21-"Penawaran dari sang anak kecil".

122 20 1
                                    

Killua pun berjalan perlahan menuju orang 1 yang ketakutan karena kekuatan Killua yang bisa menumbangkan anak buah nya dalam beberapa saat, saat orang 1 ketakutan, tiba-tiba orang 3 bangkit dan membawa pisau dari arah belakang untuk menikam Killua. Hanya saja Killua yang sudah tau niatan tersebut menyingkirkan badan nya, yang membuat orang 3 menusuk perut nya orang 1, sedangkan orang 1 itu terkejut.

"Wuah, tontonan yang menarik, padahal baru saja mau ku buat penawaran yang terbaik bagi kalian, yaitu membuat kalian terlambat ke markas utama kalian dan memberitahukan kepada bos kalian kalau kalian melawan suatu geng dan berhasil mengalahkan mereka walaupun babak belur begini, eh ternyata mau saling nikung yah?~" Ucap Killua yang membuat orang 3 melepaskan pisau yang menancap di dalam tubuh nya orang 1.

"Aduh bodoh nya kau, kalau dia masih mau selamat yah jangan di cabut lah tolol." Lanjut Killua yang merasa kedua orang di depan nya tolol banget, mana orang 1 langsung jatuh dan tertidur.

"Yah? Mati deh, babay~" Tanggap Killua yang melihat ketua dari mereka mati dengan sia sia.

"Sekarang tinggal kau, berikan markas utama mu atau kau mati disini dan senasib dengan ketua mu nanti?" Ucapan Killua yang membuat orang 3 tidak tau harus mau bagaimana lagi, tapi dirinya memilih berlari dan meminta pertolongan ke markas utama nya.

"Eh sumpah beneran ini dia lari? Itu secara tidak sengaja ngasih tau markas utama nya gak sih? Ini geng tolol menyerempet bego apa gimana dah?" Tanya Killua ke dirinya sendiri dan mengikuti orang 3 dengan parkour di atas perumahan, Killua sendiri membawa GPS di leher nya, untuk jaga jaga kalau ada yang tidak di inginkan Ehwa saja bisa untuk kesini dan biarkan lah Murayama untuk berdiam diri di rumah, karena Killua takut kalau Murayama turun, yang ada udah rata tuh geng.

Setelah beberapa menit, Killua melihat orang 3 memasuki gedung yang tak terawat, sungguh ironis. Dirinya menyembunyikan di atas genteng gedung itu dan menempelkan telinga nya ke genteng tersebut untuk mendengarkan apa yang mereka bicarakan.

Di sisi lain, Ehwa sudah menggunakan pakaian seperti biasanya, menggunakan kaos berlengan pendek putih, menggunakan jaket merah dan celana abu nya itu, dirinya juga sudah membawa katana nya, yang sampai sekarang belum sempat ia keluarkan ujung katana nya lagi dan hanya menggunakan luaran atau tempat penyimpanan katana nya. Dia keluar lewat jendela kamar dan langsung menuju tempat Killua berada, ia tak kesusahan karena Killua menggunakan GPS, Ehwa juga udah minta izin ke Murayama, jadi aman aja.

Saat ia sampai di tempat Killua, dirinya hanya melihat sekitar seperti sudah melihat pemandangan tersebut, ternyata saat Ehwa masih dalam perjalanan, Killua sedikit menyiksa orang orang itu, iya sedikit kok, seperti ada yang tangan atau kaki nya patah, atau bahkan tidak bersuara kembali.

"Killua, kau engga menandakan mereka seperti saat dulu kita menandakan korban kita kan? Ingat, kita udah bukan bagian dari situ lagi, walaupun aku kangen sih" Tanya Ehwa sambil berjalan mendekati Killua.

"Hmm? Tidak kok, aku tidak menempelkan logo itu lagi~" Jawab Killua sambil melemparkan orang 3 ke Ehwa.

"Tuh, ketua mereka, tapi dia hanya sedikit dari bagian mereka sendiri, aku udah berusaha buat dia buka mulut saat kau dalam perjalanan, tapi yak, engga bisa juga" Lanjut Killua, yang membuat Ehwa mengerti.

"Jadi kau yah? Sebenernya aku engga mau melakukan siksaan, tapi apakah kau mau memilih? Antara mati dengan pukulan bocah yang memukul semua anggota mu itu atau mau ku penggal dengan katana kesayangan ku ini?" Ucap Ehwa sambil memegang kerah baju orang 3 dengan tangan kiri dan tangan kanan nya yang memegang katana nya.

Tetapi orang 3 itu tidak menjawab, yang membuat diri nya kesal. Akhirnya menetapkan katana yang belum ia buka sarung nya menuju leher orang 3, yang membuat orang 3 itu ketakutan dan memberikan informasi yang menurut nya cukup.

"Killua, habisi dia dan kita ke lokasi yang di berikan." Ucap Ehwa dan Killua pun menuruti nya.

####

Saat malam tiba, Izuna bermimpi buruk, yang membuat nya terjaga saat malam itu. Dirinya tidak tau, apakah ini hanya sebuah kebetulan atau memang akan benar benar terjadi, sebab yang berada di mimpi nya itu...

Ugh, dia saja malas menyebutkan nya, karena saking takut nya bila itu terjadi..

Dirinya sekarang sedang menuju sekolah, dengan mata panda di bawah matanya dan muka nya yang benar benar seperti akan menerkam mu saat itu juga.

Dirinya tidak bisa menyimak apa yang mereka bicarakan, lebih tepatnya ketiga teman nya itu, yaitu Sakura, Suo dan Nirei sedang mencoba membantu Sakura menghafal teman sekelas nya.

"Jujur ngantuk dan ingin bolos..
Kenapa pula itu mimpi masuk sialan." Batin Izuna mengutuk mimpi tersebut.

Mood Izuna benar benar buruk sekarang, dia membutuhkan kopi untuk sekarang, tapi tidak bisa, karena dirinya dan ketiga teman nya itu di panggil ke rooftop sekolah.

"Geh? Apa lagi ini?" Batin Izuna lagi, apakah hari ini adalah hari ter sial nya?

Mana Izuna melihat banyak sekali yang dateng ke atap sekolah ini..

"Ah? Kalian sudah datang yah?" Sapa Umemiya berjalan menghampiri para ketua dan wakil dari angkatan yang berbeda, di belakang dirinya juga di ikuti oleh banyak orang.

"Ahh, jadi ada yang datang lainnya" Ucap Sakura.

Sakura dan Nirei kaget kala melihat hampir semua orang di dekat nya memperlihatkan sikap istirahat di tempat, kecuali keduanya, walaupun Izuna terpaksa beneran.

"Ini mau ngapain dah? Masa iya pramuka  bejir?" Batin Izuna malas.

"Hei, ada berapa banyak ketua kelas di sekolah ini?" Tanya Sakura kepada Nirei yang berada di sebelahnya.

"M-mereka bukan lah ketua kelas. Mereka adalah empat raja sma Fuurin dan penasihat nya!" Jawab Nirei sambil gemetar.

"Oh waw, dia seorang crossdeser yah? Atau apalah itu, soalnya engga mungkin gak sih nerima cewe di sekolah ini? Apalagi dari fisik nya- beh. Berkebalikan ama gw banget bejir, dia cowo jadi cewe, lah gw, dari cewe jadi cowo. Waw" Batin Izuna terheran.

Tbc

Done, plis mau di lanjutin tapi engga mood, setidaknya udah ampe 900 an kata-
Sekian
/ilang

 𝗞𝘂𝗿𐐫𝗸α𝘄α 𝗶𝗻 𝘄𝗶𝗻𝗱𝗯𝗿ᧉα𝗸ᧉ𝗿?-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang