CHAPTER XXII

17 3 0
                                    

Setelah 2 hari libur sekolah, hari ini siswa A+ Academy kembali berkegiatan. KBM berjalan dengan lancar dan tugas lusa lalu yang di berikan oleh para guru pun di periksa oleh guru mapel nya masing-masing. Seperti yang di lakukan oleh pak aji saat ini, tugas berupa observasi yang di berikan oleh pak aji hari ini di kumpulkan. Syukur nya semua kelompok sudah selesai

"Bapak ucapkan terima kasih kepada kalian yang sudah mau berusaha mengerjakan tugas dari bapak dengan baik, hasil dari semua tidak ada yang mengecewakan, kalian melakukannya dengan baik, bapak bangga sama kalian"

Senyum bangga tersirat di wajah sang guru memberikan rasa teduh bagi semua murid. Mereka juga senang bisa membuat guru nya bangga.

'Have a good rest! Recharge your energy to refocus on pursuing your dreams!

Alarm istirahat sudah berbunyi, membuat semua kelas harus dijeda untuk beberapa menit kedepan

"Silahkan istirahat, terima kasih untuk hari ini, sampai jumpa minggu depan " ucap pak aji

"Sampai jumpa minggu depan" ucap serempak semua murid

Pak aji melangkah keluar kelas menandakan berakhir nya kelas, para siswa berbondong-bondong keluar kelas untuk segera pergi ke kantin, saatnya untuk memanjakan perut yang sudah demo sejak tadi pagi

"Ama yokk ke kantin" ajak rilian

"Kok lo nyamperin ke sini? Kan bisa ketemu di kantin, jadi capek kan lo"  memang aneh, untuk apa rilian bela-bela datang ke kelasnya untuk mengajak ke kantin bersama. Memang mereka sudah akrab tapi rilian tidak pernah bersikap demikian

"Kagak papa, sekalian bareng sama keir. KEIR BARENG AYOK!" Keir mendesah lelah, sahabat nya satu ini memang sudah putus urat malu nya, lihat.. bahkan seisi kelas sudah memperhatikan keir dan rilian

"Kebal banget gue bisa tahan sama lo 12 tahun ini" bayangkanlah dari SD sampai sekarang, tidak perlu repot-repot menganut ilmu kebal pun ia sudah kebal

"Kebal kenapa?" Tanya amaia dengan raut wajah polos yang membuat rilian memekik gemas melihatnya

"Kebal nahan malu lah! Lo liat aja modelan reog gini, seorang rilian tiba-tiba jadi pendiem? Kiamat bentar lagi!" Sahut farkas yang baru saja datang bersama nathan dan lyell

"Bangsat lo semua lah! Gak ada gua kangen mampus lo!"

"Lo ilang sujud syukur gue" ucap nathan dan langsung di susul oleh keir

"Hajatan potong kambing entar"

"Bangkek! Udah lah ama yok duluan, korslet otak kita kalo lama-lama denger bacotan mereka mulu" baru selangkah rilian menarik lengan amaia tapi mengapa terasa berat di belakang?

"Amaia bareng gue, lo aja sana duluan" ucap keir dengan masih menggenggam lengan amaia

Rilian melotot tak terima "Lah gue yang ngajak kok lo yang ngambil?!" Keir tak mengedahkan ucapan rilian, ia menarik lengan amaia lalu pergi duluan menuju kantin

"Woy keir temen gue itu!" Seakan tuli, keir masih tetap melanjutkan langkahnya meninggalkan teman-teman nya yang masih di belakang

Rilian mendengus kasar lalu menatap ke arah nathan, Farkas dan lyell "Temen lo pada kenapa sih?!" Yang lain hanya mengidikkan bahu

"Lo sahabatnya aja gak tau gimana kita" ujar farkas

"Lo dari rahim kan udah bareng-bareng, masa masih belum ngerti si keir?" Tanya lyell yang di angguki oleh kedua temannya

Rilian mengatur nafas sejenak "Dia gak pernah gini"

"Lagi kasmaran kali tu anak" ucap nathan, mereka pun melanjutkan langkahnya menuju kantin, perut mereka lebih untuk saat ini

NEW GENERATION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang