nya Izuna dengan tenang. Sambil mengeluarkan kata-kata "Engga Una,kamu engga salah" "Nii-san mu pasti sedih kalau kamu gini,jadi ayok bangkit" "Kamu engga sendiri Una,kamu ada aku juga yang lain.." "Una engga salah,oke?" Secara ber ulang sambil memeluk Izuna dengan erat,berharap perempuan yang dirinya anggap adik nya sendiri tenang.

Setelah beberapa saat alias 15 menit tan,akhirnya air mata Izuna sudah tidak turun lagi. Tetapi karena nangis nya,mata nya sembab. Murayama yang melihat itu hanya meringis dan mengelus rambut Izuna secara perlahan.

"Kamu istirahat aja dulu,biar abang aja yang masak." Ucap Murayama,sedangkan Izuna yang masih ling lung pun hanya menganggukan kepala nya.

Tidak terasa sudah malam saja,Izuna menggunakan pajama itam kesayangan nya dan turun menuju bawah alias tempat makan. Dia sudah mencium wangi wangi nasi goreng khas Murayama,yang membuat nya berlari menuju ke tempat makan.

"Selamat malam Una-chan ~ ini di makan,Killua sudah makan duluan dan memilih main ps di ruang tengah" Ucap Murayama sambil meletakkan satu porsi nasi goreng.

"Apakah aku tertidur nya lama?.." Lanjut Izuna,karena dirinya sempat ketiduran soal nya kelelahan. Izuna duduk di kursi dan mulai makan nasi goreng tersebut.

"Tidak kok,gapapa. Kamu tidur nya lumayan nyenyak,sesekali tidur nyenyak adalah hal yang ingin kau idam kan?" Tanya Murayama,memang benar sejak kematian kakak nya. Pola tidur Izuna sangat lah tidak ter atur,tidur nyenyak adalah mimpi nya semenjak saat itu.

Akhirnya mereka berdiam karena Izuna yang menikmati makanan nya sedangkan Murayama yang hanya tersenyum melihat sosok perempuan yanh sudah dirinya anggap adik sendiri,karena dari semua teman nya. Murayama adalah yang tertua,makanya sering jadi figur abang bagi yang lain. Gini-gini dia yang selalu jadi tempat curhat yang lain..

"Besok kamu sekolah kan Una-chan? Mau di anter kah?" Tanya Murayama,Izuna yang sudah selesai makanya nya itu pun menggelengkan kepala nya.

"Engga usah bang,sendiri aja dah!" Jawab Izuna.

"Haduh,oke deh. Kalau ada apa apa bilang aja lewat chat oke? 'Kalian' adalah tanggung jawab ku sebagai yang tertua disini." Jelas Murayama,Izuna yang melihat itu hanya menggaguk kan kepala nya patah patah.

Tbc

 𝗞𝘂𝗿𐐫𝗸α𝘄α 𝗶𝗻 𝘄𝗶𝗻𝗱𝗯𝗿ᧉα𝗸ᧉ𝗿?-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang