CHAPTER XII

10 3 0
                                    

"Info apa yang kau dapat tentang demon solomon? " Tanya amethist, namun tielo justru menggeleng pelan, memusnahkan harapan amethist dalam sekejap

"Dia pasti memiliki kelemahan " gumam amethist

"Seminggu ini aku sudah memperhatikan nya, tapi dia tidak menunjukkan kelemahan nya akan apapun " sahut tielo

"Ini akan sulit" gumamnya, amethist menghela nafas gusar "Aku akan keluar " ucapnya langsung meninggalkan ruangan

Di tengah tebalnya salju, ditengah hutan yang dikelilingi pohon ekk, berdiri seorang yang terlihat sedang menunggu seseorang, lalu tak lama orang yang ditunggu nya datang

"Aku tak mengira kau akan datang " ucap amethist, tapi orang itu tetap bergeming tidak berniat berbalik membalas menatapnya, selang beberapa saat orang itu berbalik membalas menatap amethist

"Kenapa kau ingin menemuiku? Jika ini tentang surat perdamaian aku pergi" ucapnya berbalik badan hendak pergi, tapi ucapan amethist berhasil menghentikan langkahnya

"Ini tentang putri mu" amethist tertawa pelan menyadari ada yang salah dengan ucapannya barusan

"Ah maaf, aku lupa kau tidak pernah menganggap nya sebagai putrimu, ini tentang demon solomon, dan... keponakan ku"

>>>>>

"Lama bet kita gak pernah nge-ghibah kaya gini yak?" Ucap nathan

Setelah pulang sekolah, keir dan teman-teman nya membuat janji untuk berkumpul sehabis maghrib nanti, mereka memilih Cafe sebagai tempat kumpul mereka,  Farkas dan nathan datang lebih dulu lalu disusul oleh lyell

"Nge-ghibah lambe mu anjing " sahut farkas yang sedari tadi asik memasukkan kentang goreng kedalam mulut nya

"Lo bisa gak sih kalo ngomong gak usah sewot begitu? Punya salah apa si gue sama lo?"

"Gak usah drama! Muka tampang pedofil gitu sok cosplay jadi anak tiri" ucap Farkas jengah dengan  drama indosiar nathan

"Kas" merasa dipanggil, farkas pun menoleh

"Berantem yok" ucap nathan

"Males, lo mainnya nya jambak-jambakan kek cewek, rusak yang ada rambut gue, entar pesona gue ngurang lagi" ucapnya sambil menyisir rambut yang lumayan panjang itu ke belakang dengan  tangannya

"Cakepan juga mamang tongkol yang sering lewat depan komplek gue " farkas mendelik tajam pada nathan yang tega mengatainya tidak lebih tampan dari mang jarwo si tukang tongkol

"Standar ketampanan gue gak cocok ya di bandingin sama mamang tongkol lo itu"

"Narsis banget anying"

Berbeda dengan lyell dia memilih bermain hp dari pada nimbrung dengan dua manusia yang tidak tahu otaknya sudah geser berapa derajat

'Anak baik menyimak saja' batinnya, sesekali meminum robusta yang sebelumnya ia pesan

Brrum brum ckkiit

Motor sport yang di kendarai keir dan rilian berhenti di depan Cafe yang menjadi tempat berkumpul mereka, namun karena keir yang mengebut dan berakhir rem mendadak membuat rilian sedikit terbanting kedepan menubruk punggung tegak keir

Plak

"Duuuh! Lain kali Kalo mau mati gak usah ngajak-ngajak! " rilian turun lalu langsung memberi helm kepada keir dengan sedikit kasar

"Udahlah gak mau lagi gue barengan ma lo! Tau ah gkakjsbsnja!! Kesel! " keir terbahak mendengar rilian bicara yang entah dengan bahasa apa

Keir menyusul rilian yang sudah jalan terlebih dahulu, mencoba menyamakan langkahnya dengan rilian yang masih menaruh kesal pada mahluk bernama keir itu, merasa jarak sudah cukup dekat, keir langsung merangkul pundak rilian

NEW GENERATION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang