CHAPTER XVIII

13 3 0
                                    

Kegiatan berjalan seperti biasanya, guru mengajar dan murid mendengarkan. Hari ini tugas yang diberikan pak aji adalah observasi Tanaman langka, tugas berkelompok ini melibatkan 5 anggota dalam masing-masing kelompok. Karna jumlah siswa dalam satu kelas berjumlah 30, jadi ada 6 kelompok yang akan melakukan observasi sesuai perintah pak aji

Anggota kelompok di tentukan oleh pak aji langsung, siswa pun tidak ada yang berani melawan membantah atau berani meminta pindah kelompok, karena sekalem-kalem nya pak aji beliau adalah orang yang tidak suka dibantah. Pak aji memang jarang marah, tapi sekalinya marah siapapun berasa ingin langsung mengubur diri hidup-hidup saat itu juga. Bukan mengerikan karena amukan atau apa, tapi ucapan nya yang dingin berat dan terkesan mengintimidasi lah yang membuat kemarahan pak aji lebih mengerikan dari apapun

Kalau mendengar suaranya berasa dunia langsung runtuh kayanya

Salah satu kelompok yang dibuat oleh pak aji diantara nya yaitu bima, kevin, keir, amaia dan paul. Pak aji mengizinkan para siswa untuk menjadikan salah satu Tanaman langka yang ada di rumah kaca milik sekolah sebagai objek observasi mereka, tapi beliau juga tak melarang jika siswa ingin memilih objek tanaman langka di luar sekolah, justru itu akan bagus dengan  eksplorasi selagi mereka mencari tanaman yang cocok untuk menjadi objek observasi mereka, mereka akan lebih dulu menemukan tanaman-tanaman langka lainnya yang akan menambah pengetahuan alam mereka

Dan ada 3 kelompok yang memilih untuk untuk mencari tanaman langka diluar sekolah. jika ditanya alasan, ada yang mengatakan sekalian jalan-jalan lah, kalau nyari di luar jadi gampang nyari yang cocok lah, tanaman yang di rumah kaca aneh semua lah dan alasan lain sebagainya. Dan kelompok keir dan amaia menjadi salah satu kelompok yang memilih untuk mencari objek observasi mereka di luar, ketika ditanya apa alasannya, mereka menjawab tidak ada alasan, padahal alasannya karena di kelompok mereka ada bima dan kevin, jika mereka memilih dari rumah kaca sekolah, sudah di pastikan tanaman itu akan hancur lebih dulu bahkan sebelum mereka menyentuhnya. Bima dan kevin itu terkenal dengan tingkah mereka yang tidak bisa diam, kata ceroboh bahkan lebih pas untuk mereka,

harga dan kesulitan dalam mencari tanaman langka tersebut lamanya bukan main, sebagian ada yang dicari sendiri dan ada yang dibeli secara legal. Petugas yang mencari tanaman tersebut juga sampai membutuhkan berbulan-bulan untuk menemukan  tanaman langka tersebut, rumah kaca juga dipegang langsung oleh orang yang selama ini sudah memberikan banyak waktunya hanya untuk mencari tanaman langka yang akan mengisi rumah kaca tersebut

Ocato Yvondir, orang yang sangat berperan dalam mencari menjaga dan merawat tanaman langka disini. Rumah kaca ini juga jarang di kunjungi, Ocato sangat menjaga sterilitas ruangan dan tidak sembarang orang bisa masuk, jika bukan urusan penting jangan menginjakan kaki di sini, itulah yang sering dia katakan

Tapi tadi pagi pak aji berhasil mendapatkan izin untuk membiarkan siswa memilih tanaman dari rumah kaca sekolah, itu pun usahanya bukan main

"Jadi lo pada punya waktu kapan buat kita nyari tanaman objek kita?" Tanya bima memulai pembicaraan

"Selasa aja gimana? Selasa sampe rabu tanggal merah kan? Kalau lo pada gak sibuk kita mulai selasa aja, takutnya makan waktu lama jadi kita bisa lanjut rabu " usul kevin

Keir mengangguk angukan kepala mengerti "Gue ikut aja si"

"Gue tau tempat dimana kita bisa nemuin tanaman objek kita, mungkin ada.."  amaia menelengkan kepalanya kekanan "1, 2, 3  jenis " ucapnya dengan kepala yang masih tetap miring ke kanan, yang malah terlihat sangat imut

Alvin mengangguk kecil lalu beralih menatap Paul seolah bertanya 'lo gimana?'

"Gue setuju sama amaia" ucap paul

NEW GENERATION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang