Ke esokan hari nya,jam 5 pagi. Izuna yang sudah terbangun pun langsung mencuci muka nya di kamar mandi yang di kamar nya sendiri,dia mengganti baju nya dengan baju olahraga dan turun kebawah.
Terlihat Murayama juga memakai baju olahraga,Killua pun sama. Hanya beda nya muka Murayama sudah segar,sedangkan Killua muka nya muka muka ngantuk.
"Hahaha,astaga Killua. Udah cuci muka nya belum?" Tanya Izuna sambil menghampiri mereka berdua.
"Hah?oh em.. udah,hoamm~" jawab Killua se adanya.
Mereka bertiga pun akhir nya jogging di sekitar kota selama 30 menit,sisa nya mereka latihan fisik agar tidak menurun ke ahlian nya.
"Hah.. hah.. hah.." Ucap Killua sambil ter engah engah,dia mem baring kan diri di lapang seperti kemarin. Sambil melirik Murayama juga Izuna yang sedang sparing di depan nya.
Terlihat Izuna yang seperti kehabisan nafas,sedangkan Murayama yang baik baik saja. Seperti keadaan kemarin malam mempengaruhi keadaan Izuna sekarang,soalnya Murayama mencoba mem provokasi Izuna dengan membawa nama kakak nya. Bukan ber niat jahat,hanya saja Murayama ingin lebih mengurangi kelemahan nya Izuna sedikit demi sedikit.
"Hayolah Izuna,kau pasti bisa. Kakak mu pasti bangga ketika melihat mu mengalahkan 'Dia'. Kamu bisa Izuna,bisa. Apakah adik dari Kurokawa Izana selemah ini? Apakah kamu pantas di sebut adik dari Kurokawa Izana? Apakah adik dari Kurokawa Izana selemah ini? Bangun Izuna. Jangan ngebuat nama kakak mu itu menjadi kelemahan,buat lah jadi motivasi agar kamu jadi kuat Izuna." Jelas Murayama sambil menatap Izuna dengan tatapan nya yang seperti akan memangsa buruan nya,dia juga memanggil Izuna dengan biasa. Bukan dengan panggilan biasa nya,yaitu 'Una-chan'.
Izuna yang terdiam sambil mengambil sebanyak banyak nya nafas pun memproses perkataan nya Murayama,ada benar nya. Dirinya harus menjadikan nama kakak nya sebagai motivasi dan mengurangi kelemahan nya.
"Hah.. Baiklah! Aku nyerah! Capek anjay" Ucap Izuna menyerah untuk saat ini dan langsung menuju Killua untuk membaring kan tubuh nya di samping lelaki surai putih itu,sedangkan Murayama hanya terkekeh melihat tingkah Izuna.
"Nee,Zana-chan. Liat lah adik mu ini,dia terlalu terpaku oleh kematian mu yang sudah beberapa tahun yang lalu itu.." Batin Murayama sambil melihat Izuna dengan tatapan sendu.
"Nee-san,sekolah jam berapa?" Tanya Killua yang sudah bangkit dari tidur lalu duduk,Murayama juga duduk dekat mereka berdua.
"Hah... Jam 10 gitu? Aku lupa euy,tapi iya jam 10 an~" Jawab Izuna.
"Sekarang masih jam 7 an,bisa berdiri engga? Tadi latihan abang terlalu keras dari biasa nya" Balas Murayama.
"Jalan? Bisa kok! Santai" Kata Izuna,tapi badan nya berkata lain. Karena kelelahan,saat dia berdiri. Dirinya hampir terhuyung,untung nya langsung di tangkap oleh Murayama dan di gendong di belakang punggung nya.
"Hadeh.." Ucap Murayama dengan malas,di balas kekehan Izuna.
Beberapa jam kemudian.
Terlihat Izuna yang sudah menggunakan seragam lengkap Boufuurin,tapi dia modifikasi sendiri. Celana nya memang seperti aturan,hanya saja atasan nya..
Dia memakai kemeja atasan nya sebagai luaran,lalu dia menggunakan kaos putih. Izuna pun turun kebawah,melihat Murayama juga Killua yang sedang asik bergibah."Hai ges,aim kambek" Ucap Izuna.
Cekrek
Terdengar suara bunyi hp,ternyata itu adalah Killua yang menfoto Izuna. Izuna yang melihat itu kesal dan memukul kepala Killua dengan pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗞𝘂𝗿𐐫𝗸α𝘄α 𝗶𝗻 𝘄𝗶𝗻𝗱𝗯𝗿ᧉα𝗸ᧉ𝗿?-
Random"Nii-san,maaf maaf maaf.." Ucap seorang perempuan yang berada di depan sebuah batu nisan,bertuliskan Kurokawa Izana. Dia adalah adik dari Kurokawa Izana,yaitu Kurokawa Izuna. Izuna menyesal dan menyalahkan diri sendiri atas kematian kakak satu-satu...